Guru Bongkar Pungli Dipecat

Terbongkar Sosok Penyuap Kepsek Nopi Yeni Lakukan Pungli Saat PPDB Hingga Jabatan Dicopot

Guru honorer, Mohamad Reza Ernanda akhirnya bongkar sosok penyuap Kepala SD Negeri 1 Cibeureum.

Ig@sdncibeureum1official
Terbongkar sosok penyuap Kepala SD Negeri 1 Cibeureum. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap sosok penyuap Kepala SD Negeri 1 Cibeureum, Nopi Yeni lakukan pungli.

Seperti diketahui, ratusan murid menggelar aksi karena menolak pihak sekolah untuk memecat guru honorer tersebut.

Adapun pemecatan sepihak guru honorer, Mohamad Reza Ernanda oleh Kepala Sekolah karena membongkar dugaan pungli yang dilakukan Kepsek.

Diketahui, aksi tersebut digelar di halaman SD Negeri 1 Cibeureum di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Mohamad Reza akhirnya membongkar peserta PPDB yang terbukti memberi gratifikasi kepada Kepsek SDN Cibeureum 1 Kota Bogor.

Kasus pungutan liar (pungli) saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023 di SD Negeri Cibeureum 1 Kota Bogor pertama kali diungkap oleh Mohamad Reza Ernanda.

(kiri) Reza Ernanda & Kepala Sekolah dan (kanan) momen Bima Arya marah ke Kepsek terkait pemecatan Reza sebagai guru honorer di sekolah
(kiri) Reza Ernanda & Kepala Sekolah dan (kanan) momen Bima Arya marah ke Kepsek terkait pemecatan Reza sebagai guru honorer di sekolah (Dokumentasi Reza Ernanda/Instagram @bimaaryasugiarto)

Diketahui, Reza merupakan Sekretaris PPDB 2023 SDN Cibeureum 1 Kota Bogor.

Ia juga sudah memberi keterangan terkait dugaan kecurangan PPDB 2023 di sekolahnya kepada Inspektorat Daerah Kota Bogor.

"Saya dimintai keterangan perihal PPDB yang terjadi di sekolah ini. Saya katakan sejujur-jujurnya di muka publik," kata Pak Reza saat diwawancara TribunnewsBogor.com.

Baca juga: Nasib AKP Ivans Aniaya Satpam Gegara Pakai Helm di ATM Disanksi Jika Melanggar, Korban Tolak Damai

Dijelaskan Reza kuota Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SD tersebut sebanyak 112 calon peserta didik.

Namun ketika kuota sudah terpenuhi, jumlah tersebut justru bertambah menjadi 117 orang.

"Berarti di situ kita dapat indikasikan ada tindakan pungli ke PPDB," kata Mohamad Reza Ernanda.

Siasat Kepsek Nopi Yeni Saat Ketahuan Lakukan Pungli PPDB, Pecat Reza Guru Honorer di Bogor
Siasat Kepsek Nopi Yeni Saat Ketahuan Lakukan Pungli PPDB, Pecat Reza Guru Honorer di Bogor (TribunnewsBogor.com/Ig@sdncibeureum1official)

Kepala SD Negeri 1 Cibeureum, Nopi Yeni akhirnya mengakui terkait pungli tersebut.

Kepada Wali Kota Bogor, Nopi mengaku sempat didatangi sejumlah wali murid yang diduga telah memberinya suap.

Baca juga: Sosok Nopi Yeni Kepsek Pecat Guru Honorer Setelah Bongkar Pungli Dicopot, Minta Maaf Ngaku Salah

Diakui Nopi sejumlah wali murid mendatanginya untuk memohon agar anaknya bisa tetap mendaftar di sekolah tersebut meski kuota sudah terpenuhi.

"Ada beberapa yang dekat-dekat tinggal di sini, memohon kepada saya," kata Kepsek SD di Bogor pada Bima Arya.

"Terus saya bilang ' gak bisa sudah tutup'," katanya.

Kisaran Gaji Nopi Yeni menjabat sebagai kepala sekolah SDNegeri 1 Cibeureum, Jawa Barat terbukti gratifikasi atau pungutan liar (pungli), kini dicopot
Kisaran Gaji Nopi Yeni menjabat sebagai kepala sekolah SDNegeri 1 Cibeureum, Jawa Barat terbukti gratifikasi atau pungutan liar (pungli), kini dicopot (Kolase/Tribunnewsbogor)

Selang beberapa hari, pemberi suap ini kembali mendatangi kepala sekolah.

"Ya sudahlah akhirnya saya masukin," kata Nopi.

Baca juga: Kepsek SDN 1 Cibeureum Terdiam Dicopot Wali Kota Bogor, Bima Arya Tegas : Saya Tidak Mau Ada Pungli

Kendati begitu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan bahwa Kepala Sekolah SD Negeri Cibeureum 1 Kota Bogor Nopi Yeni telah terbukti melakukan gratifikasi.

"Telah di BAP Inspektorat dan terbukti menerima gratifikasi," kata Bima Arya.

Wali Kota Bogor Bima Arya pun menegaskan keputusan Kepsek SDN Cibeureum 1 Kota Bogor itu sudah menyalahi aturan.

"Ibu tau itu salah ?" tegas Bima Arya.

"Karena rasa iba aja kemarin, jadi saya memutuskan menerima seperti itu. Iya itu salah saya pak, saya mohon maaf pak," kata kepsek, Nopi Yeni.

Bima Arya menekankan apapun alasannya, Nopi Yeni telah mengambil keputusan yang salah saat PPDB 2023.

"Apapun alasannya, itu tetap salah," tegas Bima Arya.

Jabatan Kepsek Dicopot

Akhir dari kasus tersebut, sang kepala sekolah dicopot dari jabatannya.

Nopi Yeni diduga terbukti melakukan tindak kecurangan saat PPDB.

Adapun alasan pencopotan sang kepala sekolah, Bima Arya mengurai beberapa fakta kepada awak media.

Ditemui TribunnewsBogor.com, Bima Arya menyebut bahwa Nopi Yeni terbukti menerima suap dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024 lalu.

Lantaran terbukti melakukan gratifikasi, sang kepala sekolah pun dikenai sanksi.

"(Kepala sekolah) Diberhentikan dipindah dan dikenakan sanksi, karena bukti-bukti tindakan gratifikasi," kata Bima Arya.

Terkait surat pemberhentian Nopi Yeni tersebut telah dilakukan oleh Bima Arya sejak Selasa lalu.

Nasib Nopi Yeni kini belum pasti karena masih menunggu keputusan akhir soal pemindahannya dan sanksinya.

Sang kepala sekolah pun masih bisa melakukan keberatan atas pemberhentiannya tersebut.

"Kalaupun keberatan nanti saya akan tetap berdasarkan kewenangan walikota untuk memberhentikan dan menunjuk kepala sekolah yang baru karena kepemimpinannya tidak efektif." ungkap Bima Arya.

Seperti diketahui, Reza merupakan guru honorer di sekolah tersebut dipecat dengan alasan yang mengada-ada.

Ia dituding mencuri data WhatsApp milik kepala sekolah.

Hal itu tertuang pada surat pemecatan terhadap Reza, berikut isinya:

Mengambil tanpa hak data pribadi Whatsapp Kepala Sekolah sehingga menimbulkan konflik internal antara kepala sekolah dengan guru-guru

Tidak memiliki loyalitas, integritas, dan nilai kepatuhan kepada pimpinan (Kepala Sekolah)

Pemecatan terhadap Pak Reza itu diduga sebagai upaya balas dendam yang dilakukan oleh Nopi Yeni.

Sebab, kini dirinya dicopot oleh Bima Arya karena terbukti melakukan pelanggaran PPDB.

Ia terbukti menerima gratifikasi atas kasus tersebut.

Sepertinya, Nopi Yeni sudah menduga kalau dirinya akan dicopot dari jabatannya.

Tak ingin dipecat sendirian, ia pun terlebih dahulu memecat Pak Reza.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved