Siswa SD Dibully hingga Kaki Diamputasi

Sosok Sukaemah Wakepsek SDN 09 Jatimulya Sebut Aksi "Sliding" Siswa hingga Kaki Diamputasi Bercanda

Inilah sosok Wakil Kepala SDN Jatimulya 09 yang menyebut aksi sliding kaki antar siswa hingga berujung diamputasi hanya candaan.

|
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS.com/FIRDA JANATI
Inilah sosok Wakil Kepala SDN Jatimulya 09 yang menyebut aksi sliding kaki antar siswa hingga berujung diamputasi hanya candaan. 

Kendati begitu, pihaknya sekolah tetap memenuhi hak belajar FAA sampai dia dinyatakan lulus sekolah dasar dan lanjut ke sekolah tingkat menengah.

"Ujian kami ke rumahnya, masuk SMP juga lewat kita jadi semua kita fasilitasi, sampai dia masuk SMP 4 kita dampingi," terangnya.

Baca juga: Tak Menangis Ditemukan di TKP, Istri Hamka Diduga Depresi Berhari-hari Hidup dengan Jasad Suami

Tak hanya itu saja, selain di-sliding, Fatir juga mengeluhkan kerap diolok-olok oleh temannya.

Namun pihak sekolah juga menilai itu hal biasa.

"Tapi kalau bercanda-canda 'Haa lu jelek lu', mungkin ya namanya anak-anak sudah kelas 6, itu sudah biasa kayaknya. Mungkin menurut Fatir lain lagi kayaknya ya," ucap Sukaemah.

Sebagaimana diketahui, pada Agustus 2023, FAA dan keluarganya harus menelan pil pahit lantaran dokter mendiagnosisnya mengalami kanker tulang dan harus dilakukan tindakan amputasi pada bagian kaki kirinya.

Kronologi kejadian

Diana menjelaskan, kejadian bullying sudah berulang kali dialami FAA.

Puncaknya terjadi pada Februari 2023, tepatnya di jam istirahat sekolah.

FAA yang tengah berada di kelas diajak lima orang temannya untuk jajan di luar sekolah.

Saat itu, FAA yang tengah berjalan diselengkat atau ditendang oleh temannya dari arah belakang sehingga terperosok jatuh dengan kondisi luka di bagian tangan dan memar pada dengkul kaki.

Ironisnya, temannya bukan menolong, tapi justru menertawakan dan mengolok-oloknya seraya mengancam, agar tidak menceritakan kejadian tersebut ke orangtua maupun guru.

Aksi bullying itu berlanjut hingga kembali ke kelas kendati teman-temannya melihat FAA yang tengah kesakitan.

Begitupula dengan hari-hari berikutnya, tindakan bullying masih terus berlangsung.

Dia menegaskan, hal ini baru diketahuinya tiga hari pasca kejadian, saat Fatir tidak bisa bangun dari tempat tidurnya karena sakit di bagian kaki.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved