Berita Lubuklinggau

8 Warga Terindentifikasi Pengidap HIV di Lubuklinggau, Penyebab Pergaulan Bebas dan Narkoba

Sebanyak delapan warga Lubuklinggau terindendifikasi pengidap penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/EKO HEPRONIS
Sebanyak delapan warga Lubuklinggau terindendifikasi pengidap penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV). Hal ini diungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lubuklinggau, Erwin Armeidi, Kamis (10/11/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Sebanyak delapan warga Lubuklinggau terindendifikasi pengidap penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Angka pengidap HIV di Lubuklinggau ini didasarkan pada data sejak Januari 2023.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lubuklinggau, Erwin Armeidi menyampaikan delapan orang yang terdata ini yang dalam penanganan Dinkes Lubuklinggau.

"Untuk penyebabnya sejauh ini karena pergaulan bebas ada juga karena faktor narkoba," ungkapnya saat memberikan keterangan pada Tribunsumsel.com, Jumat (10/11/2023).

Hanya saja Erwin tidak mengungkapkan secara detail dan spesifik delapan orang yang terinfeksi HIV itu didominasi pekerja seks komersial (PSK) atau masyarakat biasa karena pergaulan bebas.

"Delapan orang ini tidak spesifik, karena ini menyangkut privasi, yang jelas campur-campur, perempuan ada, laki-laki ada," ujarnya.

Baca juga: Respons Kadisdik Muratara Soal Viral Seruan Libur Sekolah untuk Aksi Solidaritas Dukung Guru Apinsa

Untuk penanganannya satu bulan sekali dilakukan pemeriksaan, di Kota Lubuklinggau ada dua tempat layanan kesehatan HIV ini yakni layanan pengobatan di RS Bunda dengan RS Siti Aisyah.

Kemudian dinas kesehatan melakukan penyuluh lapangan dan semua keluarga pasien rutin dilakukan pengecekan oleh tim kesehatan.

"Alhamdulillah sampai sekarang keluarga inti tidak ada yang tertular, (sehat semua)," ungkapnya.

Bukan hanya pemeriksaan saja, tapi keluarga mereka juga di edukasi harus menerapkan pola hidup sehat, karena penyakit ini bisa menular.

"Kemudian kita juga melakukan penyuluhan rutin didalam lapas dan dilokalisasi (patok besi) tentang bahaya HIV," ujarnya. 

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved