Buaya Riska Dituding Terkam Warga
Alasan BKSDA Tangkap dan Evakuasi Buaya Riska 'Jinak' dengan Pak Ambo, Ternyata Permintaan Warga
Alasan BKSDA Kaltim menangkap dan mengevakuasi buaya Riska yang telah dirawat pak Ambo akhirnya terjawab.Hal tersebut disampaikan Lurah Guntung Denn
TRIBUNSUMSEL.COM -- Alasan BKSDA Kaltim menangkap dan mengevakuasi buaya Riska yang telah dirawat pak Ambo akhirnya terjawab.
Hal tersebut disampaikan Lurah Guntung Denny Febrian saat diwawancarai Tribunkaltim.com, Rabu (4/10/2023).
Menurutnya, BKSDA turun ke Guntung atas permintaan masyarakat yang resah.
Keserahan tersebut lantaran konflik buaya dan manuasi beberapa waktu lalu.
"Tindakan ini tidak memiliki niatan memojokan salah satu pihak," ujarnya.
"Lantaran buaya yang disasar, adalah predator air yang kerap masuk ke pemukiman masyarakat," sambungnya.
Sebelumnya, proses evakuasi Buaya 'Riska' oleh tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim di Sungai Guntung dikuak.
Proses penangkapan buaya di sungai Guntung dilakukan pada dini hari oleh tim BKSDA.
Lurah Guntung Denny Febrian mengatakan BKSDA Kaltim sudah mengevakuasi satu ekor buaya lagi.
Buaya tersebut berukuran 4,2 meter dari sungai Guntung belum diketahui apakah Riska diasuh pak Ambo.
Adapun penangkapan buaya tersebut menambah jumlah buaya berhasil diselamatkan BKSDA jadi dua ekor.
Setelah sebelumnya di akhir Agustus lalu pihak yang sama juga menangkap 1 ekor buaya dari sungai tersebut.
"Masih ada dua lagi yang target BKSDA," terang Denny.
Denny mengungkapkan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Kaltim bersama beberapa personel polisi
Tim mulai bergerak di lapangan pada hari Senin malam, sekira pukul 21.00 WITA.
Mereka menyusuri Sungai Guntung dari daerah pemukiman warga sampai ke muara.

Setelah beberapa lama menyusuri sungai tersebut, air laut yang sebelumnya naik tinggi perlahan mulai surut mempermudah kerja mereka.
Jejak-jejak predator air itu nampak jelas terlihat, dan mengarahkan petugas ke satu buaya yang berukuran besar.
"Kami tidak tahu itu buaya siapa. Apakah itu Riska atau Ompong yang jelas ada 4 buaya besar yang ditarget. Salah satunya buaya yang berhasil diselamatkan kemarin," ungkap Denny.
Setelah proses penangkapan dilakukan, pada Selasa sekira pukul 04.00 dini hari , pihaknya membawa buaya tersebut ke salah satu pelabuhan yang berdekatan dengan lokasi penangkapan.
"Bukan di Guntung, karena posisi landainya tidak ada dan juga buaya ini besarkan. Jadi kami minta bantu pihak lain," bebernya.
Lebih lanjut, Denny bilang pihak BKSDA Kaltim juga masih berada di Bontang karena tugas mereka belum selesai, dari 4 buaya yang ditarget sampai saat ini baru dua yang berhasil ditangkap.
"BKSDA masih disini, mereka mengatur waktu untuk turun kembali," pungkasnya.
Kesedihan Pak Ambo
Kesedihan Pak Ambo setelah buaya Riska yang dianggap anak asuhnya kini dievakuasi tim BKSDA dini hari.
Ambo yang sebelumnya bertekad memertahankan buaya Riska dengan berbagai cara kini hanya bisa pasrah.
Dalam kesempatan wawancara dengan Tribunkaltim.co, Rabu (4/10/2023) pagi, Ambo mengaku hanya bisa pasrah.
Ia tidak bisa berbuat apa-apa, lantaran sebelum proses evakuasi ada 3 orang polisi yang berjaga dikediamannya.
Ia dihalangi untuk turun melihat Riska, sebelum diangkut petugas.
Terlebih lagi banyak tekanan dari masyarakat yang menyasar keluarganya.
Ia makin merasa terpojokkan. Berbagai bentuk intimidasi pun diterima, sampai ancaman terusir dari rumah yang ditempati sekarang.
"Saya mikir-mikir dulu mau berbuat apa. Saya tidak bisa goyang, orang sendiri.
Sementara orang banyak disini," kata pria yang terkenal karena konten Buaya Riksa.
Menurutnya percuma saja ia membela diri, menjelaskan ke publik bahwa seharusnya bukan Riska yang direlokasi.
"Tapi sama saja saya ngomong sama angin, orang disini tidak percaya," ungkapnya.
Meski demikan Ia hanya berharap diberi kesempatan BKSDA Kaltim untuk melihat buaya tersebut.
Lantaran ia khawatir keselamatan predator air kesayangannya itu.
"Saya lihat difoto itu, Riska luka dibagian ekornya. Kasian.
Saya cari informasi tapi belum dapat. Saya mau ketemu juga minta keringanan dari BKSDA," terangnya.
Selain itu, Ambo mengaku istri dan anaknya di Samarinda sempat diberikan firasat melalui mimpi bahwa Riska akan ditangkap.
"Istri saya sempat dimimpikan di malam Riska ditangkap seperti diberikan tanda-tanda," tutur Ambo.
Pagi harinya, Info tersebut langsung terkonfirmasi usai ia mendapat laporan dari sang pengacara.
"Paginya saya langsung dikirimkan foto sama pengacara saya lewat WathsApp kalau Riska ditangkap," akunya.
Diakuinya, saat Selasa malam Ambo tidak bisa turun ke lapangan bersama petugas BKSDA Kaltim.
Lantaran dihadang oleh petugas kepolisian.
"Enggak bisa kemana-mana saya. Orang malamnya saya dijagain terus. Nah, kebetulan Riska berjemur makanya mudah ditangkap," bebernya.
Sementara anak Ambo, Agus Suriah mengaku subuh setelah pulang mancing melihat di muara Sungai Guntung, tempat Riska berjemur terdapat jejak manusia.
"Saya bisa memastikan yang ditangkap itu Riska," tuturnya.
(*)
Masih Ingat Buaya Riska? Kabar Baik Akan Kembali ke Bontang, Pak Ambo Bahagia Ungkap Tempat Barunya |
![]() |
---|
Pak Ambo Marah Besar, Buaya Riska Dipindah ke Tabang Zoo Tanpa Informasi, Kini Tak Bisa Lagi Dilihat |
![]() |
---|
Tak Seceria Dulu, Buaya Riska Masih 'Mogok' Makan Sejak Dipindahkan ke Penangkaran, Pak Ambo Kalut |
![]() |
---|
Curhat Pilu Pak Ambo Sedih Lihat Buaya Riska Menangis Ditinggal, Kondisi Semakin Prihatin Ogah Makan |
![]() |
---|
Pilu Buaya Riska Sudah 45 Hari Puasa Tidak Makan di Penangkaran, Pak Ambo Sedih Lihat Kondisinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.