Arti Kata Bahasa Arab

Arti Tawasul, Tawassulan, Bertawassul, Istilah Bahasa Arab untuk Mendekatkan Diri kepada Allah

Ber-tawasul adalah melakukan kegiatan tawasul dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah.Tujuannya mendekatkan diri dan bermohon kepada Allah

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Arti Tawasul, Tawassulan, Bertawassul, Istilah Bahasa Arab untuk Mendekatkan Diri kepada Allah. 

Karena itulah, Syaikh Ibnu Taimiyyah -kalangan yang termasuk berpendapat akan ketidak bolehan tawasul melalui kemulian seseorang, berpendapat bahwa jika tawasul tersebut didasarkan atas kecintaan kepada Rasulullah SAW, maka tawasul jenis ini boleh dilakukan.

Tawasul kepada Nabi SAW juga termasuk hal yang wajib karena cinta kepada Nabi saw merupakan perkara yang wajib ada pada diri setiap muslim. Cinta kepada Nabi tersemasuk puncak keimanan seorang muslim. Sebab, kecintaan kepada Nabi merupakan bentuk kecintaan kepada Allah swt.

3. Tawasul dengan Asmaul Husna

Para ulama sepakat bahwa disunnahkan dalam berdoa untuk menjadikan Asmaul Husna atau nama-nama Allah SAW yang mulia sebagai sarana atau wasilah agar dikabulkannya doa tersebut.

Allah SWT berfirman dalam Surat A' A'raf ayat 180:

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ - ١٨٠

Artinya: Dan Allah memiliki Asma'ul-husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya.

Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al A'raf: 180).

4. Tawasul dengan Keimanan

Para ulama juga sepakat bahwa disunnahkan dalam berdoa untuk menjadikan iman kepada Allah swt, sebagai sarana atau wasilah agar dikabulkannya doa tersebut. Hal ini berdasarkan ayat Alquran dan hadits. اَلَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اِنَّنَآ اٰمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِۚ - ١٦ (Yaitu) orang-orang yang berdoa, “Ya Tuhan kami, kami benar-benar beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali Imran: 16).

5. Tawasul dengan Orang yang Masih Hidup
Para ulama sepakat bahwa dibolehkan dalam melakukan permohonan kepada Allah dengan meminta orang lain yang masih hidup untuk berdoa baginya kepada Allah SWT. Hal ini didasarkan kepada dalil-dalil berikut:

Tawasul saudara-saudara Nabi Yusuf as kepada ayahanda mereka, Nabi Ya’qub as, untuk memohon ampunan kepada Allah swt atas kesalahan mereka.

Begitu pula tawassul yang dilakukan para shahabat kepada Rasulullah saw, setiap kali mereka melakukan kesalahan seperti yang termaktub dalam Surat Yusuf ayat 97-98.

Allah SWT berfirman: قَالُوْا يٰٓاَبَانَا اسْتَغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَآ اِنَّا كُنَّا خٰطِـِٕيْنَ - ٩٧

Mereka berkata, “Wahai ayah kami! Mohonkanlah ampunan untuk kami atas dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang yang bersalah (berdosa).” قَالَ سَوْفَ اَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّيْ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ - ٩٨

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved