Berita Palembang

Beras Penyumbang Inflasi Tertinggi di Sumsel, Pastikan Distribusi Pangan Lancar, Lakukan OP

Beras masih menjadi komoditi penyumbang inflasi tertinggi di Sumsel. Pemerintah memastikan distribusi pangan lancar, gelar operasi pasar.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
DOK TRIBUN SUMSEL
Beras masih menjadi komoditi penyumbang inflasi tertinggi di Sumsel. Pemerintah memastikan distribusi pangan lancar, gelar operasi pasar. Kepala Biro Perekonomian Setda Sumsel Hengky Putrawan, Senin (23/10/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Beras masih menjadi komoditi penyumbang inflasi tertinggi di Sumatera Selatan (Sumsel).

Untuk itu Pemerintah Provinsi Sumsel terus berupaya untuk menekan inflasi.

"Untuk inflasi di Sumsel year on year (yoy) sebesar 2,28 persen. Beras masih menyumbang inflasi tertinggi di Sumsel," kata Kepala Biro Perekonomian Setda Sumsel Hengky Putrawan, Senin (23/10/2023).

Menurutnya, salah satu upaya pemerintah dalam menekan kenaikan harga beras yaitu memastikan penyaluran beras SPHP tidak terkendala dan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk bantuan pangan beras masih terus disalurkan dan distribusi pangan berjalan lancar. 

Selain itu, pihaknya juga terus mengencarkan kegiatan operasi pasar baik di Kota Palembang maupun di 16 kabupaten kota lainnya dan dilaksanakan secara rutin.

"Selain itu kita juga mengencarkan gerakan menanam, sehingga diharapkan panen tidak mundur. Terlebih ini sudah mulai musim penghujan, maka harapannya bisa segera dilakukan penanaman," katanya.

Baca juga: Pria di Palembang Curi Hp Teman Kencan, Tinggalkan Korban di Kamar Mandi

Sementara itu sebelumnya Pimpinan Wilayah Bulog Sumsel Babel, Mohamad Alexander mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus konsentrasi dalam menyalurkan beras SPHP di Sumsel Babel.

Saat ini pihaknya mengintensifkan kerjasama dengan pemerintah kabupaten dan kota yang ada di wilayah Sumsel Babel untuk menggelar operasi pasar murah dan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).

Selain itu juga pihaknya juga terus menggelontorkan beras SPHP ke pasar tradisional, retail modern dan outlet binaan Bulog yakni RPK (Rumah Pangan Kita).

"Beras SPHP ini adalah beras medium, namun kualitasnya premium. Dijual oleh Bulog maksimal Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 10.900 per kg atau Rp 54.500 per kemasan 5 kg," katanya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved