seputar islam

Makna dari Pesan Rasulullah SAW Kepada Abu Dzar Al-Ghifari, Jadi Teladan Umat Muslim di Zaman Now

Abu Dzar Al Ghifari adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW dan termasuk dalam Assabiqunal awwalun atau orang-orang yang pertama kali memeluk Islam

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Makna dari Pesan Rasulullah SAW Kepada Abu Dzar Al-Ghifari, Dapat Menjadi Teladan Umat Muslim di Zaman Now. 

Tujuannya agar kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Lihatlah kepada orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena yang demikian lebih patut, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu“. (HR. Bukhari)

Melihat ke atas diperbolehkan jika untuk memotivasi dalam meraih mimpi dan cita-cita, tapi untuk urusan materi dan penghidupan hendaklah melihat ke bawah agar kita selalu merasa bersyukur atas segala nikmat dan karunia Allah SWT.

Mencintai Orang-Orang Miskin


Orang-orang miskin bukan untuk dijauhi tetapi didekati bahkan Rasul memerintahkan untuk mencintainya. Lalu seperti apakah orang-orang miskin yang dimaksud Rasulullah?

“Mereka ialah orang yang hidupnya tidak berkecukupan dan tidak memiliki kepandaian untuk itu, lalu dia diberi shodaqoh (zakat) dan mereka tidak mau meminta-minta sesuatu pun kepada orang lain“. (HR. Muslim, Abu Dawud dan An-Nasa’i)

Rasulullah bersabda yang artinya:

“Wahai orang-orang yang miskin, aku akan memberikan kabar gembira kepada kalian, bahwa orang mukmin yang miskin akan lebih dahulu masuk surga daripada orang mukmin yang kaya, dengan tenggang waktu setengah hari, itu sama dengan lima ratus tahun. Bukankah Allah berfirman: Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu“.

Berkata Benar Meskipun Pahit


Rasulullah SAW berpesan agar selalu berkata benar meskipun pahit, artinya Rasul melarang untuk berdusta atau berbohong dan jujur merupakan suatu kebaikan meskipun hal yang disampaikan itu menyakitkan.

Untuk berkata benar dan selalu berkata jujur memang sangat sulit, apalagi yang harus disampaikan atau diucapkan adalah sesuatu yang sangat pahit.

Namun itulah mengapa derajat orang-orang yang berani menyampaikan sesuatu yang benar akan diangkat oleh Allah SWT dan diberikan kedudukan yang tinggi.

Tidak Meminta-minta 
Rasulullah memerintahkan kepada umatnya untuk tidak meminta-minta kepada siapapun. Karena pada awalnya hukum meminta-minta kepada manusia adalah haram.

Rasulullah bersabda:

Hadits tentang larangan meminta-minta

Artinya: “Sungguh, seseorang dari kalian mengambil talinya lalu membawa seikat kayu bakar di atas punggungnya, kemudian ia menjualnya, sehingga dengannya Allah menjaga kehormatannya. Itu lebih baik baginya daripada ia meminta-minta kepada manusia. Mereka memberinya atau tidak memberinya“. (HR. Bukhari)

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved