Buaya Riska Dituding Terkam Warga

Tangis Sedih Pak Ambo Jenguk Buaya Riska yang Dievakuasi BKSDA, Kini Stres Tak Mau Diberi Makan

Kesedihan Pak Ambo akhirnya bertemu buaya Riska setelah dievakuasi oleh BKSDA.

Ig@amboriska- TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH
Kesedihan Pak Ambo akhirnya bertemu buaya Riska setelah dievakuasi oleh BKSDA. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kesedihan Pak Ambo akhirnya bertemu buaya Riska setelah dievakuasi oleh BKSDA.

Diketahui, saat ini buaya Riska dievakuasi ke Penangkaran Teritip Balikpapan pada Rabu (4/10/2023) dini hari.

Buaya sepanjang 4,42 meter itu ditempatkan di kolam tersendiri seluas 12x12 meter.

Adapun alasan BKSD mengevakusai buaya di Guntung sudah berdasarkan usulan warga. Pertimbangannya ialah keselamatan.

Karena jangan sampai kejadian pada (8/8/2023) lalu itu kembali terulang. Dari catatan BKSDA Kaltim juga terdapat 4 buaya yang berisiko. Sementara ini sudah ada 2 buaya yang akan direlokasi.

Baru-baru Pak Ambo mengunggah mome saat mengunjungi buaya Riska ditempat penangkaran barunya.

Dalam video tersebut terlihat buaya Riska ditempatkan di kolam seluas 12x12 meter di Penangkaran Teritip Balikpapan.

Tampak Pak Ambo memegang potongan ayam yang diberi ke buaya Riska.

Buaya diduga Riska dievakuasi ke Penangkaran Teritip Balikpapan. Buaya tersebut tampak jinak, namun belum mau makan. Pak Ambo sempat menangis saat melihat Buaya Riska.TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH
Buaya diduga Riska dievakuasi ke Penangkaran Teritip Balikpapan. Buaya tersebut tampak jinak, namun belum mau makan. Pak Ambo sempat menangis saat melihat Buaya Riska.TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH)

Namun tampaknya buaya Riska enggan memakan ayam tersebut.

Kepada TribunKaltim.com, sejauh pengamatannya, Pak Ambo sendiri tampak sedih saat bertemu Buaya Riska di penangkaran.

Ia bahkan mengaku sempat menangis saat bertemu dengan buaya Riska setelah dievakuasi.

"Dari awal datang itu juga sedih, menangis. Terus hari ini juga sedih, nangis, pas ketemu Buaya Riska," ujar Pak Ambo.

Baca juga: Potret Terbaru Buaya Riska Ditangkap BKSDA Kaltim, Pak Ambo Jenguk Anak Angkat, Kini Harus Terpisah

Sementara menurut Manajer Operasional Penangkaran Teritip Balikpapan, Arif Anggoro, Buaya Riska sempat mengamuk sebelum dibongkar dari truk pengangkut.

Namun, setelah diturunkan, buaya tersebut tampak jinak.

"Kemungkinan stres selama perjalanan. Pas masih perjalanan, saya tanya sama sopirnya, banyak bergerak. Jadi agak lambat perjalanan dari Bontang ke Balikpapan," ujar Arif, Kamis (5/10/2023).

Buaya Riska Kini Berada di Penangkaran usai Dievakuasi BKSDA Kaltim, Pak Ambo Jenguk Anak Angkat
Buaya Riska Kini Berada di Penangkaran usai Dievakuasi BKSDA Kaltim, Pak Ambo Jenguk Anak Angkat (Kolase/Kompas/Tribunkaltim)

Menurut Arif, Pak Ambo direncanakan akan menunggu selama 3 hari di Balikpapan.

Dalam rentang waktu tersebut, Pak Ambo bakal berkunjung ke Penangkaran Teritip tiap hari.

"Mungkin bakal setiap hari ke penangkaran, tapi yang penting dalam pengawasan BKSDA," ujar Arif.

Baca juga: Isi Curhatan Pilu Dini Sebelum Tewas Dianiaya Anak Anggota DPR RI Bak Firasat: Cowok Matiin Cewek

Alasan Evakuasi di Penangkaran Teritip Balikpapan

Melansir dari Kompas.com, Kamis (5/10/2023) Kepala BKSDA Kaltim, M Ari Wibawanto mengatakan pihaknya telah mengevakuasi dua ekor buaya yang ada di Kawasan Guntung, Bontang tersebut.

Ari mengatakan dipilihnya lokasi tersebut lantaran pihaknya belum memiliki tempat penangkaran yang ideal untuk buaya.

Nasib Buaya Riska, sahabat hewan Pak Ambo yang telah dievakuasi pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Kaltim. Pak Ambo khawatir keselamatan sang predator
Nasib Buaya Riska, sahabat hewan Pak Ambo yang telah dievakuasi pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Kaltim. Pak Ambo khawatir keselamatan sang predator (Kaltimpost/Youtube fitriyani Riska)

Sehingga setelah berkoordinasi dengan pengelola Penangkaran Teritip, pihaknya menyanggupi untuk menampung Riska.

"Kita belum memiliki penangkaran satwa buaya. Dan Teritip merupakan lokasi yang ideal. Mereka (pengelola) sanggup memelihara, memberi makan dan cukup layak untuk dititipkan di sana dulu sambil menunggu lokasi pelepasannya," pungkasnya.

Baca juga: Sosok Dini Sera Afrianti Diduga Dianiaya Anak Anggota DPR RI Hingga Tewas, Unggah Pesan Pilu Disorot

Ari mengatakan apa yang dilakukannya sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Yakni dapat melakukan evakuasi buaya jika mengancam keselamatan nyawa manusia, termasuk bila ada kesepakatan dari warga dan pemerintah setempat.

“Posisi kita serba susah juga, tapi di luar itu kita memiliki aturan bahwa itu satwa dilindungi negara. Setiap orang tidak boleh memelihara (buaya), membunuh (buaya) sesuai Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 disebutkan itu sudah mengancam keselamatan manusia dan bisa dilakukan tindakan apapun termasuk salah satunya adalah melakukan evakuasi. Kita juga melakukan evakuasi sesuai permintaan masyarakat,” jelasnya.

Diketahui, Buaya Riska memang dikenal banyak orang melalui konten yang dibuat oleh Pak Ambo. Kedekatannya bahkan mendapat respons dari berbagai pihak.

Tak ayal banyak wisatawan lokal, artis maupun turis yang datang hanya untuk melihat kedekatan Pak Ambo dengan Riska.

Ari melanjutkan, Riska atau bukan, evakuasi tersebut tetap harus dilakukan mengingat keselamatan warga sekitar yang paling utama

Sebagaimana diketahui, awal mula pertama kali pak Ambo menemukan Riska di perairan sekitar pabrik Pupuk Kaltim pada 26 tahun lalu.

Saat itu, panjang Riska masih satu meter. Pak Ambo tak terlalu menghiraukan buaya tersebut.

Ia tetap mendayung perahunya pulang ke rumah. Namun, buaya itu ternyata mengikuti perahu Pak Ambo.

Suatu ketika, Pak Ambo melihat buaya itu berdiam di samping perahu yang disandarkan di depan rumahnya.

Buaya itu hampir setiap hari mendatangi rumah Pak Ambo di Muara Sungai Guntung RT 002, Kelurahan Guntung, Bontang, Kaltim.

Pak Ambo lalu memberikan nama Riska. Alasannya sederhana, buaya itu betina.

Nama yang diberikan pak Ambo juga sama dengan nama perahunya.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved