Istri Hidup Bersama Jasad Suami dan Anak
Pakar Forensik Curiga Ada Dugaan Pembunuhan di Penemuan Jasad Hamka dan Anak di Koja 'Ini Relevan'
Menurut Reza tak menutup kemungkinan adanya dugaan pembunuhan atas kematian ayah-anak itu.
TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus penemuan Hamka (50) dan Anaknya AQ yang sudah membusuk di Koja, Jakarta Utara, membuat sejumlah pihak berkomentar dan berspekulasi.
Hal itupun salah satunya diutarakan oleh ahli psikologi forensik, Reza Indragiri.
Menurut Reza tak menutup kemungkinan adanya dugaan pembunuhan atas kematian ayah-anak itu.
"Kalau pembunuhan, spekulasi ini tampaknya relevan. Toh, saya bayangkan, anak usia dua tahun tidak berpikir untuk bunuh diri. Jadi, mungkin dia dihabisi," ucap dia pada Kompas.com, Senin (30/10/2023).
Menurut Reza, hal terpenting yang bisa dilakukan polisi adalah dengan menyisir satu per satu penyebab tewasnya kedua jasad itu.
Ada beberapa kemungkinan seseorang meninggal, yaitu karena penyebab alami, kecelekaan, bunuh diri, dan pembunuhan.
"Cek gawai mereka. Mungkin ada petunjuk berupa komunikasi antar pihak. Mudah-mudahan TKP (tempat kejadian perkara) tidak tercemar akibat masuknya warga," ucap Reza.
Berawal dari aroma tak sedap
Penemuan jasad ayah-anak yang sudah membusuk itu pertama kali terungkap ketika warga berinisial ES mengaku mencium bau tak sedap selama berhari-hari.
"Beberapa hari terakhir baunya cukup menyengat, apalagi kalau ada angin," kata dia kepada wartawan, Minggu (29/10/2023).
Setelah itu, warga bersama aparat bergegas mengecek hingga akhirnya menemukan dua jasad yang merupakan seorang ayah dan buah hatinya yang masih bayi.
"Kalau saya selalu berpikir ini bau hewan mati, tetapi anehnya bangkainya tidak ada," tutur ES yang tinggal persis di samping kanan rumah korban.
ES juga tak yakin bau itu berasal dari jenazah AH yang membusuk.
Sebab, korban disebut dalam keadaan sehat ketika terakhir kali bertemu dengannya.
"Terakhir kali saya ketemu, sehat kok orangnya. Tidak kurus, badannya masih sama. Itu saya ketemu dia sekitar dua minggu lalu," ungkap dia.
Pintu dalam keadaan terkunci Seorang warga bernama Sugandi menyebut, kediaman keluarga korban dalam keadaan terkunci sebelum ayah dan bayinya ditemukan tewas membusuk.
Sugandi mengatakan, pintu masuk yang terletak di lantai dua bangunan itu kemudian didobrak oleh Babinsa TNI dan dibantu sejumlah tetangga setelah mendapat persetujuan keluarga AH.
"Setelah tahu pintu terkunci, saya bilang untuk didobrak saja karena saya sudah izin ke pihak keluarga. Begitu didobrak, benar saja ketemu jasadnya," lanjut dia.
Sementara itu, polisi menyebut, rumah AH dalam keadaan tak terkunci ketika hendak memeriksa ke dalam. Pintu pun disebut bisa didorong dari luar.
"Artinya kalau gagang pintunya diputar tetap kebuka tapi enggak full kebuka. Faktanya bisa didorong dari luar oleh warga karena mencium bau busuk," kata Iverson.
Sang istri bungkam Sugandi yang merupakan tetangga AH itu mengungkapkan, ketika personel Babinsa TNI bersama warga masuk ke dalam rumah AH, bau busuk langsung tercium sangat menyengat.
Istri AH adalah yang pertama kali ditemukan oleh TNI dan warga.
Saat itu, kata Sugandi, istrinya sedang dalam posisi duduk di ruang tamu. Kondisinya lemas.
Wanita itu kemudian ditanya perihal keberadaan AH serta anak-anaknya.
Tetapi, ia tak dapat berkomunikasi dengan baik. Ia hanya berbicara tak jelas perihal anak-anaknya.
Seiring dengan itu, warga menelusuri satu per satu ruangan rumah.
Tapi tidak disangka, AH ditemukan tewas dengan kondisi membusuk di lorong rumah yang hendak menuju ke kamar.
Warga dan TNI kemudian bertanya kepada istri AH yang masih terbaring lemas di ruang tamu.
Tetapi, wanita itu menjawab seperti orang kebingungan.
"Petugas bertanya ke istri korban, 'Kenapa kamu? Suami kamu meninggal, kenapa enggak lapor warga?' Dia (istri AH) hanya bilang, 'Anak saya, anak saya!' gitu saja. Enggak bisa ditanya-tanya," ujar Sugandi.
Warga sempat tidak bisa mengevakuasi kedua anak itu.
Sebab, akses ke dalam kamar itu tertutup jasad AH. Warga tidak berani menggesernya.
"Jadi ngambil anaknya itu lewat jendela. Soalnya kalau melalui lorong kehalangan badan ayahnya. Jadi enggak bisa melangkah barangkali," tutur dia.
Malangnya, setelah diperiksa, anak bungsu AH berinisial AQ yang berusia dua tahun sudah tidak bernyawa.
Sementara, anak sulungnya masih hidup, tetapi dalam kondisi lemas.

Baca juga: Puluhan Tahun Tinggal di Koja, Tak Ada yang Tahu Nama Istri Hamka yang Hidup dengan Jasad Suami
Baca juga: Sering ke Masjid, Kesaksian Tetangga Soal Kehidupan Hamka Sehari-hari, Berbeda dengan Sang Istri
Masih Lahap Makan
Setelah ditemukan jasad Hamka dan anaknya, warga kemudian menghubungi polisi.
Sambil menunggu kedatangan polisi, warga berinisiatif membawa keluar istri Hamka dan memberikan makan.
"Istrinya dulu dikasih makan sama warga, dia mau makan lahap tapi pas ditanya kayak orang linglung, enggak ada nangis apalagi histeris," kata Bambang.
Karena itulah, warga sampai terheran-heran dengan sikap dan reaksi istri Hamka.
"Makanya kita semua heran sama istrinya. Logikanya kan kalau emang suami sama anaknya meninggal dia pasti sedih, ini enggak sama sekali," kata Bambang yang melihat tak ada luka di tubuh istri Hamka dan anak sulungnya yang ditemukan dalam kondisi hidup.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Iver Son Manossoh mengatakan, saat ini istri dan anak sulung hamka telah dibawa ke rumah sakit.
Keduanya juga mendapat pendampingan dari Tim Perempuan dan Perlindungan Anak Polres Metro Jakarta Utara.
"Sementara yang masih hidup belum ditemukan ada kekerasan fisik terhadap ibu dan anak tersebut.
Tim sudah kami bagi tugas sesuai kemampuan masing-masing," kata Iver.

Dikubur satu liang lahat
Tangis keluarga dan para pelayat yang menghadiri proses pemakaman Hamka dan anaknya Abid Qushayyi Akma pecah.
Hal itu terjadi saat keduanya dikuburkan dalam satu liang lahat di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara.
Proses pemakaman ini berlangsung pada Minggu (29/10/2023) petang ini.
Pantauan TribunJakarta.com, pemakaman berlangsung sekitar pukul 17.50 WIB.
Jenazah ayah dan anak yang meninggal tak wajar ini dibawa menggunakan mobil jenazah RS Polri Kramat Jati.
Di belakang mobil tersebut, sejumlah kendaraan iring-iringan keluarga korban juga menyusul.
Terpantau dari dalam mobil jenazah keluarga hanya mengangkut satu peti mati yang disinyalir berisi jenazah ayah dan anak tersebut.
Kemudian, prosesi pemakaman pun berlangsung kusyuk.
Hamka dan anak bungsunya itu dimakamkan di satu liang lahat yang sama dengan keluarga mereka terdahulu.
Pelayat berpakaian hitam-hitam pun tak kuasa menahan tangis melepas kepergian pengusaha travel umrah bersama sang balitanya.
Sementara itu, awak media tidak diperkenankan mewawancarai keluarga yang masih berduka.
Keluarga masih enggan memberikan komentar soal sosok dari Hamka yang ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (28/10/2023) pagi kemarin di kediamannya.
(Kompas.com/TribunJakarta.com)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Istri Hidup Bersama Jasad Suami dan Anak
Dugaan Pembunuhan Hamka dan Anak
Pakar Forensik
Suami dan Anak Tewas di Koja
Tribunsumsel.com
sumsel.tribunnews.com
Akhir Kasus Kematian Hamka dan Anak Ditemukan Membusuk di Koja, Polisi Pastikan Tewas Karena Sakit |
![]() |
---|
Nur Hikmah Ternyata Sempat Berusaha Tolong Hamka Tersungkur Usai Wudhu, Tak Berdaya Kondisi Lemas |
![]() |
---|
Reaksi Pertama Nur Hikmah Saat Hamka Suaminya Tewas Terjatuh Usai Wudhu, Terdiam Sempat Menolong |
![]() |
---|
Penyebab Bayi Hamka Meninggal Kelaparan & Terkunci di Kamar, Istri Tak Berdaya Lapor ke Tetangga |
![]() |
---|
Bukan Bunuh Diri, Nur Hikmah Sebut Hamka Meninggal Karena Terjatuh Usai Wudhu Sebelumnya Sudah Sakit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.