Berita Viral

Awal Mula Kisah Persahabatan Buaya Riska dan Pak Ambo, 26 Tahun Lalu Riska Buntuti Ambo Tapi Dicueki

Inilah awal mula kisah persahabatan Pak Ambo dengan seekor buaya bernama Riska kini terancam pisah usai difitnah terkam warga, bakal dievakuasi BKSDA

|
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
instagram/amboriska
Awal Mula Kisah Persahabatan Pak Ambo dan Buaya Riska, Terancam Pisah Usai Difitnah Terkam War 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah awal mula kisah persahabatan Pak Ambo dengan seekor buaya bernama Riska.

Baca juga: Pekerjaan Ibu Guritno Sebelum Hidup Sebatang Kara Tanpa Air & Listrik, Pegawai BUMN Sebelum Depresi

Persahabatan antara Pak Ambo dengan seekor buaya bernama Riska itu kini terancam pisah usai Riska disebut terkam warga.

Riska pun terancam dievakuasi oleh pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Penyebab buaya Riska terancam dievakuasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur.
Penyebab buaya Riska terancam dievakuasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur. (Youtube fitriyani RISKA)

Pak Ambo pertama kali menemukan Riska di perairan sekitar pabrik Pupuk Kaltim pada 26 tahun lalu.

Pada masa itu Pak Ambo sendiri menemukan Riska yang masih berukuran satu meter.

Ketika bertemu pertama kali, Pak Ambo tak menghiraukan buaya Rizka dan memilih pulang dengan perahunya.

Namun sang buaya ternyata mengikuti perahu Pak Ambo sampai ke rumah.

Hingga akhirnya Pak Ambo melihat buaya itu berdiam di samping perahu yang disandarkan di depan rumahnya.

“Datang sendiri. Kok ada buaya di samping perahu saya. Kupanggil dia, datang. Saya beri makan, sampai sekarang,” kata pria kelahiran 1964 itu.

Kendati begitu, Pak Ambo akhirnya memberikan nama buaya tersebut Riska karena buaya itu betina.

Nama itu juga sama dengan nama perahunya.

Sejak itulah Pak Ambo mulai dekat dan merawat Riska layaknya hewan peliharaan.

"Perahuku namanya Riska. Kadang saya main-main di Sungai Guntung datangi dia.

Saya pakai perahu, saya dayung, dia (buaya) ikut di samping perahu saya," kata Pak Ambo.

Baca juga: Fakta Terbaru Warung Terbakar di Puncak Gunung Lawu Ternyata Bukan Milik Mbok Yem, Kondisi Sehat

Baca juga: Nasib Buaya Riska Bersahabat Pak Ambo Selama 26 Tahun, Dianggap Anak, Kini Terancam Dievakuasi BKSDA

Tangkapan layar momen kedekatan Pak Ambo dengan buaya Riska.
Tangkapan layar momen kedekatan Pak Ambo dengan buaya Riska. (Istimewa/Youtube Fitriyani Riska)

Kini buaya Riska terancam dievakuasi BKSD.

Hal itu lantaran terjadi ada laporan soal buaya yang menerkam manusia di wilayah Pak Ambo.

"BKSDA Kaltim mau mengevakuasi buaya di sini, termasuk Riska," ucap Pak Ambo. Dilansir Youtube fitriyani Riska, Senin (2/10/2023).

Namun Pak Ambo menegaskan jika buaya Riska difitnah.

"Saya ini orangtuanya, jadi saya berhak mendampinginya," bebernya.

"Ada penyerangan terhadap manusia. Tapi yang disangka Riska yang menerkam. Buaya lain itu, si ompong," sambungnya.

Kendati begitu, Pak Ambo menyayangkan korban yang lolos dari terkaman buaya karena ditolong warga, malah menuduh buaya Riska.

"Tapi korban yang diterkam masih menuduh Riska. Korban bikin laporan ke BKSD," tutur Pak Ambo.

"Padahal warga sekitar menyaksikan jika pada malam itu buaya si ompong yang menerkam," sambungnya.

Nasib Buaya Riska yang Bersahabat Pak Ambo 26 Tahun Dianggap Anak, Kini Terancam Dievakuasi BKSDA
Nasib Buaya Riska yang Bersahabat Pak Ambo 26 Tahun Dianggap Anak, Kini Terancam Dievakuasi BKSDA (Kolase Youtube Fitriyani Riska)

Kepada pihak terkait, Pak Ambo meminta agar buaya Riska jangan dievakuasi.

"Saya butuh dukungan, saya berjuang untuk tetap bersama Riska," tuturnya.

"Saya minta tolong agar Riska jangan ditangkap, karena nyawa pak ambo ada di Riska dan buaya Riska nyawanya ada di pak Ambo," jelas Pak Ambo.

"Saya sangat sedih jika harus berpisah dengan Riska," pungkas Pak Ambo.

Diduga Si Ompong Terkam Warga

Pak Ambo memberikan klarifikasi jika penerkam manusia pada malam itu bukan perbuatan buaya Riska, melainkan buaya 'si Ompong'.

"Di saat kejadian malam itu, saya tidak tahu apa-apa, kami pada tidur," ucap Pak Ambo lewat Youtube Fitriyani Riska, Selasa (3/10/2023).

"Jadi ada tetangga ngasih tahu ada penerkaman buaya ke manusia," tambahnya.

"Saya datangi ternyata bukan Riska. Warga yang ada di lokasi juga menyebut jika buaya yang menerkam manusia itu si ompong," papar Pak Ambo.

Sehingga ia menduga tidak mungkin buaya Riska menerkam warga.

Pasalnya, Pak Ambo menilai jika buaya Riska sangat patuh dan sudah dirawatnya selama 26 tahun.

"Tidak bisa dibohongi, karena kami di sini tahu Riska dari kecil," beber Pak Ambo.

Baca juga: Bantahan Tetangga Pak Ambo Soal Buaya Riska Dituding Terkam Warga, Lihat Jelas: Kupastikan si Ompong

Pak Ambo mengaku jika buaya Riska tidak pernah menyakiti orang.

"Jika Riska jahat, pasti keluarga Pak Ambo sudah ada yang terluka. Ini bisa dilihat kedekatan saya dengan Riska," bebernya.

"Riska ini dari kecil dikasih tahu sehingga apa yang saya bilang, dia mengerti," sambungnya.

Sering ke rumah Pak Ambo

Awal mula munculnya sosok buaya si Ompong itu rupanya serupa dengan buaya Riska.

Buaya Ompong hampir setiap hari mendatangi rumah Pak Ambo di Muara Sungai Guntung RT 002, Kelurahan Guntung, Bontang, Kaltim.

Hewan buas tersebut ternyata sudah satu tahun lebih mencari makan di rumah Pak Ambo.

Sehingga tak sedikit dari warga yang kerap tertukar antara buaya Ompong dan buaya Riska.

"Dia sering kesini, sudah kenal juga dia tempat ini, sering dibilang Riska, mungkin jadi tahu kesini," ujar Pak Ambo, dilansir dari Youtube Ikam Channel.

Bahkan, awalnya pak Ambo pun sempat juga mengira bahwa buaya Ompong itu adalah buaya Riska.

Namun, ia mengetahui ciri khas tersebut dari mulutnya, yang sedikit memiliki gigi.

Mengetahui hal itu, pak Ambo dan warga sekitar sempat menjerat mulut buaya Ompong dengan tali pengikat.

Pasalnya, Buaya Ompong dikenal lebih agresif dari buaya Riska.

Pak Sambo mengaku nyaris diterkam oleh buaya Ompong saat hendak memberikan makan.

Pria berusia 59 tahun itu sering memberikan makanan berupa 3 kg ayam untuk buaya Ompong.

Buaya Riska Dievakuasi

Buaya Riska dikabarkan sudah dievakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur di Sungai Guntung, Selasa (3/10/2023) dini hari, dilansir dari Tribun Kaltim.

Hal tersebut disampaikan oleh Pak Ambo, sahabat buaya Riska.

"Itu Riska. Saya bisa pastikan dari bentuknya," kata Ambo kepada Tribunkaltim.co.

Hal itu dilihat dari ciri-ciri fisiknya, yang memiliki warna putih kekuning-kuningan dengan panjang kurang lebih 4,5 meter dan lebar 80 centimeter.

Ia mengaku tidak bisa berbuat banyak saat proses relokasi dilakukan.

Lantaran ia dihalangi pihak kepolisian yang berjaga di rumahnya.

"Anak saya turun ke muara juga melihat banyak bekas kaki orang di tempat buaya Riska biasa berjemur," ungkapnya.

Firasat Pak Ambo

Selain itu, Ambo mengaku istri dan anaknya di Samarinda sempat diberikan firasat melalui mimpi bahwa Riska akan ditangkap.

"Istri saya sempat dimimpikan di malam Riska ditangkap seperti diberikan tanda-tanda," tutur Ambo.

Pagi harinya, Info tersebut langsung terkonfirmasi usai ia mendapat laporan dari sang pengacara.

"Paginya saya langsung dikirimkan foto sama pengacara saya lewat WathsApp kalau Riska ditangkap," akunya.

Diakuinya, saat Selasa malam Ambo tidak bisa turun ke lapangan bersama petugas BKSDA Kaltim.

Lantaran dihadang oleh petugas kepolisian.

"Enggak bisa kemana-mana saya. Orang malamnya saya dijagain terus. Nah, kebetulan Riska berjemur makanya mudah ditangkap," bebernya.

Sementara anak Ambo, Agus Suriah mengaku subuh setelah pulang mancing melihat di muara Sungai Guntung, tempat Riska berjemur terdapat jejak manusia.

"Saya bisa memastikan yang ditangkap itu Riska," tuturnya. 

Sementara, Tribunkaltim.co mencoba menghubungi pihak BKSDA Kaltim namun sampai berita ini terbit belum ada jawaban yang diberikan. 

Kesaksian Tetangga

Terungkap bantahan tegas dari tetangga Pak Ambo soal buaya Riska yang dituding terkam warga di sungai Bontang, Kalimantan Timur.

Menurut pengakuan Yahya, tetangga Pak Ambo dirinya dengan jelas melihat bahwa yang menerkam warga saat itu adalah buaya Ompong dan bukan Riska dilansir dari channel youtube fitriyani RISKA, Rabu (4/10/2023).

Pada video tersebut Pak Ambo meminta keterangan langsung dari tetangganya, Yahya yang menjadi saksi saat kejadian.

Saat itu diketahui bahwa Pak Yahya sendiri melihat jika buaya yang menarik korban bukanlah Riska.

"Penjelasan Pak Yahya tetangga Pak Ambo 'Iya kalo itu bukan si ompong cuma luka aja pasti posisi kakinya itu udah putus.

Namanya buaya, badan Riska juga mulus, memang kupastikan itu ompong.

Saya narik ibu yang digigit itu," jelas Pak Yahya selaku tetangga Pak Ambo yang jadi saksi.

Tak hanya itu, Pak Ambo ikut mengungkap kronologi kejadian warga diterkam buaya yang ternyata bukan Riska.

"Ini saya juga mau menceritakan kejadian malam itu, Pak Ambo sama sekali tidak tahu, Pak Ambo sama keluarga udah tidur saat kejadian jam 10 lewat sekitar jam setengah 11."

"Ada tetangga manggil manggil ada korban penyerkapan buaya di jembatan coba kamu kesana siapa tahu Rizka," katanya.

Namun saat itu, Pak Ambo yang datang ke lokasi kejadian langsung menyadari bahwa buaya yang menerkam warga bukanlah buaya Riska melainkan Ompong.

"Pak Ambo jadi pas sampai di lokasi kejadian bukan Riska, sebelum pulang saya sempat bertanya siapa, itu ompong," jelasnya.

Oleh sebab itu, Pak Ambo yang tak terima jika Buaya Riska difitnah menerkam warga dengan tegas meminta bukti kepada korban.

Sebab hingga saat ini korban yang menuding buaya Riska tak dapat memberikan bukti apapun kepada Pak Ambo.

"Kebetulan mulai dari kejadian itu saya minta bukti karena di korban selalu menyangkut pautkan persoalan penerkaman itu ke Rizka dan pak Ambo."

"Saya selalu tanya bukti, tapi sampai sekarang bukti itu tidak ada sampai saya sempat memergoki oknum yang ingin menangkap dan menyakiti Rizka di perairan sini di habitatnya."

"Yang ompong ini emang gelarnya karena pas dia datang kerumah giginya cuma satu kecil kecil, mungkin sekarang sekitar 2 tahun giginya mulai tumbuh tapi pendek pendek makanya namanya itu tetap di ompong," kata Pak Ambo.

"Saksi ada, semua orang bilang itu si ompong karena kan disaat satu malam setelah kejadian si ompong masih naik kesitu, malam kedua dia naik juga makanya saya selalu menyuruh jangan tangkap Riska, sasaran utama kita itu yang memakan korban, bukan Riska, tapi sampai saat ini Riska yang mau ditangkap karena tidak diperhatikan

Setelah abis kejadian ampir satu bulan baru dia datang kerumah, banyak warga yang lihat kalo itu bukan Riska," lanjut Pak Ambo.

Pak Ambo kemudian berharap jika Riska tak dievakuasi oleh BKSDA usai difitnah menerkam warga.

"Teman teman perlu kuceritakan, sebelum Rizka di evakuasi mudah mudahan tuhan bisa memberikan jalan kebenaran buat Rizka dan keluarga Pak Ambo.

Kayak apa langkah berikutnya mudah mudahan pak Ambo bisa mengatasinya, saya tetap tidak mau dia direlokasi," katanya.

Menurut Pak Ambo selama ini dirinya selalu berlaku manis dengan Buaya Riska.

Hal tersebutlah yang membuat Buaya Riska dekat serta mengerti semua perkataan yang disuruh Pak Ambo.

"Tapi kami selalu berinteraksi sama dia sampe saya cium.

Dari kecil dia selalu dikasih tau, dari kecil dia diajari dan dia mengerti apa yang saya bilang, cuma kadang kadang dia tidak mau dipaksa," katanya.

Apalagi Pak Ambo takut apabila buaya Riska dipindahkan akan terjadi hal buruk.

Sebab buaya Riska sejak kecil berada di sungai dan selalu dibawah pengawasannya.

"Dia ini penunggu muara sini, bilamana dia diangkat takutnya ada apa apa itu.

Takutnya juga dia beda pikiran stress tidak di alam bebas, apalagi dia liat orang lain ga ada saya yang ngasih makan tiap hari," ujar Pak Ambo.

Tak hanya itu saja, Pak Ambo menceritakan kedekatan keluarganya yang spesial dengan Buaya Riska.

"Kalo emang Rizka ingin menyakiti Pak Ambo dan keluarga mungkin dari dulu diantara kami ada yang terluka," katanya.

"Dulu masih kecil anakku masih pake sempak saja," lanjut Pak Ambo.

"Iya sekarang umurku sudah 20 tahun, berarti kamu sudah lebih dari aku.

Aku juga dulu sering banget kasih dia makan," sambung putri Pak Ambo.

Tangkapan layar momen kedekatan Pak Ambo dengan buaya Riska. (Istimewa/Youtube Fitriyani Riska)
Kini, Pak Ambo berharap agar pemerintah kota Bontang dapat bersikap adil kepada buaya Riska.

Bukan tanpa sebab, hal tersebut lantaran hingga saat ini Riska yang dituding menerkam warga masih tak terbukti benar.

Pak Ambo juga ingin pihak pemerintah kota Bontang dan masyarakat sekitar yang terpengaruh fitnah dapat lebih bijak mencari bukti tanpa menuduh terlebih dahulu.

"Harapannya semoga pemerintah kota Bontang dapat menyelidiki yang disebut korban itu bahwa itu Riska, karena itu Riska yang menaikan nama kota Bontang jadi harapan Pak Ambo cuma itu, tolong diselidiki buktinya kalo memang itu Riska,

Dia tidak bisa menunjukkan bukti, jadi itu salah," jelasnya.

"Untuk warga yang terprovokasi jangan mengambil tindakan yang tidak terbukti, bisa jadi keributan itu, tolong selidiki karena tidak ada bukti.

Tanyakan dulu bukti kalau itu Riska, semua yang disini tau Riska tidak mungkin menyakiti," pungkas Pak Ambo.

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved