Anak Pensiunan Polisi Bunuh Bocah SD
Isak Tangis Ibu dari Bocah SD di Sulteng Dibunuh Anak Pensiunan Polisi: Ya Allah Anakku
Isak tangis keluarga bocah Sekolah Dasar di Kota Palu ditemukan tewas dibunuh diduga anak pensiunan polisi.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL.COM - Isak tangis keluarga bocah Sekolah Dasar di Kota Palu ditemukan tewas dibunuh diduga anak pensiunan polisi.
Seperti diketahui, jasad bocah 8 tahun tersebut ditemukan tergeletak dalam kondisi tanpa busana disalah satu lorong di Kota Palu, Provinsi Sulteng, pada Selasa (31/10/2023) malam.
Adapun dugaan sementara, bocah kelas 2 sekolah dasar (SD) tersebut menjadi korban pembunuhan usai mengalami kekerasan seksual.
Korban ditemukan setelah dua hari menghilang dan diketahui terakhir kali bersama dengan pelaku.
Menurut kesaksian paman korban, Ahmad Rifai korban awalnya diajak pelaku berinsial MFM bermain sepeda secara bersama-sama.
Bahkan korban diiming-iming akan diberi es krim.
Kepergian AR ini sangat menyisahkan kesedihan yang mendalam, terutama kedua orang tuanya.
Baru-baru ini beredar dimedia sosial jerit tangis keluarga korban bocah SD yang histeris usai jasad korban ditemukan.

Video tersebut diunggah salah satu Instagram @sedangrame, Kamis (2/11/2023) yang memperlihatkan suasana rumah duka korban.
Terlihat ibu korban yang tak kuasa menahan tangis anaknya harus mengalami nasib tragis.
Pasalnya AR ditemukan dalam keadaan tak bernyama di area Jl Asam II, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Baca juga: Update Kasus Kematian Hamka dan Anak, Polisi Kini Periksa Keluarga Serta Mitra Bisnis
Jerit tangis sang ibu tampak membuat kerabat yang hadir pilu, hingga berusaha menenangkannya.
Di dalam rumah tersebut, jasad AR terbalut oleh kantong jenazah berwarna oren.
"YaAllah, anakku," jerit ibu korban sembari menangis.
Saat ini jenazah korban telah dimakamkan pada Rabu (1/11/2023) setelah sempat divisum di Rumah Sakit atau RS Bhayangkara.
Sementara pelaku sudah diamankan di Polresta Palu.
Baca juga: Ayahnya Bunuh Istri Hamil 7 Bulan, Sueb Bantah Motif karena Lapar, Keseharian Satir Terbongkar
Keluarga Minta Keadilan
Ayah korban, H (34), berharap agar pelaku bisa diadili sesuai hukum yang berlaku.
"Walaupun dia anaknya mantan anggota polisi, jangan sampai dilindungi," jelasnya saat ditemui di rumah duka.
"Saya cuman mau minta keadilan sesuai apa yang dia perbuat,” lanjutnya dikutip TribunnewsSultra.com dari TribunPalu.com.

Harapan senada juga disampaikan paman korban berinisial A (30) kepada wartawan di rumah duka.
Rumah duka yang pada bagian depannya terpasang tenda berwarna biru itu dipadati pelayat baik keluarga maupun warga sekitar.
"Ini harus diproses seadil-adilnya dan tidak tebang pilih. Jangan pandang dia anak perwira jadi semua sama dimata hukum," ujarnya.
Baca juga: Sosok AKBP UN Pensiunan Polisi Anak Diduga Bunuh Bocah SD di Sulteng, Bertugas di Polda Sulteng
Penjelasan Polisi
Peristiwa ini pun dibenarkan oleh Kapolsek Palu Barat AKP Rustang saat dikonfirmasi TribunPalu melalui pesan whatsapp, Rabu (1/11/2023).
Kata Rustang, penemuan mayat AR bermula saat adanya informasi dari orangtua korban untuk mencari anaknya pada Selasa 31 Oktober 2023 pukul 20.45 wita.
"Anaknya dibawa pelaku berinisial MFM (16) sudah 2 hari, tapi belum kembali, tim bersama pelaku dan orangtua korban langsung mencari titik terakhirnya," ucapnya.
Kemudian, pelaku menunjukkan lokasi terakhir dia meninggalkan korban yakni di lorong 5, Jl Asam II.
"Tim langsung mencari dan melihat korban dalam posisi terbaring di tanah tanpa pakaian (telanjang bulat) dan sudah dalam keadaan meninggal dunia," ujarnya.
Dia menambahkan, saat itu pelaku langsung ditangkap untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Korbannya sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum," tuturnya.
pelaku merupakan anak pensiunan polisi yang pernah bertugas di Polda Sulteng berinisial AKBP UN.
"Sampai saat ini masih dilakukan penjagaan, karena dari pihak keluarga korban masih ada upaya pengrusakan dengan cara melempar dan berupaya pembakaran rumah pelaku," tutur AKP Rustang.
Awal Mula Kejadian Hingga Dibunuh
Menurut kesaksian paman korban, Ahmad Rifai korban awalnya diajak pelaku berinsial MFM bermain sepeda secara bersama-sama.
Bahkan korban diiming-iming akan diberi es krim.
"Jadi korban ini diajak naik sepeda dan diiming-imingi es krim. Tiba-tiba korban dibawa ke TKP," kata Ahmad Rifai kepada wartawan di rumah duka, Jl Asam, Kecamatan Palu Barat. Dikutip TribunSumsel dari TribunPalu.com, Kamis (2/11/2023).
Ia menuturkan, pelaku sendiri selama ini diketahui tinggal di Jl Cemara.
"Pelaku merupakan warga Jalan Cemara dan tidak saling kenal dengan korban," kata Paman Korban AR.
Kata Ahmad Rifai, korban ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tanpa busana di semak-semak.
"Ketahuan tadi malam karena ada warga dan pelaku juga yang tunjukkan lokasi tempat korban meninggal. Korban ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi tidak berpakaian sama sekali," jelas Ahmad Rifai.
Berdasarkan hasil visum sementara korban ditemukan memar di bagian leher dan gigi korban patah.
Saat ini pelaku sudah diamankan di Polresta Palu.
"Ini harus diproses secara seadil-adilnya dan tidak tebang pilih, jangan pandang dia anak perwira jadi semua sama dimata hukum." tuturnya.
Baca berita lainnya di Google News
Tribunsumsel.com
MFM Anak Pensiunan Perwira Polisi
Anak Pensiunan Polisi Bunuh Bocah SD
Anak Pensiunan Polisi di Sulteng Bunuh Bocah SD
AKBP UN Pensiunan Polisi di Sulteng
AKBP UN
Keseharian MFM Anak Pensiunan Polisi Bunuh Bocah SD di Palu, Dikenal Pendiam dan Jarang Bergaul |
![]() |
---|
Motif MFM Anak Pensiunan Polisi Bunuh Bocah SD, Sakit Hati Ucapan Korban Saat Bermain |
![]() |
---|
Kondisi Rumah MFM Anak Pensiunan Polisi Bunuh Bocah SD, Nampak Sepi, Dijaga Petugas |
![]() |
---|
Ada Potensi Balasan, Puluhan Polisi Amankan Rumah MFM, Anak Pensiunan Polisi Bunuh Bocah SD di Palu |
![]() |
---|
Pernyataan Orangtua Bocah SD Diduga Dibunuh Anak Pensiunan Polisi, Minta Pelaku Dihukum Berat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.