Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan

Murka Orang Tua Fitria, Anak Hamil 7 Bulan Dibunuh Mertua di Pasuruan : Tega Sama Calon Cucu

Murkanya orangtua Fitria Almuniroh Hafidloh tahu anaknya dibunuh secara sadis oleh mertuanya sendiri di Pasuruan.

Editor: Moch Krisna
kolase/tribunjatim
Nurul Afrni orang tua Fitria wanita hamil 7 bulan dibunuh mertua di Pasuruan 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Murkanya orangtua Fitria Almuniroh Hafidloh tahu anaknya dibunuh secara sadis oleh mertuanya sendiri di Pasuruan.

Apalagi dengan kondisi Fitria yang tengah hamil 7 bulan dibunuh dengan cara digorok membuat orang tua tak terima.

Melansir dari Tribunjatim.com, Kamis (2/11/2023) impian Nurul Afni (49) orang tua Fitria untuk meminang cucu pertama kandas.

"Yang dibunuh bukan anakku saja, tapi juga calon cucuku. Kok teganya (pelaku) sama calon cucu nomor pertama, motifnya apa?" kata Nurul, ketika berada di rumahnya, Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.

Ibu koban itu hingga sekarang masih belum mengetahui alasan terduga pelaku membunuh putrinya.

"Saya enggak tahu. Waktu memandikan kelihatan ada memar di perut, sepertinya ditekan sama pelaku, saya enggak tahu (pasti) penyebabnya," jelas dia.

Nurul juga sama sekali tidak menyangka, besannya disebut-sebut menjadi terduga pelaku pembunuhan. Sebab, pria itu sama sekali tidak menunjukan gelagat mencurigakan.

"Baik saja, saya enggak curiga. Saya kemarin (saat berkunjung Minggu), (bilang) kecapekan habis dari jalan sehat Hari Santri, dicarikan dukun pijat badan, yang mencarikan ya besan saya," ucapnya.

Bahkan, Nurul juga kerap diberi oleh-oleh setelah mengunjungi rumah besannya di Pasuruan. Pelaku juga terlihat tidak menunjukan perilaku aneh ketika bersosialisasi.

"(Dugaan penyakit kejiwaan) enggak ada," ujar dia.

Nurul pun berharap agar pihak kepolisian bisa bertindak adil dalam mendalami kasus tersebut. Dia juga meminta pelaku pembunuhan anaknya bisa mendapatkan hukuman berat.

"Dihukum seberat beratnya, dihukum seadil-adilnya. Kalau orang meninggal ya berarti sudah meninggal, jadi (pelaku) dihukum seberat beratnya," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, FAH yang sedang hamil tujuh bulan ditemukan meninggal dengan kondisi mengenaskan. Ada luka bekas senjata tajam di leher korban. Dia diduga dibunuh oleh mertuanya, K.

Kapolsek Purwodadi, AKP Pujianto mengatakan korban ditemukan suaminya, Sueb.

Terungkap awal mula Khoiri atau Satir mertua yang tega membunuh menantu dengan menggorok leher tengah hamil 7 bulan.
Terungkap awal mula Khoiri atau Satir mertua yang tega membunuh menantu dengan menggorok leher tengah hamil 7 bulan. (SURYA.CO.ID/Galih Lintartik)

"Suami korban saat itu baru pulang kerja, dan melihat rumahnya terkunci. Ia mengintip rumahnya dan melihat istrinya berlumuran darah," ungkap Pujianto, Rabu (1/11/2023).

Setelah mendapat laporan, anggota kepolisian beserta anggota Koramil menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) dan mendobrak pintu kamar tempat persembunyian terduga pelaku, K.

"Dengan bantuan warga, terduga pelaku berhasil diamankan di Polsek Purwodadi untuk menghindari amukan dari warga setempat," tuturnya.

Kasi Humas Polres Pasuruan, Ipda Bambang Sugeng Hariadi mengatakan kasus tersebut tengah didalami oleh jajaran Satreskrim Polres Pasuruan.

"Motifnya masih didalami jajaran Satreskrim Polres Pasuruan. Mohon waktu," terangnya melalui sambungan telepon, Rabu (1/11/2023).

Mertua Habisi Nyawa Menantu yang Hamil 7 Bulan

Warga Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi mendadak geger, Selasa (31/10/2023) sore setelah teriakan Sueb (31) memecah ketenangan.

Sueb yang baru saja pulang kerja berteriak setelah melihat istrinya Fitria Almuniroh Hafidloh Diana (23) tergeletak di kasur bersimbah darah.

Belakangan ini, perempuan asal Rungkut Surabaya itu diduga dibunuh oleh mertuanya sendiri Khoiri atau Satir (53) atau ayah kandung dari suaminya.

Korban diduga dibunuh dengan menggunakan senjata tajam (sajam). Itu setelah ada luka di area leher korban yang sedang hamil 7 bulan tersebut.

Saat kejadian, korban memang sedang di rumah bersama mertuanya. Sedangkan suaminya sedang bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Korban meninggal dalam perjalanan menuju Puskesmas Purwodadi. Dugaan kuat, korban kehabisan darah sehingga nyawanya tidak tertolong.

Nurul Afini Ungkap Detik-detik Mengerikan Fitria yang Hamil 7 Bulan Dibunuh Oleh Mertuanya, Disiksa
Nurul Afini Ungkap Detik-detik Mengerikan Fitria yang Hamil 7 Bulan Dibunuh Oleh Mertuanya, Disiksa (Kolase Tribunsumsel.com)

Kapolsek Purwodadi AKP Pujianto menyebut, pihaknya sudah mengamankan pelaku yang diduga kuat tega membunuh anak menantunya sendiri.

“Dari hasil pemeriksaan sementara, setelah membunuh korban, pelaku melarikan diri ke rumah tetangganya dan masuk ke dalam kamar, dikunci,” katanya.

Dia menyebut, pelaku sudah diamankan ke Polsek untuk mempertanggung jawabkan perbutaannya. Dugaan kuat, pelaku menggorok leher korban dengan pisau dapur.

“Pelaku sudah kami amankan, dan itu yang terpenting bagi kami. Biarkan dia tenang sebelum dilakukan pemeriksaan,” urai Pujianto.

Menurut Kapolsek, warga tidak berani menangkap pelaku karena takut yang bersangkutan masih membawa pisau dan bisa mengancam lainnya.

“Kami masih dalami motifnya. Ini anggota dan teman - teman dari Polres juga sudah turun untuk mendalami pembunuhan mertua dan menantunya ini,” paparnya.

Motif

Terungkap motif sebenarnya Khoiri alias Satir (52), mertua yang bunuh menantunya Fitria Almuniroh Hafidloh Diniyah (23) yang tengah hamil 7 bulan di Pasuruan, Jawa Timur.

Satir marah menantunya, Fitria, yang menolaknya untuk bercinta.

Awalnya, tersangka baru selesai mandi dan melihat korban tengah terbaring di kasur.

Saat itulah Satir gelap mata dan mencoba melakukan rudapaksa terhadap Fitria sang menantu.

"Tersangka yang saat itu baru selesai mandi melihat korban sedang tiduran dan langsung mendatangi korban di kamarnya.

Dari situlah tersangka tidak bisa menahan nafsunya melihat tubuh menantunya," ujar Satreskrim Polres Pasuruan dalam press konferensi, Kamis (2/11/2023) dilansir dari Suryamalang.

Selain itu, Kompol Hari menyebut, tersangka saat itu mencoba merengkuh tubuh dan mencium korban, namum korban korban berteriak minta tolong.

"Upaya tersangka itu ditolak dan dilawan sama korban."

"Bahkan, korban pun sempat berteriak setelah aksi percobaan pemerkosaan itu," ujar dia.

Hal itulah yang membuat tersangka panik dan langsung mengambil pisau di dapur.

Kemudian ia kembali menindih tubuh korban lalu menggorok leher korban dengan pisau dapur.

"Tersangka naik pitam dan langsung mengesekusi korban," ucapnya.

Disampaikan Wakapolres, tersangka menggorok leher korban yang saat itu sedang istirahat atau tiduran.

"Korban tidak sempat melawan," ungkap dia.

Kompol Hari juga mengungkap bahwa korban meninggal dunia bersama sang janin yang masih berusia enam bulan.

"Korban bersama anaknya yang ada di dalam kandungan dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis. Korban juga sudah dimakamkan di pemakaman umum Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan," ujarnya.

Kompol Hari menegaskan, pengecekan kondisi bayi di tubuh korban yang meninggal dilakukan di Puskesmas Purwodadi melalui alat USG.

"Tidak dilakukan operasi," ucapnya.

Tak hanya itu saja, usai melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri ke rumah tetangganya, yakni Bari.

Di sana, tersangka bersembunyi di kamar dan dikunci.

"Kami mengenakan tersangka dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan atau Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan berat," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved