Buaya Riska Dituding Terkam Warga
Kesedihan Pak Ambo Buaya Riska Hilang Diduga Dievakuasi Minta BKSD Tanggung Jawab Keselamatan
Kesedihan Pak Ambo bersahabat dengan buaya Riska selama 26 tahun kini diduga dievakuasi Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSD).
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Kesedihan Pak Ambo bersahabat dengan buaya Riska selama 26 tahun kini diduga dievakuasi Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSD).
Seperti diketahui, kisah pak Ambo yang bersahabat dengan buaya sempat viral dimedia sosial.
Kini buaya Riska yang bersahabat dengan pak Ambo selama 26 tahun diduga telah dievakuasi BKSD.
Pak Ambo merasa kehilangan buaya Riska, ia mengaku selama 26 tahun bersahabat dengan Riska tidak mungkin menerkam warga, melainkan menjaga warga disana.
"Riska gak pernah membahayakan orang, dia malah menjaga disini," jelas Pak Ambo. Dilansir Youtube Dian Bunger, Rabu (4/10/2023).
"Selama ini saya sudah bilang tanggung jawab nyawa saya itu saya pertanggung jawabkan untuk Riska, kurang apa lagi," bebernya.
Ia bahkan rela membagi nafkah keluarganya dengan Riska yang penting kesalamatan hidupnya terjamin.
"Apa yang ku cari di laut itu hasilnya dibagi dua sama Riska, yang penting hidup saya menjamin," terangnya.

Menurutnya, jika buaya Riska ditangkap ia yakin bahwa akan ada buaya lain yang akan datang ke tempatnya tersebut.
"Kalau memang mau ditangkap itu ratusan, walaupun ditangkap 4 ekor yakin pak Ambo masih ada lagi yang naik nanti apa lagi tidak ada Riska, buaya lain itu takut sama Riska," bebernya.
Tak hanya itu saja, Pak Ambo juga ingin meminta pertanggung jawaban BKSD jika mengambil buaya Riska.
Baca juga: Momen Buaya Riska Pamit ke Warga Sebelum Hilang Diduga Dievakuasi BKSD: Sudah Seperti Keluarga
Ia meminta tanggung jawab keselamatan warga sekitar dan jaminan untuk keluarganya.
"Kalau memang jadi saya minta pertanggung jawaban BKSD untuk keselamatan warga disini dan untuk jaminan keluarga saya karena saya hidup sama Riska, saya habis-habisan sama Riska," terangnya.
Ia pula berjanji jika buaya Riska terbukti terkam warga ia rela masuk penjara.
"Bila mana terjadi Riska menyakiti orang, gak usah dicari saya, saya sendiri ke kantor polisi memenjarakan diri saya," ucap Pak Ambo.
Baca juga: Janji Pak Ambo Jika Terbukti Buaya Riska Terkam Warga, Rela Masuk Penjara: Saya Sendiri yang Datang
Pasrah Buaya Riska Dievakuasi
Buaya tersebut dikabarkan sudah dievakuasi BKSDA Kaltim dari Sungai Guntung, Bontang Utara.
Proses evakuasi berlangsung Selasa (3/10/2023) dini hari lalu.
Ambo yang sebelumnya bertekad memertahankan buaya Riska dengan berbagai cara kini hanya bisa pasrah.

Dalam kesempatan wawancara dengan Tribunkaltim.co, Rabu (4/10/2023) pagi, Ambo mengaku hanya bisa pasrah.
Ia tidak bisa berbuat apa-apa, lantaran sebelum proses evakuasi ada 3 orang polisi yang berjaga dikediamannya.
Ia dihalangi untuk turun melihat Riska, sebelum diangkut petugas.
Terlebih lagi banyak tekanan dari masyarakat yang menyasar keluarganya.
Ia makin merasa terpojokkan. Berbagai bentuk intimidasi pun diterima, sampai ancaman terusir dari rumah yang ditempati sekarang.
"Saya mikir-mikir dulu mau berbuat apa. Saya tidak bisa goyang, orang sendiri.
Sementara orang banyak disini," kata pria yang terkenal karena konten Buaya Riksa.
Menurutnya percuma saja ia membela diri, menjelaskan ke publik bahwa seharusnya bukan Riska yang direlokasi.
"Tapi sama saja saya ngomong sama angin, orang disini tidak percaya," ungkapnya.
Meski demikan Ia hanya berharap diberi kesempatan BKSDA Kaltim untuk melihat buaya tersebut.
Lantaran ia khawatir keselamatan predator air kesayangannya itu.
"Saya lihat difoto itu, Riska luka dibagian ekornya. Kasian.
Saya cari informasi tapi belum dapat. Saya mau ketemu juga minta keringanan dari BKSDA," terangnya.
Momen Buaya Riska Pamit ke Warga Sebelum Hilang
Momen buaya Riska pamit sebelum hilang diduga dievakuasi Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSD).
Momen terakhir kali buaya Riska pamit direkam oleh akun Instagram @agussurya, yang memperlihatkan Riska pamit terakhir sebelum diduga dievakuasi BKSD.
Dalam momen itu tampak beberapa pria terlihat mencium hingga memegang tubuh Riska sebelum di evakuasi BKSD.
Dalam narasi video diungkapkan bahwa buaya Riska sudah dianggap bak keluarga.
Menurutnya, orang yang memfitnah buaya Riska menerkam warga dinilai jahat.
Sebagai warga sekitar akun tersebut mengungkapkan kesedihan karena Riska di evakuasi BKSD.
"Dari sini aku tau kamu mau pamit terakhir kalinya, kamu sudah seperti keluarga kami Riska, jahat banget orang yang ngefitnah kami, terimakasih semua atas kebaikanku, ndak bisa masih ku bayangin sampai sekarang," tulisnya.
Sebagaimana diketahui, awal mula pertama kali pak Ambo menemukan Riska di perairan sekitar pabrik Pupuk Kaltim pada 26 tahun lalu.
Saat itu, panjang Riska masih satu meter. Pak Ambo tak terlalu menghiraukan buaya tersebut.
Ia tetap mendayung perahunya pulang ke rumah. Namun, buaya itu ternyata mengikuti perahu Pak Ambo.
Suatu ketika, Pak Ambo melihat buaya itu berdiam di samping perahu yang disandarkan di depan rumahnya.
Buaya itu hampir setiap hari mendatangi rumah Pak Ambo di Muara Sungai Guntung RT 002, Kelurahan Guntung, Bontang, Kaltim.
Pak Ambo lalu memberikan nama Riska. Alasannya sederhana, buaya itu betina.
Nama yang diberikan pak Ambo juga sama dengan nama perahunya.
Baca berita lainnya di Google News
Tribunsumsel.com
Berita viral
Kesedihan Pak Ambo Buaya Riska Hilang
Buaya Riska Dituding Terkam Warga
Masih Ingat Buaya Riska? Kabar Baik Akan Kembali ke Bontang, Pak Ambo Bahagia Ungkap Tempat Barunya |
![]() |
---|
Pak Ambo Marah Besar, Buaya Riska Dipindah ke Tabang Zoo Tanpa Informasi, Kini Tak Bisa Lagi Dilihat |
![]() |
---|
Tak Seceria Dulu, Buaya Riska Masih 'Mogok' Makan Sejak Dipindahkan ke Penangkaran, Pak Ambo Kalut |
![]() |
---|
Curhat Pilu Pak Ambo Sedih Lihat Buaya Riska Menangis Ditinggal, Kondisi Semakin Prihatin Ogah Makan |
![]() |
---|
Pilu Buaya Riska Sudah 45 Hari Puasa Tidak Makan di Penangkaran, Pak Ambo Sedih Lihat Kondisinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.