Kebakaran di Gunung Lawu

Kondisi Mbok Yem yang Warungnya di Gunung Lawu Dikabarkan Terbakar, Masih di Puncak dan Belum Turun

Awal mula Mbok Yem jualan di ketinggian Gunung Lawu terungkap, berawal cari jamu-jamuan sambil jual nasi bungkus.

|
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Slamet Teguh
TribunJogja.com/Kompas.com
Kondisi Mbok Yem yang Warungnya di Gunung Lawu Dikabarkan Terbakar, Masih di Puncak dan Belum Turun 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kondisi Mbok Yem, yang warungnya dipuncak Gunung Lawu dikabarkan terbakar, kini dalam keadaan sehat.

Menurut Mbok Yem, karena kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) warungnya tidak terbakar.

Yang terbakar ialah warung milik Pak Giyar yang berada di dekat warung Mbok Yem.

Saat ini, Mbok Yem masih berada dipuncak Gunung Lawu dan belum memiliki rencana kapan akan diturunkan.

Awal Mula Berjualan di Gunung Lawu

Awal mula Mbok Yem jualan di ketinggian Gunung Lawu terungkap, berawal cari jamu-jamuan sambil jual nasi bungkus.

Diketahui, warung tertinggi di puncak Gunung Lawu dikabarkan ikut terbakar dalam kebakaran hutan dan lahan di Gunung Lawu.

Sosok Mbok Yem tak asing bagi pendaki di Gunung Lawu.

Bahkan perempuan bernama lengkap Wakiyem itu bahkan mendapat julukan "Legenda Gunung Lawu".

Diketahui Mbok Yem membuka warung makan di ketinggian 3.150 mdpl atau hanya selisih 115 mdpl dari puncak Gunung Lawu.

Warung tersebut sudah ada sejak 1980-an dan kini juga dijadikan sebagai tempat tinggal.

Mbok Yem turun gunung setahun sekali dengan ditandu. Begitu pula saat naik gunung juga ditandu.

Kisah Mbok Yem pemilik warung tertinggi di puncak Gunung Lawu dikabarkan ikut  terbakar dalam kebakaran hutan dan lahan di Gunung Lawu.
Kisah Mbok Yem pemilik warung tertinggi di puncak Gunung Lawu dikabarkan ikut terbakar dalam kebakaran hutan dan lahan di Gunung Lawu. (Kompas.com)

Diceritakan Mbok Yem, awal mula ia hanya merupakan pencari jamu-jamuan di jalur Puncak Lawu.

Kala itu, Mbok Yem sekaligus menjual nasi bungkus dan lainnya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuka warung di Puncak Lawu.

"Awalnya memang pencari akar atau jamu-jamuan di atas (Gunung Lawu). Kemudian sambil bawa makanan nasi bungkus ternyata laku dan akhirnya membuka warung di sana [puncak Gunung Lawu," jelasnya. Dilansir TribunJogja.com.

Baca juga: Kisah Mbok Yem Pemilik Warung Tertinggi Gunung Lawu, Dijuluki Legenda, Naik dan Turun Harus Ditandu

Di area warung Mbok Yem, terdapat ada empat warung makan lain yang juga menjajakan makanan bagi para pendaki.

Kemudian, satu warung makan lainnya berada tidak jauh dari Sendang Drajat.

Namun, warung makan milik Mbok Yem menjadi legendaris karena perintis warung makan di Puncak Lawu.

Warung mbok Yem di Puncak Gunung Lawu dipastikan aman tidak terbakar mesti kawasan puncak Gunung Lawu habis terbakar. Mbok Yem menolak turun dari Gunung Lawu demi menemani si Temon monyet peliharaannya.
Warung mbok Yem di Puncak Gunung Lawu dipastikan aman tidak terbakar mesti kawasan puncak Gunung Lawu habis terbakar. Mbok Yem menolak turun dari Gunung Lawu demi menemani si Temon monyet peliharaannya. ((KOMPAS.COM/SUKOCO))

Bagi Mbok Yem, alasan terpentingnya masih berjualan di Gunung Lawu adalah untuk menolong sesama.

"Saya senang bisa menolong orang yang membutuhkan di sana. Mereka tidak perlu repot dan khawatir soal makan dan minum saat berada di Puncak Lawu,” jelasnya, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Baca juga: Alasan Mbok Yem Ogah Turun dari Gunung Lawu Meski Kondisi Hutan Kebakaran, Kondisi Warung Diungkap

Meski sempat diminta anak dan cucunya untuk beristirahat di rumah, ia mengaku bakal tetap berjualan di Gunung Lawu.

Pasalnya, selain dapat membantu pendaki, Mbok Yem mengaku bisa menemukan kedamaian di Gunung Lawu.

"Pokoknya di sana itu ingatan kita hanya kepada Yang Maha Kuasa saja. Saya tidak mikir yang lain," tuturnya.

Sosok Mbok Yem, Pemilik Warung di Puncak Gunung Lawu yang Dikabarkan Terbakar, Turun Setahun Sekali
Sosok Mbok Yem, Pemilik Warung di Puncak Gunung Lawu yang Dikabarkan Terbakar, Turun Setahun Sekali (Kolase Instagram @emhahartanto)

Lantas bagaimana cara Mbok Yem membeli stok untuk warung ?

Diceritakan Mbok Yem, untuk mengisi stok dagangan ternyata sudah diantar oleh pedagangan itu sendiri tiga kali dalam seminggu.

"Untuk stok dagangan, saya juga dibantu orang lain. Jadi, ada orang yang antar barang ke sini tiga kali dalam seminggu," ujarnya.

Baca juga: Masa Lalu Ibu Guritno Lansia Hidup Sebatang Kara di Rumah Mewah Tanpa Listrik, Pernah Kerja di BUMN

Di warung itu jualah Mbok Yem tinggal. Wanita yang sudah menginjak usia kepala enam ini hanya turun gunung sewaktu Lebaran.

"Yah, sekali setahun aja pulangnya. Waktu Lebaran," ucapnya.

Menurut Mbok Yem, momen 17 Agustus dan bulan Suro menjadi waktu Gunung Lawu dipadati pendaki. Saat itulah warungnya kebanjiran pembeli.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kini merambat sejumlah gunung yang ada di Indonesia. Salah satunya ialah terjadi di Gunung Lawu.

Selain karena Gunung Lawunya, kini ramai menjadi pembicaraan ialah soal warung Mbok Yem, warung yang berada di puncak Gunung Lawu yang dikabarkan ikut terbakar dalam karhutla di Gunung Lawu.

Warung Mbok Yem merupakan salah satu yang khas yang berada di Gunung Lawu.

Kabar soal terbakarnya warung Mbok Yem ini viral disejumlah media sosial.

Sejumlah warganet di media sosial TikTok dan Instagram membagikan video yang menyebut bahwa warung Mbok Yem yang ada di puncak Gunung Lawu, di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, ikut terbakar dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Informasi mengenai kebakaran Gunung Lawu yang disebut ikut membakar warung Mbok Yem ini salah satunya dibagikan oleh akun TikTok @jejakpendakiofficial pada Senin (2/10/2023).

"Sedih, Warung Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu ikut terbakar api," kata narasi unggahan.

Pengunggah juga menyertakan video yang memperlihatkan adanya bekas bangunan yang terlihat terbakar habis.

Beragam komentar muncul terkait unggahan tersebut.

Namun ternyata warung yang terbakar di Gunung Lawu ini bukan warung Mbok Yem.

"Info dari relawan yang di lokasi saat ini, warung Mbok Yem tidak terbakar," ujar Ridwan saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/10/2023).

Ia mengatakan, yang terbakar tersebut adalah warung di dekat lokasi warung Mbok Yem.

"Warung sekitarnya," ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Mbok Yem saat ini juga dalam kondisi sehat dan baik-baik saja.

Menurutnya para angggota kepolisian, relawan, dan petugas perhutani di Cemoro Sewu masih berupaya memadamkan api.

Adapun api di sekitar puncak di lingkungan warung Mbok Yem sudah padam.

Mbok Yem saat ini juga masih didampingi di atas Gunung Lawu.

"Kebetulan di atas didampingi Saudara Muis dan Saudara Kelik, untuk logistik sangat cukup." paparnya.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved