Awas Scam! Cara Mengecek Keaslian Website dan Menghindari Website Palsu

Terdapat banyak website palsu atau penipuan yang dapat membahayakan keamanan dan privasi pengguna.

Editor: Sri Hidayatun
dokumentasi
ilustrasi waspada website palsu 

TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG- Kemajuan teknologi informatika sekarang ini terus berkembang dengan pesat.
Sekarang ini hampir setiap perusahaan memiliki website sebagai sarana untuk menjalin komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan.

Bahkan fungsi website pun kini bisa menjadi wadah untuk berjualan secara resmi.

Karena banyaknya website yang bisa bertransaksi maka semakin banyak pula orang yang tidak bertanggung jawab untuk membuat website palsu agar bisa menarik keuntungan dari pengguna dunia digital.

Sehingga tak sedikit orang yang tertipu karena scam di dunia maya.

‍Akses ke informasi melalui website telah menjadi hal yang umum.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua website dapat dipercaya.

Terdapat banyak website palsu atau penipuan yang dapat membahayakan keamanan dan privasi pengguna.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk dapat membedakan antara website asli dan website palsu.

Nah, agar kamu terhindar dari scam website, maka ada beberapa hal yang dapat kamu perhatikan sehingga kamu tidak tertipu oleh website palsu, diantaranya adalah :

1. Perhatikan URL Situs Web

Cara pertama yang dapat dilakukan untuk mengecek keaslian sebuah website adalah dengan memperhatikan struktur URL situs web tersebut. Perhatikan tag hingga nama domain yang digunakan.

Situs web dengan tag URL HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) umumnya lebih aman dan lebih terpercaya dibandingkan dengan situs dengan tag HTTP.

Hal ini karena HTTPS sudah menyediakan otentikasi dan pertukaran informasi yang terenkripsi.

Meskipun begitu, website HTTPS masih bisa berpotensi sebagai situs scamming.

Oleh karena itu, perhatikan juga nama domainnya.

Jika suatu website menggunakan nama domain tidak wajar atau mencoba mengikuti nama domain situs terkenal, berhati-hatilah.

2. Cari Nama Situs Web di Mesin Pencarian

Ketika kamu mendapatkan sebuah link situs web yang mencurigakan, maka sebelum mengunjungi website tersebut, ada baiknya untuk mencari nama situs tersebut di mesin pencarian dan tidak langsung mengetik URL lengkapnya.
Perhatikan juga URL-nya, karena website resmi atau asli pasti menggunakan ekstensi domain yang sesuai dengan niche.

Misalnya, website domain resmi dari pemerintah pada platform web sekolah pasti menggunakan ekstensi domain .sch.id.

Umumnya, mesin pencarian seperti Google mengumpulkan ulasan pengguna internet tentang suatu website dengan traffic tinggi.

Kemudian, Google akan menampilkannya ketika kamu mencari website tersebut di mesin pencarian.

Website palsu atau penipuan umumnya tidak akan muncul sebagai hasil teratas dengan ulasan.

Namun, dengan meningkatnya keahlian para penjahat siber, ada kemungkinan mereka dapat membuat website penipuan yang ampak terpercaya.

Jadi, pastikan kamu mengecek ulasan tersebut jika memang ada, untuk memastikan jika website tersebut bukanlah website palsu atau penipuan.

3. Periksa Usia Domain

Cara selanjutnya untuk mengecek apakah website tersebut scam atau tidak, maka kamu bisa melakukan pengecekan usia domain atau nama website tersebut.

Website palsu umumnya memiliki usia yang relatif baru, karena mereka seringkali berganti domain untuk menghindari kecurigaan.

Kamu cukup menggunakan tools untuk mengecek domain, dimana nanti kamu akan mengetahui data dari nama domain tersebut hingga umur domain tersebut.
Ketika nama domain website tersebut tergolong baru dan belum berumur 6-1 tahun maka dapat dipastikan website tersebut palsu.

Selain itu, kemunculan website penipuan juga dapat diprediksi, seringkali mereka membuat website dengan memanfaatkan waktu yang sedang ramai.
Jika kamu merasa curiga, kamu bisa mengecek website penipu menggunakan Whois Lookup domain tracker.

Di situ, kamu bisa mendapatkan informasi tentang pemilik nama domain terdaftar, lokasi, hingga usia domain.

4. Lihat Ikon Gembok

Cara lain untuk mengecek apakah sebuah website aman dan bukan penipuan adalah dengan memeriksa ikon gembok yang ada di samping URL website yang sedang kamu kunjungi.

Web browser umumnya akan menampilkan ikon gembok tersebut di sebelah kiri alamat URL.

Jika kamu klik ikon gembok tersebut, kamu akan menemukan keterangan seperti "secure connection", "koneksi aman", atau sejenisnya yang menandakan jika website yang kamu kunjungi memiliki koneksi yang aman.

Selain itu, ikon gembok juga menyediakan informasi lain seperti cookies yang digunakan, detail sertifikat, hingga pengaturan website.

"Jika kamu menemukan website dengan penggunaan bahasa yang berantakan, maka kamu perlu mengecek keaslian website tersebut."

5. Menggunakan Laporan Transparansi Google

Salah satu cara lain untuk mengecek keaslian sebuah website adalah dengan memanfaatkan laporan transparansi Google.

Kamu bisa meminta bantuan Google untuk mengecek website penipu melalui laporan transparansi Google yang bisa kamu kunjungi di sini.

Kamu hanya perlu memasukkan URL website yang kamu curigai, kemudian Google akan memberikan informasi jika website tersebut berisi konten yang aman maupun tidak aman.

6. Perhatikan Tata Bahasa dan Ejaan

Website penipuan biasanya dibuat dengan waktu yang cepat, sehingga tidak ada waktu untuk memperhatikan penggunaan tata bahasa maupun ejaan yang benar.
Selain itu, website yang dibuat untuk menipu juga hanya akan mementingkan traffic agar website tersebut segera tayang dan tidak memperhatikan kualitas konten yang dibuatnya.

Jika menemukan website dengan penggunaan bahasa yang berantakan, maka perlu mengecek keaslian website tersebut.

7. Verifikasi ke Situs yang Bersangkutan

Cara mudah untuk mengecek keaslian website adalah dengan melakukan verifikasi langsung ke pemilik situs.
Umumnya, kamu bisa menemukan kontak pemilik di bagian bawah website.

Kontak tersebut biasanya berupa nomor telepon kantor atau email yang disediakan untuk menerima kritik, saran, maupun pertanyaan lainnya terkait situs web.

Jika suatu website tidak memiliki kontak yang dapat dihubungi, perlu untuk mengecek kembali keaslian website tersebut

8. Cek Pemilik Domain

Cara selanjutnya untuk mengecek link penipuan adalah dengan mencari informasi tentang pemilik domain.

Jika menemukan website mencurigakan, bisa mengecek pemilik domain melalui Whois Lookup.

Selain dapat memberikan informasi usia domain, aplikasi ini juga dapat mengecek siapa pemilik dari domain terdaftar yang dilaporkan.

Dengan begitu, tidak perlu terlalu khawatir ketika mengunjungi website tersebut.

9. Menginstall Antivirus

Upaya pencegahan website penipuan dapat dilengkapi dengan meng-install antivirus.

Beberapa antivirus memiliki fitur yang dapat mencegah iklan-iklan berbahaya dari suatu website.

Dengan begitu, dapat lebih aman ketika berselancar di internet. Selain itu, jangan lupa untuk selalu memperbarui antivirus yang kamu punya, agar proteksinya dapat selalu berjalan maksimal.

10. Jangan Mudah Tertipu

Intinya, jangan mudah tertipu dengan website yang terlihat normal dan resmi karena bisa jadi itu adalah website penipuan yang sudah diatur sedemikian rupa.

Kembali lagi, cara yang paling utama adalah dengan bersikap hati-hati saat berada di internet.

Terapkan semua tips di atas, dan pastikan untuk selalu memeriksa keaslian sebuah website sebelum mengunjunginya.

Dengan menggunakan tips-tips di atas, diharapkan kita dapat lebih waspada dan terhindar dari website palsu yang dapat merugikan kita secara finansial maupun secara pribadi.

Jaga selalu keamanan dan privasi kita saat beraktivitas di dunia maya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved