Arti Kata Bahasa Arab

Arti Ghibtoh Adalah, Apa Bedanya dengan Hasad, Berikut Iri yang Dibolehkan dalam Islam Lengkap Dalil

Tidak boleh hasud (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang berinfak di jalan Allah dan berilmu Alquran dan mengajarkannya

|
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
arti Ghibthoh adalah dan perbedaannya dengan hasad. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Ghibthoh Adalah, apa perbedaannya dengan hasad, berikut iri yang dibolehkan dalam Islam lengkap dengan dalilnya.

Ghibtoh dan hasad adalah kosa kata berasal dari bahasa Arab. 


al-ghibthoh atau ghibtoh masih memiliki "kekerabatan makna" dengan sifat hasad (hakiki).

Dikutip dari bincangsyariah.com, Al-ghibthoh berasal dari kata ghobitho yang memiliki arti cemburu atau iri.

Menurut istilah ia berarti merasa iri terhadap kenikmatan yang dimiliki orang lain dan sangat berharap dapat meraihnya juga tanpa didasari kebencian dan tidak menaruh harap terhadap hilangnya kenikmatan tersebut.

Definisi lain:

Ghibthoh : Tidak membenci nikmat (yang diterima orang lain) dan sampai berharap agar nikmat itu hilang, tetapi ia justru ingin agar ia mendapatkan kenikmatan yang sama seperti orang lain itu.

Ghibtoh hampir sama pengertiannya dengan sifat hasad. Hanya saja jika hasad dibarengi dengan kebencian, maka dalam al-ghibthoh tidak mengenal kata benci.

Jika dalam hasad sangat berharap hilangnya kenikmatan orang lain, maka al-ghibthoh tidak menghendaki hal tersebut melainkan hanya berharap mendapatkan kenikmatan yang sama.

Ghibtoh artinya Ghibtoh adalah perasaan iri yang muncul saat melihat orang lain mendapatkan kenikmatan dan hal-hal baik tanpa ingin orang tersebut kehilangan nikmat yang dimilikinya.

Bolehkah ghibtoh ?

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Tidak boleh hasud (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Alquran dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadits di atas dapat disimpulkan bahwa ghibthoh tidak dibolehkan kecuali kepada dua orang tersebut yaitu orang yang menginfakkan hartanya ke jalan kebaikan dan orang yang berilmu dan mengajarkannya.

Maksudnya, boleh iri kepada dua orang tersebut, supaya kamu pun mengikuti jalannya yakni berinfak di jalan Allah dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat.

 

Ghibthoh saja yang dalam tanda kutip tujuannya baik, harus dibatasi hanya pada dua orang tersebut, maka jelas hasad tidak diperbolehkan alias dilarang.

Hasad termasuk perbuatan tercela

Kata hasad adalah iri hati atas nikmat yang dimiliki orang lain disertai dengan harapan kiranya nikmat itu hilang darinya. Iri hati juga dapat tertuju kepada orang yang sebenarnya tidak memiliki nikmat, namun diduga oleh yang iri memilikinya.

 

Nabi SAW bersabda; tiga hal yang merupakan sumber segala dosa, hindarilah dan berhati-hatilah terhadap ketiganya. Hati-hatilah terhadap keangkuhan, karena keangkuhan menjadikan iblis enggan sujud kepada Adam as, dan hati-hatilah kepada loba (tamak), karena ketamakan mengantar Adam memakan (buah) pohon terlarang, dan hati-hatilah terhadap iri hati, karena kedua anak Adam (Qobil dan Habil) salah seorang di antaranya membunuh saudaranya akibat dorongan iri hati (HR. Ibn ‘Asakir melalui Ibn Mas’ud)

Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Para ulama membagi hasad menjadi dua macam, yaitu hasad hakiki dan hasad majazi.


Hasad hakiki adalah seseorang berharap nikmat orang lain hilang. Hasad seperti ini diharamkan berdasarkan ijma’ para ulama.


Adapun hasad majazi, yang dimaksudkan adalah ghibthoh.

Ghibthoh adalah berangan-angan agar mendapatkan nikmat seperti yang ada pada orang lain tanpa mengharapkan nikmat tersebut hilang darinya. Jika ghibthoh ini dalam hal ketaatan, maka itu dianjurkan.

Itulah penjelasan tentang arti Ghibthoh adalah, apa bedanya dengan hasad, berikut iri yang dibolehkan dalam Islam.

Baca juga: Arti Halaka, Halaqah, Khalaqa, Kosa Kata Bahasa Arab Hampir Sama tapi Beda Makna, ini Penjelasannya

Baca juga: Shallallahu Ala Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam, Lirik Sholawat Jibril Populer

Baca juga: Arti Robbi Fanfana Bibarkatihim Wahdinal Husna Bi Hurmatihim, Pilihan Sholawat, Tulisan Arab Latin

Baca juga: Arti Kun Fayakun dalam Alquran Surat Yasin ayat 82 dan Kun Fayakun Biidznillah Makna dalam Kehidupan

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved