Istri Hidup Bersama Jasad Suami dan Anak

Alasan RS Polri Sulit Ungkap Kasus Kematian Hamka & Anak di Koja, Tunggu Saksi Kunci Siap Diperiksa

Terungkap alasan pihak Rumah Sakit Polri sulit ungkap kasus kematian ayah dan anak di Koja, Jakarta Utara.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Kolase Tribunsumsel.com
Terungkap alasan pihak Rumah Sakit Polri sulit ungkap kasus kematian ayah dan anak di Koja, Jakarta Utara. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap alasan pihak Rumah Sakit Polri sulit ungkap kasus kematian ayah dan anak di Koja, Jakarta Utara.

Diketahui, jasad Hamka dan anak keduanya ditemukan dalam kondisi membusuk dan bengkak di dalam rumah di kawasan Tugu Selatan, Koja. Sabtu (28/10/2023).

Adapun penemuan jenazah ayah dan anak di dalam rumah ini berawal dari kecurigaan warga dengan bau menyengat yang ada di sekitar rumah korban.

Sementara di dalam rumah tersebut, istri dan anak sulungnya ditemukan masih hidup namun dalam keadaan lemas.

Kini pihak RS sulit mengungkapkan penyebab kematian.

Pasalnya, Hamka dan anaknya ditemukan dalam keadaan telah membusuk.

Kendati begitu, kondisi jenazah keduanya membuat tim kedokteran forensik tidak bisa melakukan pemeriksaan seperti saat memeriksa jenazah dalam kondisi masih baru.

Kepala Rumah Sakit Polri Kramatjati, Brigjen Hariyanto mengatakan sulit mengungkapkan dugaan di balik penyebab kematian kedua korban.

Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengungapkan soal kondisi NKF, istri Hamka usai suami dan anak ditemukan tewas membusuk.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengungapkan soal kondisi NKF, istri Hamka usai suami dan anak ditemukan tewas membusuk. (Youtube Kompas TV/ Ig@hamkarusdi)

Oleh karena itu, pemeriksaan lebih lanjut masih dilakukan, yaitu pemeriksaan mikroskopik melalui hispatologi, pemeriksaan DNA, dan toksikologi.

Hariyanto mengatakan, pemeriksaan mikroskopik masih berlangsung sehingga hasilnya belum keluar.

"Kami periksakan hispatologi di patologi anatomik, dan untuk toksikologi diperiksakan di laboratorium forensik," jelas Hariyanto. Dikutip TribunSumsel dari Kompas.com, Selasa (31/10/2023).

Sosok Hamka Rusdi (50) tewas bersama anaknya berusia 1,5 tahun di Koja kian terungkap. Ternyata bukan seorang pengusaha travel umroh, hanya agen
Sosok Hamka Rusdi (50) tewas bersama anaknya berusia 1,5 tahun di Koja kian terungkap. Ternyata bukan seorang pengusaha travel umroh, hanya agen (ig/hamkarusdi/tribunjakarta/Gerald Leonardo Agustino)

Tunggu dari Saksi Kunci

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menegaskan, saksi kunci yang bisa mengungkap kematian Hamka Rusdi (50) dan anak bungsunya, AQ (2), adalah istri korban, NFH (32).

Pasalnya, NHF bersama anak sulungnya, AD (4), berada di dalam rumah sewaktu Hamka dan AD mengembuskan napas terakhirnya.

"Karena, satu-satunya saksi yang sangat kita harapkan mumpuni adalah istrinya,” ungkap Gidion saat ditemui di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).

Kendati begitu, polisi belum bisa memeriksa NHF.

"Tapi karena kondisi psikologisnya belum memungkinkan untuk pendalaman, maka tunggu. Mudah-mudahan bisa segera terungkap," tegas Gidion.

Sementara Karumkit Rs Polri, Brigjen Hariyanto saat ini tengah memperbaiki nutrisi dan haemoglobin istri Hamka yang rendah.

Baca juga: Kondisi Terkini Istri Hamka Saksi Kunci Suami & Anak Tewas di Koja, Tubuh Lemas, HB Rendah

Kendati begitu, penyidik baru bisa meminta keterangan dari istrinya, NHF.

"Istrinya sudah beberapa hari tidak makan, kondisinya kita periksa HB nya rendah, kondisinya lemas. Mungkin beberapa hari ini penyidik baru bisa meminta keterangan dari istrinya," jelas Brigjen Hariyanto.

Sementara terkait saol pemeriksaan kejiwaan, saat ini penyidik belum meminta untuk memeriksa kejiwaan istri Hamka.

"Ini baru perawatan, dari penyidik belum ada permintaan untuk pemeriksaan kejiwaan," terangnya.

Baca juga: Dugaan Penyebab Lebam di Kepala Anak yang Tewas Bersama Ayah di Koja, Ini Penjelasan Polisi

TKP Berantakan

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan bahwa kondisi rumah Hamka sangat berantakan saat jajarannya hendak mengevakuasi para korban.

"Dari fisik, kita temukan kondisi TKP yang sudah bisa dikatakan mengalami berantakan kondisi rumahnya, seperti tidak berpenghuni," kata Gidion saat ditemui di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).

Sementara menurut keterangan tetangga Hamka bernama Fitra (36), NFH dalam kondisi bingung saat dikeluarkan dari rumah tersebut.

"Istrinya kayak kebingungan gitu. Kan sempat duduk di warung saya, dikasih minum, air teh, biar bertenaga. Sama anaknya yang masih hidup (ADl di sini. Dikasih minum dulu, biar enggak dehidrasi," ujar Fitra.

Baca juga: Kondisi Rumah Hamka yang Tewas Bersama Anak di Koja, Berantakan Bak Kapal Pecah, Mobil Penuh Debu

Berdasarkan hasil otopsi sementara, Gidion mengungkapkan bahwa Hamka sudah meninggal dunia selama 10 hari sebelum akhirnya ditemukan tewas membusuk di rumahnya.

"Hasil otopsi yang baru bisa kami sampaikan hari ini hanya menyebutkan usia kematian," kata Gidion. "Usia kematian dari korban bapak-bapak tadi adalah, usia kematiannya sekitar 10 hari ke atas," ujar Gidion melanjutkan.

Berdasarkan pemeriksaan secara kasatmata, tidak ditemukan luka terbuka atau sayatan pada tubuh Hamka. Namun, polisi menemukan darah di sekitar jasad Hamka.

"Ini kemudian yang harus kami lakukan uji forensik yang lain, adalah histopatologi forensik dan toksikologi forensik," kata Gidion.

Menurut hasil pemeriksaan pada ponsel Hamka, ditemukan percakapan mendiang dengan keluarganya bahwa Hamka mengeluh sakit tenggorokan.

"Tetapi ini belum diketahui apakah signifikan (berkaitan) dengan kondisi pada waktu terakhir (Hamka) ditemukan (tak bernyawa)," tutur Gidion.

Sementara itu, polisi menemukan luka lebam pada tubuh anak sulung Hamka. Kini polisi masih menelusuri penyebab kematian AQ.

"Jadi, tidak tampak kasatmata luka terbuka ya. (Tapi) ada luka di bagian wajah, bagian kening, tapi itu yang harus kami uji forensik berikutnya untuk menguatkan," ujar Gidion.

Di sisi lain, polisi menemukan beberapa bercak darah yang menempel pada tubuh NFH.

Meski belum mengetahui darah tersebut milik siapa, Gidion memastikan bahwa bercak itu bukan darah NFH.

"Istrinya tidak ada luka. Ada beberapa bercak darah yang menempel di tubuhnya, tapi itu yang bukan luka dari istrinya. Darah itu (punya siapa), kami masih menunggu hasil forensiknya ya. Kami juga uji DNA," ungkap Gidion.

Darah yang menempel di badan wanita itu akan dicocokkan dengan darah yang berceceran di sekitar jenazah suaminya pengusaha travel umrah, alias korban Hamka (50).

"Itu bukan luka dari istrinya, itu harus kita menunggu hasil forensik, apakah darahnya siapa ya belum dapat kita pastikan darah siapa," ucap Gidion.

"Kita juga uji DNA, yang pasti bukan darah dari istrinya," tegas Kapolres.

Jasad Ditemukan Membusuk

Penemuan jenazah ayah dan anak di dalam rumah ini berawal dari kecurigaan warga dengan bau menyengat yang ada di sekitar rumah korban.

Saat didatangi, pintu rumah Hamka dalam keadaan terkunci hingga akhirnya warga didampingi Ketua RT setempat berinisiatif mendobraknya.

Warga pun terkejut saat mengetahui kondisi di dalam rumah Hamka.

Betapa kagetnya Bambang, warga sekitar yang melihat istri Hamka sedang terduduk di sofa di ruang tamu tanpa reaksi apapun.

Bahkan tanpa raut kesedihan dari sang istri pun tak terlihat.

Namun, ia hanya menunjukkan jarinya ke arah kamar.

"Kita dobrak rumah, istrinya itu lagi duduk aja kayak linglung gitu, enggak ada reaksi apa-apa," kata Bambang. Dilansir TribunJakarta.com, Minggu (29/10/2023).

Bambang, salah satu warga yang turut menemukan kondisi jenazah Hamka dan balitanya yang membusuk di kediamannya.

Sementara didalam rumah tersebut istri dan anak pertamanya ditemukan masih hidup dalam keadaan lemah.

"Itu anak pertamanya ga nangis sama sekali, anteng aja," kata Bambang.

Bambang dan warga lainnya kian terkejut saat menemukan jasad Hamka yang posisinya telungkup di depan kamar mandi.

Sedangkan putra bungsu Hamka yang berusia sekira 1,5 tahun juga kondisinya membusuk ditemukan di kamar.

"Warga nggak ada yang berani nyentuh dan pada mual semua karena kondisinya sudah busuk dan baunya nyengat banget," kata Bambang.

Selanjutnya penemuan mayat ayah dan anak balita tersebut dilaporkan ke polisi.

Adapun rumah Hamka berada di lantai 2. Sementara lantai 1 hanya digunakan untuk tempat parkir kendaraan.

Tampak ada satu mobil dan motor milik Hamka yang terparkir di sana dengan kondisi dipenuhi debu.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved