Arti Kata Bahasa Arab
Arti Syahid dan Syuhada, Istilah Orang yang Meninggal di Jalan Allah & Contoh Jihad di Jalan Allah
Surga 'Adn adalah tempat tinggal bagi orang-orang yang berpredikat syuhada, yaitu muslim jika ia bertekad meningkatkan takwa kepada Allah SWT
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM --Arti Syahid dan Syuhada, istilah orang yang meninggal di jalan Allah, berikut contoh jihad di jalan Allah.
Kata syahid dan syuhada berasal dari bahasa Arab.
Syahid ( شَهيد ) artinya adalah seorang yang melihat atau menyaksikan.
Syahid adalah bentuk tunggal dari Syuhada.
Jadi syuhada شُهَداء adalah kata jamak dari syahid.
Syahid atau syuhada telah menjadi kata serapan dalam bahasa Indonesia.
Syuhada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya adalah : orang-orang yang mati syahid (jamak dari syahid)
Dalam konteks agama Islam syahid atau syuhada artinya adalah muslim yang meninggal ketika berjuang di jalan Allah di dalam kebenaran, keberkahan, kebaikan dan kebajikan atau mempertahankan hak dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk menegakkan agama Allah.
Dalam Alquran, kemuliaan syuhada disejajarkan dengan para Nabi dan orang-orang saleh.
Allah SWT berfirman dalam surat An-nisa ayat 69 yang artinya:
“Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh.”
Gelar syuhada identik dengan jihad. Gelar ini biasanya disematkan kepada orang-orang yang rela berjuang di jalan Allah hingga ajal menjemput.
Kemudian, definisi ini menjadi semakin luas seiring berkembangnya zaman. Jihad bukan hanya dalam konteks berperang.
Berikut contoh jihad di jalan Allah menurut para ulama
1. Menuntut ilmu
2. Mengajar
3. Mencari nafkah
4. Melahirkan anak (bersalin)
Bila ada muslim/muslimah yang qadarullah wafat dalam kondisi sedang menuntut ilmu, mengajar, mencari nafkah, melahirkan anak, maka masuk sebagai seorang syuhada.
Rasulullah bersabda:
عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ جَهَّزَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَدْ غَزَا، وَمَنْ خَلَفَهُ فِي أَهْلِهِ بِخَيْرٍ فَقَدْ غَزَا (رواه مسلم)
Dari Zaid bin Khalid Al Juhani ra bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang mempersiapkan perlengkapan bagi orang yang akan berjuang di jalan Allah, maka sungguh berarti ia telah ikut berjuang. Barangsiapa yang mengurusi keluarga yang ditinggalkan orang yang pergi berjuang di jalan Allah Swt, maka berarti dia telah ikut berjuang di jalan Allah subhanahu wa ta’ala.” (HR. Muslim, hadits no 3511)
Kedudukan syuhada dalam Islam
Mengutip buku Kemenangan Besar Bertemu Sang Maha Benar karya Jalaludin Al-suyuti, wafatnya para syuhada adalah perpindahan roh mereka dari sebuah jasad ke jasad lain. Dalam salah satu hadits Ka’ab dikatakan bahwa roh mereka berada di surganya Allah SWT.
Para syuhada ditempatkan di surga yang paling indah, yakni ‘Adn. Hal ini disebutkan oleh Allah Swt dalam surat Shaad ayat 50:
جَنّٰتِ عَدْنٍ مُّفَتَّحَةً لَّهُمُ الْاَبْوَابُۚ
Artinya:
“Itulah surga 'Adn, tempat tinggal yang kekal yang pintu-pintunya terbuka lebar bagi mereka.”
Surga 'Adn adalah tempat tinggal bagi orang-orang yang berpredikat syuhada.
Abdullah Syafi’i dalam buku Megahnya Surga mengatakan, syuhada adalah gelar bagi orang yang matinya dalam keadaan husnul khatimah.
Kondisi ini dapat diraih seorang Muslim jika ia bertekad meningkatkan takwanya kepada Allah Swt.
Sebagaimana diperintahkan oleh Allah dalam Surat Ali Imran ayat 102 yang berbunyi:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوۡتُنَّ اِلَّا وَاَنۡـتُمۡ مُّسۡلِمُوۡنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim."
Kedudukan seorang syuhada amat mulia di sisi Allah Swt. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab shahihnya, dari Abi Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat seratus derajat yang dipersiapkan oleh Allah bagi orangorang yang berjihad di jalan Allah, dan jarak antara tingkat yang satu dengan yang lainnya sama seperti jarak antara langit dan bumi, dan jika kalian meminta kepada Allah maka mintalah surga firdaus, sebab dia adalah surga yang paling tengah dan tingkat surga yang paling tinggi.
Aku melihatnya beliau bersabda: dan di atasnya adalah Arsyi Allah yang Maha Pengasih dan darinya terpancar sungai-sungai surga”
Orang Pertama Syahid
Menurut sejarah seorang yang pertama meninggal Syahid adalah seorang wanita Syahidah yaitu Sumayyah binti Khayyat.
Sumayyah binti Khayyat, ia masuk Islam setelah istri Nabi Muhammad bernama Khadijah binti Khuwailid.
Sumayyah merupakan budak yang setia dari Abu Hudzaifah, kemudian beliau menikah dengan Yasir yang merupakan seorang pendatang.
Keduanya pun menetap di Mekah, sementara latar belakang mereka dari seorang yang biasa dan posisinya sangat lemah.
Tidak ada satu kabilah pun yang dapat melindungi, karena hidup sebatang kara di Mekah. Lantas, Yasir pun meminta perlindungan dan bernaung pada Bani Makhzum.
Hidup dibawah kekuasaannya Abu Hudzaifah, setelah itu ia pun menikahi Sumayyah, dan hidup tentram bersamanya.
Hingga kemudian, mereka dikaruniai anak dan diberi nama Ammar. Saat Ammar tumbuh dewasa, ia tertarik dengan agama yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.
Ammar mendatangi Rasulullah untuk belajar tentang Islam, setelah merasa yakin dan tenang, ia masuk Islam.
Selanjutnya, memberitahukan berita baik itu kepada orang tuanya yakni Sumayyah dan Yasir, hingga keduanya pun tergerak untuk memeluk Islam.
Lalu, keluarga kecil mereka pun hidup dengan bahagia dan tenang dalam tuntunan Islam.
Hanya saja, ketika itu Rasulullah SAW menjalankan dakwah dengan sembunyi-sembunyi. Dikarenakan adanya ancaman kaum Quraisy yang cukup besar.
Bahkan hingga melakukan pencarian bagi penganut Islam agar dapat disiksa, diancam, sampai dibunuh.
Petaka datang kepada mereka, sebab kabar mengenai keislaman keluarga itu terdengar Bani Makhzum dan kemudian dilaporkan ke Abu Jahal, seorang pembesar kaum Quraisy.
Keluarga mereka pun dihukum dengan siksaan yang amat pedih, bahkan dipaksan untuk keluar dari Islam.
Berbagai siksaan datang kepada mereka, hingga dibawalah ke gurun pasir di kala matahari begitulah teriknya dan cukup menyengat serta ditaburkan di atas tubuh itu pasir.
Bahkan, disediakan batu besar untuk diletakkan di atas dada Sumayyah, beliau mengabaikan hal itu dan tetap pada pendiriannya dalam memeluk Islam, sekalipun harus menerima siksaan.
Tidak ada satupun rintihan atau keluhan dari mereka, termasuk Sumayyah, selain terdengar ucapan 'Ahad... Ahad...'.
Diulang-ulang ucapan itu saat mereka disiksa dengan sangat keji.
Hingga suatu hari Rasulullah SAW menyaksikan keluarga Sumayyah sedang disiksa dengan sangat kejam. Rasulullah SAW berdoa:
"Bersabarlah wahai kelurga Yasir karena sesungguhnya tempat kembali kalian adalah surga." Diriwayatkan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak bab Mengenal Sahabat (III/383).
Lantas Sumayyah pun mendengar seruan Nabi Muhammad SAW, bertambah tegarlah beliau dan optimis dalam keimanannya.
"Aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah dan aku bersaksi bahwa janjimu adalah benar."
Hal tersebut diucapkan secara berulang dan dengan lantang diungkapkan.
Inilah Sumayyah yang telah mencicipi manisnya sebuah keimanan, beliau meninggal ketika tengah memperjuangkan akidah.
Hatinya telah terisi penuh dengan keagungan Allah, hingga ia anggap segala siksaan yang datang padanya bukan apa-apa.
Singkat cerita, saat orang-orang kafir sudah putus asa dalam menggoyahkan keimanan Sumayyah dari agama Islam.
Musuh Allah yakni Abu Jahal pun melampiaskan dengan menusukkan sangkur digenggamannya pada Sumayyah.
Hingga nyawanya tak lagi tertolong, sebagai orang suci lagi beriman. Kemudian dialah wanita pertama yang mati syahid dalam Islam.
Beliau tetap teguh pendirian, hingga keberanian dan keimanannya dapat dijadikan teladan bersama.
Itulah Arti Syahid dan Syuhada, istilah orang yang meninggal di jalan Allah, berikut contoh jihad di jalan Allah. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Arti Allahumma Anta Robbi La Ilaha illa Anta Kholaqtani Bacaan Dzikir dan Doa Setelah Sholat Maghrib
Baca juga: Arti Allahumma Hadza Iqbaalu Nahaarika, Bacaan Doa Setelah Azan Subuh Lengkap Tulisan Arab & Manfaat
Baca juga: Arti Allahu Ghoyatuna, Ar Rasul Qudwatuna, Kutipan untuk tidak Lelah Beramal Kebaikan karena Allah
Baca juga: Arti Kata Pahlawan dan Asal-usulnya, Berikut Penjelasan Sebutan Pahlawan dalam Bahasa Arab dan Makna
syuhada artinya bahasa indonesia
arti syuhada adalah
syahid artinya apa
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
mati syahid itu apa
mati di jalan allah
contoh jihad di jalan allah adalah
orang pertama yang syahid dalam islam
kisah syahid sumayyah binti khayyat
Arti Allahumma Inni Audzubika Min Adzabi Jahannam Wamin Adzabil Qabri Wamin Fitnatil Mahya Wal Mamat |
![]() |
---|
Arti Allahumma Sholli Alaihi, Ya Robbi Sholli Alaihi Wassalim dan Shallallahu Alaihi Wassallam |
![]() |
---|
Arti Wa Barik Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad, Bagian dari Bac aan Shalawat |
![]() |
---|
Arti Kata Sayyidina Muhammad, Ala Sayyidina Muhammad, Hikmah Mengucapkannya Saat Bershalawat |
![]() |
---|
Arti Shollu Alan Nabi Muhammad, Sholli Alan Nabi dan Cara Menjawabnya, Seruan untuk Bersholawat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.