Arti Kata Bahasa Arab

Arti Arrijalu Qawwamuna Alannisa, Surat An-Nisa Ayat 34, Laki-laki Pelindung Perempuan ini Maksudnya

Ayat ini untuk interaksi suami istri. Allah menegaskan bahwa pria adalah pelindung untuk wanita (istri). Jadi bukan pria di atas wanita.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Arti Arrijalu Qawwamuna Alannisa, Surat An-Nisa Ayat 34, Laki-laki Pelindung Perempuan ini Maksudnya 

Ummu Salamah berkata: “Para lelaki dapat pergi berperang, sedangkan para wanita tidak dapat melakukannya; dan bagi kami hanya setengah bagian harta warisan jika dibandingkan dengan para lelaki.” Maka Allah menurunkan ayat:

ولا تتمنوا ما فضل الله به بعضكم على بعض
Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (an-Nisa: 32).

(Sunan at-Tirmidzi bab surat an-Nisa, nomor hadist 329, Syeikh al-Albani berkata: sanad hadist ini shahih).


Kemudian Allah menjelaskan bahwa para wanita terbagi menjadi dua macam, yaitu wanita yang shalihah dan taat kepada Allah serta taat kepada suaminya meski disaat suaminya tidak ada, ia akan menjaga diri dan harta suaminya, hal ini berkat penjagaan dan taufik Allah baginya.

Dan yang kedua adalah wanita yang kalian takutkan akan membangkang kepada suaminya dengan perkataan atau perbuatan.

Cara menghadapi wanita macam ini adalah dengan mendidiknya secara bertahap; tahap pertama yaitu dengan menjelaskan hukum Allah dalam mentaati dan membangkang para suami, menganjurkannya untuk berbuat taat dan memperingatkannya dari pembangkangan, jika dengan tahap ini ia telah berubah maka inilah yang diharapkan, namun jika tidak maka hendaklah suami berpisah ranjang darinya, dengan tidak berjima dengannya.

Jika pada tahap ini ia juga tidak berhenti dari pembangkangan maka boleh bagi suami untuk memukulnya dengan pukulan yang tidak melukai.

Jika dengan salah satu dari tahapan ini ia berhenti dari pembangkangan dan kembali mentaati kalian, maka apa yang kalian harapkan telah tercapai, maka janganlah kalian mengolok-oloknya atas apa yang telah ia dahulu lakukan dan mengungkit aib-aibnya yang menyebabkan keburukan dalam hubungan kalian.

Ingatlah bahwa Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Besar adalah penolong mereka, Dia akan membalas orang yang menzalimi mereka.

Kalian telah banyak berbuat maksiat kepada-Nya, padahal Dia Maha Tinggi dan Maha Besar, namun Allah kemudian mengampuni kalian, maka hendaklah kalian memaafkan mereka jika mereka kemudian telah kembali mentaati kalian.


Jangan Salah Persepsi
Banyak pria yang menyalah-artikan ayat Arrijalu qowwamuna 'alannisa, surat Annisa ayat 34 .

Padahal ayat ini adalah ayat terindah untuk interaksi suami istri. Allah menegaskan bahwa pria adalah pelindung untuk wanita (istri). Jadi bukan pria di atas wanita.

Seringkali pria menyalah artikan ayat ini bahwa wanita harus tunduk pada pria (suami) dalam segala hal.

Perhatikan kelanjutan klausa ayat tersebut bahwa pria adalah pelindung bagi wanita sebab pria telah memberikan sebagian hartanya pada istrinya. Jadi, karena suami sudah memenuhi kewajibannya memberi nafkah pada istri, seyogyanya dan diwajibkan istri taat pada sang suami.

Ditekankan disini bahwa istri harus taat pada suami yang memberikannya nafkah dan yang memperlakukan istrinyadengan baik, bukan suami yang tidak memberi nafkah dan yang tidak memperlakukan istrinya dengan baik.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved