Mahasiswi FKH Unair Tewas Dalam Mobil

Terekam CCTV, Detik-detik Terakhir Mahasiswi FKH Unair Tewas di Mobil, Tampak Gelisah Didepan Lift

Lalu, pada pukul 14.45 WIB, korban sudah berada di dalam lift, dan lima menit kemudian sudah berjalan menuju basement apartemen.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com/ Youtube KompasTV
Terekam CCTV, Detik-detik Terakhir Mahasiswi FKH Unair Tewas di Mobil, Tampak Gelisah Didepan Lift 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus tewasnya CA (21) Mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, hingga kini belum diketahui penyebabnya.

Namun, baru-baru ini terungkap fakta soal rekaman CCTV sebelum kejadian.

Diketahui, gelagat mahasiswi program profesi dokter hewan ini terekam dari kamera CCTV di apartemen Praxis, Jalan Kayoon Surabaya, tempat tinggal korban bersama adiknya.

Dari rekaman CCTV itu terungkap korban ke luar apartemen pada pukul 14.40 WIB.

Dua menit kemudian, korban terlihat tengah menunggu di depan lift.

Lalu, pada pukul 14.45 WIB, korban sudah berada di dalam lift, dan lima menit kemudian sudah berjalan menuju basement apartemen.

Terakhir pada pukul 15,05, korban sudah keluar apartemen menggunakan kendaraan Honda Jazz berwarna Hitam.

Setelah itu korban tidak diketahui keberadaannya.

Tiba-tiba pada Minggu (5/11/2023) pukul 05.30 WIB, korban ditemukan meninggal dunia di dalam mobil warna hitam bernopol AG 1484 BY yang terparkir di halaman apartemen Desa Tambakoso, Kecamatan Waru, Sidoarjo. 

Saat ditemukan, gadis itu mengenakan pakaian sama saat masih di apartemennya, yakni kaus putih, celana putih agak krem, dan sandal yang juga warna putih.

Korban duduk di bangku kemudi mobil warna hitam yang dalam kondisi tertutup.

Korban sudah tidak bernyawa dalam keadaan kepala terbungkus plastik, yang dibagian lehernya terlakban.

Plastik yang menutup kepala korban itu terbubung dengan selang kecil yang nyambung ke sebuah tabung di sebelahnya. Tabung gas helium yang berada di jok mobil depan sebelah korban.

Hingga berita diunggah, pihak kepolisian belum memastikan penyebab kematian CA.

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengungkapkan, kepastian soal penyebab kematian korban akan diumumkan setelah semua data pendukung sudah lengkap.

"Saya tidak mau memberikan kesimpulan prematur. Saya harus beranjak dari pendekatan yang saintifik dan logis," ucap dia, Selasa (7/11/2023).

Dia menegaskan tidak mau teburu-buru menyimpulkan penyebab kematian CA.

"Nanti hasilnya akan kami sampaikan ketika semua langkah pengujian dan keterangan ahli sudah kami dapat seluruhnya. Jadi saya minta jangan terburu-buru untuk menyimpulkan," tambahnya.

Sebelumnya, ayah tiri korban, Gunawan membantah tewasnya CA yang ditemukan dalam kondisi kepala terbungkus plastik di dalam mobil itu karena pembunuhan.

Gunawan meyakini mahasiswi FKH Unair itu tewas karena sengaja mengakhiri hidupnya.

"Perlu saya jernihkan berita yang mengatakan seolah-olah anak saya itu meninggalnya karena pembunuhan. Itu enggak betul,"kata Gunawan dikutip dari Kompas.com. Senin (6/11/2023). 

Berikut fakta-fakta terbaru yang terungkap di kasus ini:

1. Surat wasiat asli

Polisi saat ini tengah mendalami surat wasiat milik mahasiswi Universitas Airlangga (Unair), yang ditemukan tewas di mobil di kawasan apartemen Tambak Oso, Waru, Sidoarjo, Minggu (5/11/2023).

Diketahui, surat wasiat tersebut ditemukan menempel di kepala korban, CA (21), yang terbungkus plastik.

Surat itu tertulis dalam bahasa Inggris dan berisi permintaan maaf kepada keluarga.

Andaru mengatakan, wasiat itu pun menjadi barang bukti yang digunakan sebagai petunjuk untuk mencari penyebab kematian korban.

Kemudian, kata Andaru, polisi menemukan sebuah catatan yang berisi tulisan tangan korban.

Penyidik melihat ada kesamaan tulisan pada catatan dan surat wasiat yang ditinggalkan oleh CA di mobilnya.

Bahkan, lanjut Andaru, buku catatan tersebut memiliki jenis kertas yang sama persis, dengan wasiat yang ditemukan oleh penyidik sebelumnya.

"Kami menemukan catatan sekolah korban, untuk mencatat pelajaran dan kami temukan kedua tulisan tangan ini identik," kata Andaru.

Ayah tiri korban, Gunawan juga memastikan surat wasiat yang ditinggalkan CA di dalam mobil memang benar-benar ditulis sang putri.

"Tulisan itu sudah kita kroscek betul-betul dan kepolisian juga sudah ngecek itu, tulisannya persis," lanjut Gunawan saat ditemui oleh Kompas.com di rumah duka di Jalan Monginsidi, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (6/11/2023).

Adapun surat tersebut berisi mengenai permohonan maaf pada keluarga dan ucapan selamat tinggal.

2. Pelukan terakhir dengan adik

Menurut pengakuan adik korban, dia terakhir kali bertemu dengan kakaknya di apartemen, Sabtu (4/11/2023).

Setelah itu, sang adik sama sekali tidak mendapatkan kabar CA, sampai sang kakak ditemukan tewas, keesokan harinya.

“Menurut keterangan dari adik korban yang tinggal satu apartemen, sekitar pukul 15.00 WIB, hari Sabtu korban pamit pergi kepada adiknya, kemudian memeluknya dengan erat,” jelasnya.

3. Keluarga Syok

Gunawan mengaku kaget setelah mendapatkan kabar putrinya ditemukan meninggal di dalam mobil.

"Saya dikabari pagi jam 9. Saya tidak ada firasat apa-apa, tapi saya  kemarin gelisah baru tidur jam 7 pagi," ungkapnya.

Gunawan dan istri begitu mendapatkan kabar putrinya meninggal sangat shock dan menangis.

"Ini anak yang paling saya sayangi," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Keluarga bertemu terakhir dengan CA hari Senin (30/11/2023) yang pulang ke Kediri untuk coas di tempat penyembelihan hewan di Kelurahan Pojok, Kota Kediri. 

Selanjutnya Selasa (31/11/2023) pagi kembali lagi ke Surabaya.

Lalu, pada Rabu (1/11/2023) pagi kembali lagi ke Kediri melayat orangtua temannya sesama mahasiswa Unair yang meninggal di Kelurahan Banjaran, Kota Kediri.

"Yang tahu bukan saya. Teman -teman saya yang cerita, anakmu pakai baju ireng (hitam)," jelasnya.

Namun Gunawan menjelaskan, anaknya memang tertutup. Kedua orangtuanya juga tidak mengetahui permasalahan yang mengakibatkan putrinya ditemukan meninggal tidak wajar.

"Saya dan ibunya sangat menyayangi," ungkapnya.

CA merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

"Ini anak yang paling saya sayangi. Paling nurut dan bukan jiwa pemberontak. Kalau diajak bicara menerima dengan baik dan dijalankan," tuturnya.

Hingga kini Gunawan  masih mempertanyakan darimana gas helium yang ditemukan di dekat jasad putrinya.

"Saya sampai sekarang belum tahu, gas helium itu didapatkan dari mana. Ada dugaan gas helium dibeli lewat online," jelasnya. 

Seperti diketahui, gas helium ini ditemukan di dalam mobil tempat CA ditemukan tewas.

Rekaman CCTV detik-detik sebelum mahasiswi Unair ditemukan tewas.
Rekaman CCTV detik-detik sebelum mahasiswi Unair ditemukan tewas. (Youtube Kompas TV)

Baca juga: Gelisah di Depan Lift, Inilah Rekaman CCTV Terakhir Mahasiswi FKH Unair Sebelum Tewas di Mobil

Baca juga: Penjelasan Resmi Polisi Penyebab Mahasiswi FKH Unair Tewas di Mobil, Tak Setuju Pernyataan Keluarga

isi Surat Wasiat

Isi surat wasiat dari Bernadette Caroline Angelica Harianto (21),  mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) hingga kini masih menjadi sorotan.

Bahkan, surat wasiat yang ditulis oleh Caroline hanya ditunjukkan kepada empat orang saja.

Surat tersebut ditujukan Caroline Angelica kepada 4 orang terdekatnya, yakni ibunya, paman, saudara dan juga sahabat korban.

Diketahui, Surat tersebut ditemukan di dekat jenazah Caroline Angelica.

Diduga Caroline Angelica bunuh diri di dalam mobil Honda Jazz warna hitam bernopol AG 1484 BY yang terparkir di halaman apartemen Desa Tambakoso, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Minggu (5/11/2023).

AKP Ahmad Yani, Kanit Reskrim Polsek Waru, Sidoarjo mengatakan, posisi jenazah ketika ditemukan berada di kursi kemudi.

Tidak ada luka lebam bekas kekerasan di tubuh jenazah korban.

Akan tetapi, kepala korban tertutup kresek.

Mulut korban terpasang selang. Selang itu lalu terhubung pada tabung helium yang ada di bangku samping kemudi.

Lalu bagaimana isi lengkap surat tersebut?

Surat tersebut ditujukan Caroline Angelica kepada 4 orang terdekatnya, yakni ibunya, paman, saudara dan juga sahabat korban.

Kepada sang ibu Caroline Angelica menulis soal dirinya yang tak pernah diberikan kesempatan untuk mengambil keputusan.

Caroline Angelica menyebut keputusannya untuk mengakhiri hidup ada caranya untuk menunjukkan kebebasannya.

"Dear Mama

Terima kasih selama ini telah melindungiku.

Tetapi sekarang perlindunganmu terasa sia-sia. Aku tak pernah membuat keputusanku sendiri dalam hidup ini.

Sekarang inilah bagaimana aku menunjukkan kebebasanku.

Aku memilih apa yang aku pilih dalam hidup ini.

Aku tak melihat masa depan untukku.

Aku tahu bagaimana kau mencintaiku.

Ini bukan salahmu.

Aku tidak menyalahkanmu.

Maaf aku tak bisa mencintaimu kembali.

Maaf aku tak dapat melindungimu"

Lalu untuk adik dan kakaknya, Caroline Angelica menulis dirinya tak lagi punya harapan.

Caroline Angelica berharap adik dan kakaknya tak merasakan apa yang ia rasakan.

Diketahui Caroline Angelica merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

"Dear saudara laki-laki dan perempuanku

Aku berharap kalian tak berakhir seperti aku. Kalian mungkin melihat aku sebagai anak yang cerdas.

Aku nggak secerdas itu.

Aku adalah seorang yang bodoh yang tak pernah melihat dunia sebenarnya.

Aku telah buta selama ini dan telah memberi kalian semua harapan palsu.

Dunia ini kejam.

Ingat itu. Aku mencintai kalian.

Tapi aku tak bisa melakukannya lagi sejak aku berhenti berharap.

Sudah terlambat sekarang.

Jika seluruh dunia mempertanyakan, aku tak melihat ada harapan.

Aku ingin bertahan di sana"

Selanjutanya Caroline Angelica menulis pesan menyentuh untuk paman dan sahabatnya.

Ia juga meminta maaf karena mengambil keputusan untuk bunuh diri.

"Dear paman

Terima kasih telah membukakan mataku untuk melihat dunia yang kejam ini.

Tetapi bocah bodoh dan rapuh yang kamu cintai ini tak bisa berkawan dengan kenyataan. Aku memilih kabur.

Maaf aku pengecut.

Aku tak cerdas aku tak bijaksana. Kamu melihatku salah.

Aku melihat tak ada masa depan dan juga kesuksesan.

Dear sahabat

Kalian begitu kuat dan berani. Aku berharap bisa seperti kalian.

Tapi kalian tahu, aku lemah. Tak punya motivasi.

Aku berharap kalian bahagia selamanya. Aku tahu kalian bisa. Maafkan aku.

Aku sayang kalian.

Bila setiap orang pernah menjumpaiku.

Bila aku salah, bunuh saja aku. Untuk dunia. ya, kamu telah menumbuhkan kegagalan, generasi lemah.

Hidup segan mati tak mau? Aku memilih untuk mati."

Keluarga Yakin Itu Tulisan Caroline Angelica

Ayah tiri Caroline Angelica, Gunawan (74) mengungkapkan, pihak keluarga telah memastikan keaslian tulisan tangan korban.

"Tulisan itu sudah kita kroscek betul-betul dan kepolisian juga sudah ngecek itu, tulisannya persis," lanjut Gunawan saat ditemui oleh Kompas.com di rumah duka di Jalan Monginsidi, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (6/11/2023).

Gunawan menepis dugaan yang sempat beredar bahwa Caroline Angelica merupakan korban pembunuhan.

Keluarga menduga, Caroline Angelica meninggal karena bunuh diri.

"Perlu saya jernihkan berita yang mengatakan seolah-olah anak saya itu meninggalnya karena pembunuhan. Itu enggak betul," lanjut dia.

Deretan Kejanggalan Kematian Mahasiswi FKH Unair Asal Kediri Tewas di Dalam Mobil, Kepala Terbungkus (Kolase Tribunsumsel.com)
Penjelasan Polisi

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengungkapkan soal dugaan mahasiswi Unair yang ditemukan tewas bunuh diri.

Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan saat ini masih menyelidiki dibalik kasus kematian tersebut.

Namun, saat diperiksa barang korban diketahui tidak ada yang hilang didalam mobil.

Kendati begitu, pihaknya saat ini masih menunggu hasil dari autopsi korban.

"Surat wasiat ini kami jadikan sebagai bukti, barang tidak ada yang hilang. Namun kami tidak mau terburu-buru dalam menyimpulkan dari kejadian ini," ujar Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo. Dilansir Youtube Official iNews, Senin (6/11/2023).

"Justru surat ini menjadi pemantik kami untu menelusuri orang-orang yang dikenal korban," sambungnya.

Kompol Tiksnarto mengatakan telah melakukan autopsi dan saat ini tinggal menunggu hasilnya.

"Untuk memperjelas kami lakukan autopsi yang sudah dilaksanakan, mungkin hari ini akan keluar," jelasnya.

"Kami juga melakukan toksikolgi dalam korban, kami tidak mau terlengahkan dengan adanya surat wasiat ini. Kami akan tetap cermat dalam membuat kesimpulan perkara," tegasnya.

Lebih lanjut, Kompol Tiksnarto mengatakan dari beberapa elemen korban diduga mengalami permasalah dalam beberapa minggu terakhir ini.

"Ada beberapa elemen seperti mengalami permasalah dalam beberapa minggu ini. Namun detailnya nanti akan kami pastikan lagi," terangnya.

Saat ini pihak kepolisan telah memeriksa delapan saksi, salah satunya adik korban.

"Saat ini sudah ada 8 saksi yang kami periksa dan kami masih mencari saksi lain," ujar Kompol Tiksnarto Andar.

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved