Siswa SD Dibully hingga Kaki Diamputasi
Tangis Pilu Ibu Siswa SD yang Kaki Diamputasi Gegara Dibully dan Dianggap Bercanda : Tak Empati
Tangis ibu korban siswa SDN Jatimulya 09 yang dibully siswa hingga kaki diamputasi usai menceritakan respon guru terkait kejadian tersebut.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Tangis ibu korban siswa SDN Jatimulya 09 yang dibully siswa hingga kaki diamputasi usai menceritakan respon guru terkait kejadian tersebut.
Seperti diketahui, aksi perundungan yang terjadi pada Februari 2023 di SDN Jatimulya 09, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi hingga menyebabkan FAA cedera pada bagian kaki dan mengalami infeksi bagian dalam.
FAA terpaksa harus kehilangan satu kakinya usai diduga jadi korban bullying atau perundungan di sekolahnya.
Tak hanya itu, orangtuanya pula harus kehilangan pekerjaan karena mengurus dirinya.
Kini ibu FAA mengaku sakit hati usai mendengar respon enteng dari guru terkait kondisi sang anak sampai menderita kanker tulang.
Diana yang kini sedang mencari keadilan atas apa yang dialami anaknya.
Namun Diana sakit hati dengan respon yang diungkap guru FAA bak menganggap enteng persoalan anaknya.
Hal itu diceritakan FAA ketika menjadi narasumber di tayangan TvOneNews dikutip dari TribunJakarta.com, Kamis (2/11/2023).

Sambil menangis, Diana mengaku sedih mendengar respon guru yang menganggap peristiwa anaknya bukanlah bully, tapi candaan anak-anak semata.
Statment guru tersebut sempat didengarkan Diana dari orang lain.
Pasalnya, guru etrsebut mengatakan kejadian itu bukan tanggung jawab sekolah.
"Banyak orang cerita seorang guru memberikan statment bahwa kejadian ini terjadi di jam sekolah, jadi bukan tanggung jawab sekolah," ucap Diana.
Baca juga: Sosok Sukaemah Wakepsek SDN 09 Jatimulya Sebut Aksi "Sliding" Siswa hingga Kaki Diamputasi Bercanda
Air mata Diana semakin deras saat mengingat guru tersebut mengatakan bahwa dirinya terlalu berlebihan.
Guru itu juga menyebut saat itu teman-teman FAA hanya bercanda selayaknya siswa lain.

Bahkan ia menyebut ibu korban yang terlalu berlebihan dalam kasus tersebut.
"Katanya ini cuma diselengkat aja, ibunya aja yang berlebihan," tutur Diana.
"Itu guru yang bicara begitu?" tanya host tak percaya.
"Iya," kata Diana.
Tak hanya itu saja, Diana juga mengingat balasan chat WA dari guru tersebut saat ia menceritakan kondisi putranya
Diana mengaku pernah mengirimkan WA kepada guru tersebut mengabarkan kondisi FAA yang sudah amputasi kaki.
Namun jawaban dari sang guru bikin Diana sakit hati lantaran dinilai minim empati.
"Hanya dijawab 'Walaikumsalam, iya bu' titik udah begitu, tidak ada empatinya!" tangis Diana.
Baca juga: Kondisi Pilu Bocah SD Diduga Dibunuh Anak Pensiunan Perwira Polisi, Luka Tanpa Busana, Gigi Patah
Penjelasan Wakepsek Aksi Bully Siswa Hanya Bercanda
Wakil Kepalasa SDN Jatimulya 09 membantah siswa yang menjadi korban perundungan hingga menyebabkan kakinya diamputasi.
"Tadi kami sudah berklasifikasi, kami tidak ada perundungan sama sekali dan prosesnya sudah ke hukum, jadi kami sedang menunggu proses hukum," kata Wakil Kepala SDN Jatimulya 09 Sukaemah, Selasa (31/10/2023). Dikutip TribunSumsel dari TribunJakarta.com
Lebih lanjut, Sukaemah menjelaskan kejadian yang menimpa korban.
Ketika itu, FAA diselengkat oleh salah satu temannya saat jalan menuju ke kantin.
Hal ini yang diduga dianggap oleh orangnya sebagai perundungan.
Baca juga: FAKTA Pemicu Mertua Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan, Kesal Gegara Anak Banyak Tanggungan Utang
Menurut Sukaemah aksi tersebut dilakukan siswa hanya bercanda bukan perundungan.
"Mereka bercanda, bercanda, main terus jajan, jadi kalau untuk perundungan kayanya terlalu jauh," terangnya.
Namun, beberapa hari setelah insiden itu, FAA memang dikabarkan sakit pada kakinya.
Bahkan dia harus mendapatkan perawatan intensif.
Pihaknya sekolah, lanjut Sukaemah, tetap memenuhi hak belajar FAA sampai dia dinyatakan lulus sekolah dasar dan lanjut ke sekolah tingkat menengah.
"Ujian kami ke rumahnya, masuk SMP juga lewat kita jadi semua kita fasilitasi, sampai dia masuk SMP 4 kita dampingi," terangnya.
Tak hanya itu saja, Sukaemah juga mengungkapkan sosok FAA yang dikenal aktif dan pintar.
"F itu anak pintar anak cerdas, pasti kalau diinikan temannya pasti lapor sama Bu Gurunya, tapi selama ini enggak ada," tegasnya.
Kendati begitu, pihak sekolah tetap menghormati proses hukum yang telah dilayangkan orang tua FAA ke Polres Metro Bekasi terkait dugaan bullying.
"Sudah masuk ke kepolisian, mungkin nanti diproses hukum ya nanti di kepolisian," jelas dia.
Kronologi kejadian
Diana menjelaskan, kejadian bullying sudah berulang kali dialami FAA.
Puncaknya terjadi pada Februari 2023, tepatnya di jam istirahat sekolah.
FAA yang tengah berada di kelas diajak lima orang temannya untuk jajan di luar sekolah.
Saat itu, FAA yang tengah berjalan diselengkat atau ditendang oleh temannya dari arah belakang sehingga terperosok jatuh dengan kondisi luka di bagian tangan dan memar pada dengkul kaki.
Ironisnya, temannya bukan menolong, tapi justru menertawakan dan mengolok-oloknya seraya mengancam, agar tidak menceritakan kejadian tersebut ke orangtua maupun guru.
Aksi bullying itu berlanjut hingga kembali ke kelas kendati teman-temannya melihat FAA yang tengah kesakitan.
Begitupula dengan hari-hari berikutnya, tindakan bullying masih terus berlangsung.
Dia menegaskan, hal ini baru diketahuinya tiga hari pasca kejadian, saat Fatir tidak bisa bangun dari tempat tidurnya karena sakit di bagian kaki.
FAA, kata dia, saat itu bahkan masih menutup-nutupi apa yang dialaminya lantaran ketakutan karena diancam oleh teman-temannya.
"Akhirnya saya paksa untuk mengaku dan saya kaget dengan apa yang terjadi dan dialami anak saya," ungkap Diana.
Atas kejadian ini, Diana sudah menemui pihak sekolah agar dipertemukan dengan keluarga pelaku.
Namun, apa yang dialami FAA justru seolah diremehkan dan kejadian bullying tersebut dianggap hanya bagian dari bercandaan antar teman.
"Saya sangat kecewa dengan kondisi anak saya yang sedang sakit dan harus terus menjalani pengobatan tapi dianggap bukan sesuatu yang buruk. Aksi bullying yang dilakukan teman-temannya di kelas juga dianggap hanya sebuah bercandaan," tegas Diana.
Upaya pengobatan yang dijalankan
Lanjut Diana menjelaskan, dokter di RS Dharmais memutuskan melakukan tindakan operasi amputasi, karena kondisi kaki FAA yang dalam observasi terakhir didiagnosis kanker tulang.
Hasil pemeriksaan sebelumnya di RS Hermina, diagnosis berupa infeksi bagian dalam.
Upaya mencari second opinion sebelum dilakukan tindakan operasi ke sejumlah RS lain, seperti RS Pondok Indah dan RS Cipto Mangunkusumo juga telah dilakukan.
Itu karena kondisi kaki FAA yang terus memburuk tindakan amputasi harus dilakukan dan dirujuk ke RS Dharmais.
"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami Fatir memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi." pungkas Diana.
Baca berita lainnya di Google News
Siswa SD Dibully hingga Kaki Diamputasi
Korban Bully Diamputasi
Dibully hingga Kaki Diamputasi
Siswa SD di Bekasi Dibully hingga Kaki Diamputasi
Tribunsumsel.com
'Aku Tunggu Mama di Surga Saja', Ucapan Terakhir Fatir Sebelum Meninggal usai Kaki Diamputasi |
![]() |
---|
Penyebab Fatir Siswa SD Bekasi Diamputasi Usai Dibully Meninggal, Drop Sebelum Berobat ke Malaysia |
![]() |
---|
Nasib Kasus Siswa SD di Bekasi yang Kakinya Diamputasi Usai Di-"Sliding" Teman, Ada Tersangka |
![]() |
---|
Isak Tangis Pecah di Rumah Duka Fatir yang Meninggal Dunia Usai Kaki Diamputasi Gegara Dibully Teman |
![]() |
---|
Sosok Fatir, Siswa SD di Bekasi Meninggal Dunia, Viral Kaki Diamputasi usai Di-"sliding" Teman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.