Kesurupan Massal SMA Negeri 2 Palembang
Kronologi Kesurupan Massal di SMA Negeri 2 Palembang, Puluhan Siswi Teriak Menangis Histeris
Kronologi Kesurupan Massal di SMA Negeri 2 Palembang, Puluhan Siswi Teriak Menangis Histeris
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kepanikan langsung terjadi saat puluhan siswi SMA Negeri 2 Palembang kesurupan massal hingga berteriak menangis histeris, Senin (23/10/2023).
Dari informasi diperoleh, kesurupan massal di SMA Negeri 2 Palembang bermula saat sedang diadakannya yasinan dan doa bersama yang diadakan pihak sekolah.
Rupanya, kesurupan massal ini terjadi sejak hari Jumat, Sabtu dan kembali berulang dihari senin ini.
"Dari Jumat sore kak kejadiannya. Terus Sabtu pagi, nah hari ini berulang lagi. Di kelas saya saja ada lima orang yang kesurupan, " ujar salah satu siswi SMAN 2.
Baca juga: Kebakaran di 3-4 Ulu Palembang, Anak Pemilik Rumah Alami Luka Bakar Tangan dan Kaki

Lanjut dikatakan, beberapa siswi tiba-tiba merasakan hawa panas di tubuhnya saat pelaksaan baca yasin bersama dilaksanakan.
Siswi-siswi yang tak kuat menahan rasa tak nyaman itu seketika berteriak histeris menangis sehingga sontak saja menarik perhatian orang di sekitarnya.
"Awalnya kami tadi lagi yasinan terus tiba-tiba baca doa hawanya panas, dan beberapa teman kami ada yang berteriak, " jelas siswa tersebut.
Dari pantauan di SMA Negeri 2 Palembang tampak ada orang yang sibuk membantu siswi-siswi kesurupan tersebut.
M Dalim yang membantu meruqyah siswa kesurupan mengatakan ia tidak tahu jika ada kesurupan massal, pria lansia itu mengaku datang ke sekolah hendak melihat anaknya yang bersekolah di SMAN 2 Palembang
"Saya tidak tahu ada kejadian ini bagaimana mulanya, melihat itu langsung saja saya bantu meruqyah siswi yang kesurupan. Tadi sedang sadar dia," ujarnya.
Akibat kesurupan massal ini, jam belajar mengajar terpaksa dihentikan sementara dan seluruh siswa dipulangkan lebih awal.
Jerit tangis siswi yang kesurupan membuat suasana SMA Negeri 2 Palembang mak
Sementara itu, pihak SMA Negeri 2 Palembang belum bersedia berkomentar lebih jauh terkait kesurupan massal ini.
"Ini musibah, bukan berita, " ujar salah satu guru.
Terpisah, Kabid SMA Provinsi Sumatera Selatan Joko Edi Purwanto mengatakan jika pihaknya belum menerima laporan mengenai kejadian tersebut.
"Sementara ini belum ada laporan ke kami, " katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.