Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Soal Pendidikan Agama Hindu Kelas 7 SMP/MTs Halaman 110 Kurikulum Merdeka
Artikel ini berisi kunci jawaban soal Pendidikan Agama Hindu kelas 7 SMP halaman 110 lengkap.
Laporan content writer intern Tribun Sumsel, Juliyana Mahasiwa FKIP Bahasa Indonesia Universitas PGRI Palembang
TRIBUNSUMSEL.COM -Simak kunci jawaban Pendidikan Agama Hindu kelas VII SMP/MTS Halaman 110 kurikulum merdeka tentang BAB 4
Dalam kunci jawaban terdapat 5 soal pada halaman 110 BAB 4 pertanyaan terkait “Bentuk dan Fungsi Upakara”
Sebelum melihat kunci jawaban Buku Pendidikan Agama Hindu Halaman 110 ini siswa diharapkan bisa mengerjakan soal secara mandiri
Kemudian kunci jawaban Buku Pendidikan Agama Hindu Kelas 7 SMP/MTS Halaman 110 ini bisa digunakan orang tua untuk menjadi panduan atau mengoreksi pekerjaan siswa.
1. Apakah perbedaan upakara, upacara, dan yadnya? Jelaskan pendapat kalian!
2. Sebutkan arti dan fungsi upakara dan upacara yadnya!
3. Sebutkan tingkatan-tingkatan upakara upacara yadnya yang termasuk madhyama!
4. Apakah arti dari simbolis tumpeng dalam agama Hindu di Jawa? Jelaskan pendapat kalian!
5. Tuliskan lima jenis canang yang kalian ketahui!
[Kunci Jawaban ]
SOAL 1
a. Upakara: Upakara merujuk pada serangkaian tindakan atau ritual yang dilakukan dalam konteks upacara keagamaan.
Upakara mencakup berbagai tindakan seperti memberikan persembahan, memberikan sesaji, membaca mantra, dan tindakan lainnya yang dilakukan dengan tujuan untuk menghormati atau berkomunikasi dengan para dewa atau roh leluhur. Upakara adalah bagian penting dari upacara keagamaan Hindu.
b. Upacara: Upacara adalah suatu rangkaian acara atau seremoni yang diorganisir dengan tujuan tertentu dalam konteks agama, budaya, atau tradisi.
Upacara dapat mencakup berbagai jenis ritual, termasuk pernikahan, kematian, inisiasi, penyucian, dan lain-lain
c. Yadnya: Yadnya, juga dikenal sebagai "yajna" dalam bahasa Sanskerta, adalah jenis upacara atau ritual khusus dalam agama Hindu.
Yadnya melibatkan pengorbanan berupa persembahan dalam bentuk makanan, bunga, atau benda lain kepada para dewa atau roh leluhur.
Tujuannya adalah untuk menghormati para dewa, memohon berkat, dan menjaga keseimbangan dalam alam semesta
Pendapat saya adalah bahwa ketiga kata ini, yakni upakara, upacara, dan yadnya, memiliki hubungan erat dalam konteks upacara keagamaan Hindu, di mana upakara adalah tindakan atau ritual yang dilakukan dalam upacara, upacara adalah serangkaian acara yang melibatkan berbagai upakara, dan yadnya adalah jenis upacara khusus yang melibatkan pengorbanan kepada para dewa.
Mereka semua merujuk pada praktik keagamaan dan ritual yang penting dalam tradisi Hindu, yang memiliki makna mendalam dan tujuan spiritual.
SOAL 2
Arti Upakara: Upakara adalah serangkaian tindakan atau ritual yang dilakukan dalam upacara keagamaan Hindu. Kata "upakara" sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "persembahan" atau "penghormatan."
Upakara melibatkan persembahan berupa makanan, bunga, dupa, dan benda-benda lain kepada para dewa atau roh leluhur dalam rangka menghormati mereka dan memohon berkat.
Fungsi Upakara: Menghormati para dewa dan roh leluhur: Upakara dilakukan untuk menghormati para dewa atau roh leluhur dan menunjukkan penghormatan kepada mereka.
Arti Upacara Yadnya: Yadnya, atau yajna dalam bahasa Sanskerta, adalah jenis upacara keagamaan Hindu yang melibatkan pengorbanan berupa persembahan dalam bentuk makanan, bunga, atau benda lain kepada para dewa atau roh leluhur.
Upacara Yadnya sering kali melibatkan api suci sebagai sarana untuk melakukan pengorbanan.
Fungsi Upacara Yadnya: Menghormati para dewa: Yadnya adalah bentuk penghormatan tertinggi kepada para dewa, dan melalui pengorbanan, umat Hindu menyatakan rasa pengabdian dan penghormatan mereka.
SOAL 3. Dalam agama Hindu, upacara dan yadnya dapat dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:
a. Uttama (Tinggi): Upacara dan yadnya tingkat uttama adalah yang paling penting dan kompleks. Mereka sering kali melibatkan pengorbanan besar dan pelaksanaan yang sangat teratur.
Contoh upacara tingkat uttama termasuk Ashvamedha Yadnya dan Rajasuya Upacara, yang melibatkan pengorbanan hewan dan persembahan besar-besaran.
b. Madhyama (Menengah): Upacara dan yadnya tingkat madhyama berada di tengah dalam hal kompleksitas dan pentingnya dibandingkan dengan yang tingkat uttama dan adhama.
Mereka melibatkan pengorbanan yang lebih sederhana dan sering dilakukan oleh keluarga atau komunitas yang lebih kecil. Contoh upacara tingkat madhyama termasuk Agnihotra dan Somayaga.
c. Adhama (Rendah): Upacara dan yadnya tingkat adhama adalah yang paling sederhana dan memiliki tingkat kompleksitas yang rendah. Mereka dapat melibatkan persembahan makanan, bunga, atau dupa yang lebih sederhana.
Contoh upacara tingkat adhama termasuk pemujaan harian di rumah tangga atau persembahan yang lebih sederhana kepada dewa-dewi dalam praktik pribadi.
SOAL 4
Pendapat saya adalah bahwa tumpeng dalam agama Hindu di Jawa adalah simbolis dari gunung suci atau gunung semesta yang disebut "Gunung Mahameru" atau "Gunung Sumeru."
Gunung Mahameru dianggap sebagai pusat semesta dalam kosmologi Hindu dan dianggap sebagai tempat tinggal para dewa dan tempat pemujaan yang sangat suci.
Tumpeng yang dihidangkan dalam upacara keagamaan Hindu di Jawa memiliki bentuk yang menyerupai Gunung Mahameru, dan ini melambangkan penghormatan kepada para dewa dan pencipta alam semesta.
SOAL 5
a. Canang Sari: Canang Sari adalah jenis canang yang paling umum dan sering digunakan dalam berbagai upacara keagamaan sehari-hari di Bali.
Canang Sari biasanya terdiri dari bunga, daun, dan beberapa persembahan lainnya seperti beras kunyit, wangi-wangian, dan kue kecil. Canang Sari ditempatkan di pelataran rumah, tempat ibadah, atau tempat-tempat suci sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.
b. Canang Rangda: Canang Rangda adalah canang yang dikhususkan untuk menghormati Rangda, salah satu karakter dalam tarian topeng tradisional Bali yang melambangkan kekuatan jahat. Canang ini sering digunakan dalam rangka meminta perlindungan dari kekuatan jahat dan penyakit.
c. Canang Cenik: Canang Cenik adalah canang kecil yang biasanya ditempatkan di berbagai sudut ruangan, tangga, atau tempat-tempat lain yang dianggap sebagai tempat yang sakral. Mereka mewakili persembahan kepada roh leluhur dan diharapkan membawa keberuntungan dan keselamatan.
d. Canang Gebogan: Canang Gebogan adalah jenis canang yang lebih besar dan lebih rumit. Mereka biasanya memiliki bentuk yang lebih kompleks, dengan tumpukan bunga dan daun yang disusun dalam tumpukan tinggi dan indah. Canang Gebogan sering digunakan dalam upacara persembahan dan perayaan khusus.
e. Canang Melasti: Canang Melasti adalah canang yang digunakan dalam upacara Melasti, yaitu upacara yang dilakukan sebelum Hari Nyepi, Tahun Baru Saka, untuk membersihkan diri dan menghormati dewa-dewa laut. Canang Melasti sering mencakup persembahan yang ditempatkan di pantai, yang kemudian dibawa ke laut sebagai bagian dari upacara.
Baca juga: Kunci Jawaban Informatika Kelas 11 SMA Halaman 138 Kurikulum Merdeka
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 96 97 Kurikulum Merdeka, Membuat Kalimat
Baca juga: Kunci Jawaban Soal IPA Kelas 7 SMP/MTs Halaman 138 Kurikulum Merdeka, Lengkap
Itulah kunci jawaban soal Pendidikan Agama Hindu kelas 7 SMP halaman 110.
*)DISCLAIMER: Pertanyaan dalam soal Pendidikan Agama Hindu bersifat terbuka sehingga jawaban dapat bervariasi.
Baca artikel dan berita Tribun Sumsel lainnya langsung dari google news
Kunci Jawaban
Pendidikan Agama Hindu Kelas 7 Halaman 110
Kurikulum Merdeka
Tribunsumsel.com
Juliyana
Kumpulan Soal UTS PAI Kelas 8 SMP Semester 1 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawabannya |
![]() |
---|
Jawaban Soal Informatika Kelas 7 Halaman 84 Kurikulum Merdeka: Mengetahui Spesifikasi Perangkat |
![]() |
---|
Soal dan Jawaban Matematika Kelas 4 halaman 52 53 54 Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
50 Latihan Soal PKN Kelas 3 Semester 1 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban |
![]() |
---|
20 Latihan Soal UTS IPA Kelas 7 Semester 1 2025 Lengkap dengan Kunci Jawabannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.