Guru Ngaji Tinggal di Gubuk Reyot
Kisah Ustaz Gunawan Guru Ngaji Tinggal di Gubuk Reyot, Warisan Diwakafkan untuk Bangun Masjid
Ia bahkan hanya bisa makan seadanya dan lebih sering menyantap air putih yang ia rebus menggunakan kayu bakar.
Dalam foto yang ditampilkan, terlihat Ustaz Gunawan memiliki banyak murid yang masih berusia anak-anak.
"Kebanyakan ngajar di rumah-rumah. Ada beberapa orang saya ajak termasuk saudara juga saya ajarin ngaji," akui Ustaz Gunawan.
Tak cuma itu, Ustaz Gunawan juga bekerja sebagai tukang cukur.
Namun profesi itu tak menjamin Ustaz Gunawan hidup berkecukupan.
Sebab seringkali orang-orang yang minta dicukur rambutnya oleh Ustaz Gunawan mengaku tak punya uang.
"Saya sudah bilang kalau saya orang fakir. Kadang sehari cuma satu pelanggan, sering juga seharian enggak ada sama sekali (penghasilan) dan sering juga ada yang mau cukur tapi cuma punya uang 5000. Tapi tetap beliau layanin demi menyambung hidup beliau," pungkas Ustaz Gunawan.
Awal Mula Tinggal di Gubuk
Lebih lanjut, Ustaz Gunawan pun menceritakan awal mula dirinya tinggal di gubuk.
Setengah tahun lalu, Ustaz Gunawan masih tinggal di masjid.
Berprofesi sebagai marbot masjid, Ustaz Gunawan pun kerap jadi imam masjid dan muadzin.
"Setengah tahun mah ada (tinggal di gubuk). Jadi sebetulnya dulu saya tinggal di masjid, sekalian saya jadi marbot masjid," kata Ustaz Gunawan.
Selain itu, pria berjanggut tebal itu juga mengajar ngaji di masjid.
"Terus ya ngajar, kadang saya jadi muadzin, kadang imam masjid kalau ustaznya berhalangan saya gantian sama ustaz setempat," imbuh Ustaz Gunawan.
Semula merasa nyaman, Ustaz Gunawan mendadak kepikiran dengan keberadaannya di masjid.
Sebab sehari-hari Ustaz Gunawan merasa tidak punya privasi alias ruangan tersendiri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.