Arti Kata Bahasa Arab

Arti Faedah, Hikmah dan Fadhilah, Kata Bahasa Arab Sering Digunakan dalam Percakapan Sehari-hari 

Kata Faedah, hikmah dan fadhilah adalah tiga kata yang berasal dari bahasa Arab yang telah diserap dalam bahasa Indonesia, sering digunakan masyarakat

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Arti faedah, hikmah dan fadhilah, kosa kata bahasa Arab sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. 

Secara bahasa arti al-hikmah adalah kebijaksanaan, pendapat atau pikiran yang bagus, pengetahuan, filsafat, kenabian, keadilan, peribahasa (kata-kata bijak), dan al-Qur’an.

Hikmah adalah Setiap perkataan yang benar dan menyebabkan perbuatan yang benar. Hikmah ialah: ilmu yang bermanfaat dan amal shaleh, kebenaran dalam perbuatan dan perkataan, mengetahui kebenaran dan mengamalkanya.

Menurut Al-Maraghi dalam kitab Tafsirnya, menjelaskan al-Hikmah sebagai perkataan yang tepat lagi tegas yang diikuti dengan dalil-dalil yang dapat menyingkap kebenaran.


Sedangkan menurut Toha Jahja Omar; hikmah adalah bijaksana, artinya meletakkan sesuatu pada tempatnya, dan kitalah yang harus berpikir, berusaha, menyusun, mengatur cara-cara dengan menyesuaikan kepada keadaan dan zaman, asal tidak bertentangan dengan hal-hal yang dilarang oleh Allah sebagaimana dalam ketentuan hukum-Nya.

Abdurrahman As-Sa’di menafsirkan kata Al-hikmah dengan ilmu-lmu yang bermanfaat dan pengetahuan-pengetahuan yang benar, akal yang lurus, kecerdasan yang murni, tepat dan benar dalam hal perkataan maupun perbuatan.”


Kemudian beliau berkata, “seluruh perkara tidak akan baik kecuali dengan al-hikmah, yang tidak lain adalah menempatkan segala sesuatu sesuai pada tempatnya; mendudukkan perkara pada tempatnya, mengundurkan (waktu) jika memang sesuai dengan kondisinya, dan memajukan (waktu) jika memang sesuai dengan yang dikehendaki.”


Pengertian Fadhilah


Fadhilah
فَضِيْل

Artinya: keutamaan, keunggulan, kemuliaan.


Fadhilah dapat berwujud nikmat atau pemberian Tuhan kepada manusia dalam bentuk kelebihan atau keunggulan. Juga perbuatan yang bersifat ibadah.

Contohnya harta yang halal dan thayyib, urusan lancar, tubuh sehat, anak-anak berprestasi, promosi jabatan, kemenangan dalam kompetisi, profit usaha, keberhasilan anak buah mengukir prestasi, adalah di antara bentuk-bentuk fadhilah.


Dalam pengertian ini, fadhilah dibedakan dari rahmat, yang merupakan nikmat yang tidak kasat mata, yang teralisasi sebagai rasa gembira, senang dan bahagia, ketenangan jiwa, kebijaksanaan, rasa aman, iman, hidayah, lapang hati menerima kekalahan atau ketika menyikapi kekecewaan, termasuk cinta dan dicintai.

Saat seorang hamba hendak memasuki rumah ibadah, ia meminta rahmah, bukan fadhilah.

Ia tahu, bahwa di rumah Tuhan itu, ia tidak akan mencari nikmat-nikmat lahiriah. Tetapi tentu ia butuh juga nikmat-nikmat yang bersifat material.

Maka, ia bisa memintanya di dalam untuk mendapatkannya di luar. Itulah sebabnya saat hendak keluar darinya, ia meminta, “Allaahumma innii as-aluka min fadhlik, Aku mohon bagian dari fadhilah-Mu, wahai Tuhan.”.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved