Rocky Gerung Dilempar Botol

Reaksi Rocky Gerung Dilempar Botol Oleh Waluyo Wasis Nugroho, Santai Ditolak: Asal Jangan Kekerasan

Rocky Gerung kini bereaksi usai dilempar botol oleh Waluyo Wasis Nugroho, justru santai ditolak karena menganggap tak mendapatkan kekerasan...

Tribun Sumsel / instagram/ Waluyo Wasis Nugroho
Reaksi Rocky Gerung Dilempar Botol Oleh Waluyo Wasis Nugroho, Santai Ditolak 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Rocky Gerung kini bereaksi usai dilempar botol oleh Waluyo Wasis Nugroho.

Baca juga: Alasan Waluyo Wasis Nugroho Lempar Botol ke Rocky Gerung, Tolak Keras Aksi Diskusi Kebangsaan

Meski dilempar botol oleh Waluyo Wasis Nugroho, Rocky Gerung justru bereaksi santai ditolak karena menganggap tak mendapatkan kekerasan.

Pekerjaan Waluyo Wasis Nugroho Pria Lempar Botol ke Rocky Gerung
Pekerjaan Waluyo Wasis Nugroho Pria Lempar Botol ke Rocky Gerung (kolase/instagram Waluyo Wasis Nugroho)

Ia menganggap semua berhak mengekpresikan dalam bentuk pikiran maupun demonstrasi.

"Asalkan jangan pakai kekerasan. Tadi ada kekerasan, itu tidak bagus," ujar Rocky.

Berbeda dengan Rocky Gerung, Refly Harun justru menanggapi berbeda.

Refly mengatakan semarah-marahnya menolak seharusnya jangan sampai melakukan kekerasan.

Orang yang melakukan kekerasan, menurut dia, sudah pasti tidak benar.

Apalagi, persoalan penolakan tersebut berkaitan dengan ucapan Rocky Gerung ke Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Tidak ada hubungan dengan dirinya.

Bagi dia, sepanjang hanya protes sebenarnya tidak apa-apa.

Tetapi jika protes dibarengi dengan melakukan kekerasan fisik sudah lain persoalan.

"Bukan persoalan kena lehernya, sekarang kalau kena mata gimana?. (Seumpama) Kacamata saya pecah ketika saya lagi mendelik, tiba-tiba pecahan masuk mata. Saya kena di sini (menunjuk leher), kan dekat sekali," kata Refly dikutip dari Tribun Jogja.

"Tapi ini pelajaran. Coba bayangkan kalau yang dilemparkan senjata tajam, ya kan. Untung cuma air mineral," imbuhnya.

Lebih jauh, sebelumnya diketahui jika Waluyo Wasis Nugroho melempar botol ke Rocky Gerung dan Refly Harus.

Saat itu Waluyo Wasis Nugroho selaku ketua umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) menolak kerasa aksi Rocky Gerung dan Refly Harun.

Bahkan hal tersebut terlihat dalam banyak unggahannya yang membagikan poster penolakan tegas terhadap Rocky Gerung dan Refly Harun.

"PNIB Kembali Tolak & Usir Kehadiran Refly Harun & Rocky Gerung Di Jogja Kota Pelajar Berbudaya Bermartabat

Rocky Gerung masuk lewat pintu belakang yang sawah sawah kering, karena pintu masuk Cafe Nuri di Blokade Oleh massa PNIB.

Dan Nyaris Bentrok Dengan aparat keamanan yang berjaga di lokasi," tulis Waluyo Wasis Nugroho, Jumat (8/9/2023).

Aksi tersebut terjadi di Yogyakarta saat acara yang digelar Mahasiswa HMI Komisariat FEB UGM dan Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Bulaksumur-Karangmalang (IMM BSKM).

Saat diskusi di Kopi Nuri di Jalan Anggajaya Condongcatur Kapanewon Depok Sleman, Yogyakarta pada Jumat (8/9/2023), tiba-tiba ada massa yang berteriak-teriak di luar area diskusi.

Baca juga: Pekerjaan Waluyo Wasis Nugroho Pria Lempar Botol ke Rocky Gerung, Punya Jabatan Ketua Umum

Baca juga: Reaksi Rocky Gerung Dilabrak Wanita Setelah Diperiksa Mabes Polri: Penjilat yang Tak Dipedulikan

Lempar Botol ke Rocky Gerung, Ketum PNIB Waluyo Wasis Nugroho Alias Gus Wal Sempat Laporkan Kasus Pencemaran Nama Baik Presiden Jokowi Dilakukan Rocky Gerung di Polda DIY
Lempar Botol ke Rocky Gerung, Ketum PNIB Waluyo Wasis Nugroho Alias Gus Wal Sempat Laporkan Kasus Pencemaran Nama Baik Presiden Jokowi Dilakukan Rocky Gerung di Polda DIY (Kolase/Instagram PNIB Official)

Tak hanya itu, Rocky Gerung, Refly Harun, Saut Sitomorang dan Ketua BEM KM UGM Gielbran M Noor serta Ekonom Awally Rizki diserang dengan menggunakan botol.

Memanasnya situasi terjadi sejak awal diskusi bertajuk 'Masa Depan Demokrasi di tengah Derasnya Arus Korupsi' dimulai.

Massa yang mengatasnamakan Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) sudah meneriakkan penolakan atas kehadiran Rocky Gerung dan Refly Harun.

Dibalik barikade polisi berpakaian lengkap, mereka pun membentangkan spanduk bertuliskan 'Yogyakarta Kota Pelajar, budaya dan Bermartabat. Tolak Rocky Gerung dan Refly Harun'.

Diskusi kebangsaan yang digelar Mahasiswa HMI Komisariat FEB UGM dan Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Bulaksumur-Karangmalang (IMM BSKM) di Kopi Nuri di Jalan Anggajaya Condongcatur Kapanewon Depok Sleman, Yogyakarta pada Jumat (8/9/2023).

Rocky Gerung, Refly Harun, Saut Sitomorang dan Ketua BEM KM UGM Gielbran M Noor serta Ekonom Awally Rizki diserang dengan menggunakan botol.

Massa penolak dan peserta diskusi pun sempat bersitegang.

Mereka tetap menolak kehadiran Rocky Gerung dan Refly Harun.

Meski demikian, Rocky Gerung dan Refly Harun tak gentar.

Mereka tetap memaparkan sejumlah pandangannya di hadapan ratusan mahasiswa yang hadir.

Namun, di tengah diskusi, sebuah botol air mineral melayang mengenai leher Refly Harun yang duduk di antara Rocky Gerung dan Saut Situmorang.

Spontan situasi langsung memanas.

Massa dari peserta diskusi sempat hampir baku hantam dengan massa penolak yang berada di tepian tempat diskusi.

Petugas langsung berupaya mengendalikan situasi.

Tak berselang lama, tensi kedua massa berangsur menurun.

Sebagaimana diketahui, sejumlah orang yang mengatasnamakan Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) mendemo Rocky Gerung dan Refly Harun di Sleman .

Massa tersebut menolak kedatangan Rocky dan Refly Harun dalam acara diskusi kebangsaan bersama mahasiswa yang rencananya bakal digelar di Kopi Nuri, Condongcatur, Depok, Kabupaten Sleman, Jumat (8/9/2023).

"Seperti kemarin, kami (hari ini) menolak kedatangan (Rocky dan Refly) di acara di Jogja. Karena Jogja kota berbudaya, kami tidak mau diobok-obok acara seperti ini," kata Fajar Yuda, mengatasnamakan massa dari PNIB.

Pekerjaan Waluyo Wasis Nugroho Pria Lempar Botol ke Rocky Gerung
Pekerjaan Waluyo Wasis Nugroho Pria Lempar Botol ke Rocky Gerung (kolase/instagram Waluyo Wasis Nugroho)

Menurut dia, acara diskusi tetap diperbolehkan berlangsung tetapi tanpa kehadiran Rocky Gerung maupun Refly Harun.

Sementara itu, Ketua Umum PC IMM BSKM, Muhammad Sulhan Fathoni mengatakan, diskusi kebangsaan yang digelar mahasiswa hanya untuk belajar.

Ia bersama teman-temannya hanya ingin belajar dengan menghadirkan beberapa narasumber.

Di antaranya Rocky Gerung , Refly Harun dan Saut Situmorang .

Menurut dia, ada tiga poin yang akan didiskusikan bersama para narasumber.

Yaitu, mengenal korupsi sebagai akar permasalahan dari banyak masalah di semua sektor di Republik ini.

Baca juga: Fakta Waluyo Wasis Nugroho Ketum PNIB Lempar Botol ke Rocky Gerung, Sempat Lapor ke Polda DIY

Kemudian mengenal bagaimana cara menangani korupsi dengan pendekatan-pendekatan baru salah satunya social cost untuk penindakan.

"Ketiga kita sudah secara moral ingin mengetahui bagaimana korupsi ini telah melanggar demokrasi, telah menghancurkan demokrasi yang ada di Indonesia dengan cara-cara korupsi-korupsi berjamaah dan kongsi-kongsi buruknya," kata dia.

Sebagai mahasiswa, pihaknya mengaku sudah jengah dengan adanya kasus money politik, korupsi dan permasalahan lain di negeri ini.

"Kita sebagai mahasiswa sudah jengah, kita sudah tidak mau lagi mendengar ada kasus korupsi baru yang lama diselesaikan. Tugas kita sebagai mahasiswa belajar dan (diskusi) ini salah satu cara untuk kita belajar secara publik. Ini semua dilindungi undang-undang," ujar dia.

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved