Bocah Dibully Di Desa Lingkis OKI

Fakta Pilu IM Bocah Tunawicara Dibully Hingga Dipaksa Hirup Lem di OKI, Badannya Sering Ada Lebam

Fakta pilu IM (11) bocah tunawicara di Desa Lingkis, Kecamatan Jejawi, Kabupaten OKI, Sumsel yang menjadi korban bully oleh enam temannya. 

ig palembangtrending
Terungkap Fakta Pilu IM Bocah Tunawicara Dibully Hingga Dipaksa Hirup Lem di OKI 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Fakta pilu IM (11) bocah tunawicara di Desa Lingkis, Kecamatan Jejawi, Kabupaten OKI, Sumsel yang menjadi korban bully oleh enam temannya. 

IM yang tidak mengenyam pendidikan di sekolah sejak kecil diduga kerap menjadi korban perundungan oleh teman-temannya. 

Dugaan itu diungkap Rus (53) bibi IM yang mengatakan kerap ditemukan luka lebam hingga bekas sundutan rokok di tubuh keponakannya tersebut. 

"Saat video ini viral barulah kami tahu kalau adanya penganiayaan yang dialami keponakan saya ini," ujarnya saat ditemui pada Kamis (26/10/2023) malam.

Menurutnya kejadian pemukulan ini sudah kerap terjadi, bahkan korban ini sudah banyak mengalami luka-luka yang terlihat di bagian tubuhnya.

Sebelumnya juga sempat beberapa kali ditemukan luka bekas sundutan rokok, ataupun luka lebam pemukulan di bagian tubuhnya. 

"Saat kami tanya, dia ini cuma bisa nunjukin saja, karena tidak bisa ngomong jadi sulit dipecahkan apa permasalahannya. Alhamdulillah mungkin Tuhan menunjukkan jalan dengan adanya bukti video pemukulan. Kami baru tau siapa pelakunya selama ini dari video yang beredar," ungkapnya.

Baca juga: Alex Noerdin Setor Rp 1 Miliar, Mantan Gubernur Sumsel Serahkan Uang Pengganti Kurungan 6 Bulan

 

 

Dikatakan lebih lanjut, memang selama ini teman-temannya kerap menjemput IM di rumahnya.

Akan tetapi belakangan ini, pihak keluarga melarang dan membatasi IM untuk bermain bersama mereka.

Dikarenakan di tubuh IM kerap ditemukan bekas luka dan pulang kerap sampai larut malam.

"Dulu memang sering main dengan mereka, tetapi karena ada keanehan yang terjadi. Kami mulai membatasi IM main dengan mereka, kami takut kenapa-kenapa," tuturnya didampingi Nanda Febrianti (20) sepupu korban.

Setelah adanya kejadian ini, pihak keluarga membuka pintu lebar-lebar untuk dilakukan damai atau penyelesaian secara kekeluargaan.

"Kami mau damai, tetapi mau minta obat kan keponakan kami ini. Harus tanggung jawab untuk kesembuhannya," ungkapnya.

"Saya juga berharap kejadian ini terakhir kali jangan sampai terulang kembali. Ataupun dialami oleh orang lain," pungkasnya.

Kades Akui Kecolongan

Kepala Desa Lingkis, Sopianto angkat bicara terkait viral aksi bully di desanya yang dialami seorang bocah tunawicara berinisial IM (11) oleh beberapa anak lain. 

Dengan gamblang. Sopianto mengaku kecolongan dengan adanya aksi kekerasan tersebut. 

"Mereka itu (korban dan pelaku) memang sejak dulu berteman dan rumahnya memang berdekatan. Tetapi untuk Im ini tidak sekolah karena sejak kecil mengalami penyakit tunawicara," jelasnya saat ditemui pada Kamis (24/10/2023) malam.

Dijelaskan awalnya korban ini dipaksa oleh temannya untuk menghirup lem aibon. Akan tetapi korban menolak.

Tetangga ungkap sosok bocah dibully di kuburan hingga dipaksa hisab aibon di Desa Lingkis, Jejawi, Kabupaten OKI
Tetangga ungkap sosok bocah dibully di kuburan hingga dipaksa hisab aibon di Desa Lingkis, Jejawi, Kabupaten OKI (IG nandaaaaaaaaaq)

Namun oleh temannya berinisial Di, Wa, Ma, Da, An dan Fa mulai lah terjadi perselisihan antara mereka.

"Saat kejadian korban ini di bully dan dipukuli oleh beberapa orang temannya. Karena korban tidak melawan maka diam saja saat dipukuli. Sedangkan satu orang temannya justru memvideokan kejadian itu dengan durasi sekitar 1 menit," ucapnya.

Setelah kejadian korban dan teman-temannya dikumpulkan di rumah kepala Desa.

“Awalnya mereka (korban dan temannya) dibawa terlebih dahulu ke balai Desa dan sekitar jam 17.00 WIB lalu dibawa Mapolsek Jejawi,” ungkapnya

Sebagai Kepala Desa, Sopian mengaku kecolongan dengan kejadian tersebut, karena harusnya lebih perhatian dengan masyarakat dan terus mengontrol anak-anak Desa.

"Kami berharap, dengan kejadian ini dijadikan pelajaran untuk 6 anak ini, dan sebagai efek jera. Dikumpulkan di mapolsek Jejawi. kami juga berharap dapat diselesaikan secara kekeluargaan," harapnya.

Viral di Sosmed

Sebelumnya, pengirim video di sosial media yang diduga kakak korban menceritakan, adiknya dicekoki oleh anak-anak penghisap lem aibon bahkan sampai mengalami tindak kekerasan. 

Kakak korban juga mengungkapkan bahwa adiknya tersebut adalah seorang tunawicara sehingga saat dianiaya tidak bisa berteriak meminta pertolongan. 

"Adik saya dicekoki anak-anak penghisap aibon di kuburan min oleh beberapa kelompok anak ugal-ugalan sampai ditinju dan dipaksa untuk menghisap aibon," ujarnya.

"Posisi adik kami mau melwan untuk keluar dari terkaman anak itu tapi tidak bisa karena adik kami bisu tidak bisa ngomong jadi tidak ada perlawanan cuma gusur-gusur kaki suapay mereka mau melepaskan, kasian sekali adik kami sampai ketakutan," katanya menambahkan. 

Mengetahui hal tersebut, kakak korban dan keluarganya merasa sakit hati hingga memutuskan untuk menyebarluaskan aksi kekerasan tersebut di sosial media. 

Mereka berharap ada tindak lanjut dari pihak terkait atas aksi kekerasan tersebut. 

"UP video nya min tolong nian sesama manusia pasti kami ngerasa ke sakitnya juga

kejadiannya di desa Lingkis dalam hutan kuburan di sepike budak," tulisnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved