Heboh Bayi Tertukar di Bogor

Sempat Ingin Damai, Ini Alasan Siti Mauliah Tuntut RS Sentosa Dihukum Berat, Kecewa Dibohongi Owner

Siti Mauliah merasa kecewa kepada pihak RS Sentosa yang berbeda pernyataan dengan Dian dibalik kasus bayi tertukar.

Youtube KompasTV
Siti Mauliah merasa kecewa kepada pihak RS Sentosa yang berbeda pernyataan dengan Dian dibalik kasus bayi tertukar. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Siti Mauliah merasa kecewa kepada pihak RS Sentosa yang berbeda pernyataan dengan Dian dibalik kasus bayi tertukar.

Diketahui, Dian bersama suami Hartono dan Siti Mauliah baru-baru ini hadir dalam acara Rosi di Kompas TV, akhirnya menceritakan hal yang dialaminya yang mengetahui bayi tertukar setelah satu tahun dirawat.

Berawal Dian mengungkapkan fakta mengejutkan dibalik kasus bayi tertukar.

Dian mengaku selama satu tahun mengaku pernah didatangi oleh pihak rumah sakit Sentosa pada bulan Mei lalu.

Pihak rumah sakit dikatakan sempat meminta bantuan agar Dian dan suami membantah dugaan Siti Mauliah soal bayinya tertukar.

"Rumah sakit minta bantuan untuk klarifikasi ke bu Siti, minta tolong bahwa tidak ada nih indikasi bayi tertukar," ungkap Dian saat diwawancara Rosi, dari kanal Youtube KompasTV, Kamis, (31/8/2023).

Siti Mauliah (37) marah mengaku baru mengetahui cerita dari Dian, ibu yang mengasuh bayinya yang sempat didatangi oleh pihak RS Sentosa untuk melobi.
Siti Mauliah (37) marah mengaku baru mengetahui cerita dari Dian, ibu yang mengasuh bayinya yang sempat didatangi oleh pihak RS Sentosa untuk melobi. (youtube Kompastv/TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

Namun hal itu tak langsung disetujui oleh pihak Dian.

Hartono, sang suami mengatakan bahwa mereka menyerahkan permasalahan itu setelah selesai dengan Siti Mauliah.

"Saya menyampaikannya, baiknya dari rumah sakit menyelesaikan dulu sama Bu Siti, baru kalau ada perkembangannya baru dikonfirmasi ke kami," ungkap Hartono.

Baca juga: Tangis Dian Ikhlaskan Bayi Dirawat 1 Tahun Kembali ke Siti, Suami Berharap Keadilan: Ganggu Pikiran

Mendengar itu, Siti Mauliah rupanya mengaku baru mendengar pernyataan yang berbeda disampaikan pihak RS kepadanya.

Pasalnya, kepada Siti pihak RS Sentosa mengaku bahwa Dian dan suami sudah mengikhlaskan bayi tersebut dirawat oleh Siti.

Amarah Siti Mauliah Tau RS Tawarkan Beasiswa Sebagai Ganti Rugi Bayi Tertukar, Tak Rela
Amarah Siti Mauliah Tau RS Tawarkan Beasiswa Sebagai Ganti Rugi Bayi Tertukar, Tak Rela (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Namun ternyata sebenarnya Dian dan Hartono tidak mengatakan hal itu.

"Ini hal baru yang saya baru dengar bahwa pihak RS ikut melobi kasus ini, rumah sakit itu benar-benar bohong," jelas Siti.

Baca juga: Marahnya Siti Mauliah, Baru Tahu RS Sentosa Melobi Dian Bantah Bayinya Tertukar : Gak Beres !

Siti merasa sangat dibohongi oleh pihak RS Sentosa.

"Bener-bener itu rumah sakit bohong, mangkanya saya waktu bulan Juni saya datangi ibu Dian ini saya langsung mempertanyakan beliau bener-bener atau tidak apa kata rumah sakit bahwa mereka sudah mengikhlaskan bayinya mau ketuker atau tidak pokoknya sudah gak bermasalah," terang Siti Mauliah.

Siti Mauliah (37) dan Dian, dua orang tua bayi tertukar mengungkap dua pengakuan berbeda terkait Rumah Sakit Sentosa Bogor. RS diduga 'melobi' Dian
Siti Mauliah (37) dan Dian, dua orang tua bayi tertukar mengungkap dua pengakuan berbeda terkait Rumah Sakit Sentosa Bogor. RS diduga 'melobi' Dian (youtube kompasTV/metroTV)

Bahkan menurut Dian, pihak RS Sentosa ini mendatangi kediamannya hanya sekali bukan dua kali seperti yang disampaikan Siti.

"Rumah sakit waktu itu baru datang cuma sekali, apa benar rumah sakit datang dua kali kan ibu Siti bilang rumah sakit datang dua kali yang kedua diusir, padahal kita sampai klarifikasi didatangi Rumah Sakit itu baru sekali tidak dua kali," jelas Dian.

Baca juga: Awal Mula Dian Didatangi Siti Mauliah soal Bayi Tertukar, Tak Percaya hingga Panggil Bhabinkamtibmas

Tak hanya itu saja, bahkan Siti mengaku pernyataan itu langsung disampaikan olehpemilik RS Sentosa langsung.

"Bener-bener gak beres, itu ownernya langsung pimpinannya yang ngomong bahwa ibu Dian sudah merelakan bayinya kekuter atau tidak masalah, dia tidak mau mempermasalahkan ini," tegas Siti.

Merasa kecewa dengan tindakan RS Sentosa, Siti mengaku ingin tetap mengharapkan tuntutan berat untuk RS tersebut.

Padahal sebelumnya, Siti mengaku ingin berniat baik menyelesaikan permasalahan ini dengan damai.

Namun setelah mendengar pernyataan berbeda dari Dian, Siti memutuskan untuk memberikan hukuman berat kepada RS Sentosa.

"Saya tadinya mau berniat baik kepada Rumah Sakit tapi setelah saya dengar ibu Dian bicara seperti itu sekarang tidak mau, saya tetap mau kasih tuntutan yang berat untuk dia," tegas Siti.

"Masih mengingkan hukuman yang setimpal buat beliau (pihak RS) yang telah menyakiti perasaan, beban pikiran dan mental," sambungnya.

Menurut Siti, susuah memaafkan yang kedua kalinya untuk RS Sentosa.

"Awalnya tadi saya mau bersikap lunak, namanya manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa kita maklumi saja, tapi tahu seperti ini susah memaafkan yang kedua kalinya buat pihak RS," terangnya.

Seperti diketahui, bayi yang dilahirkn Siti Mauliah secara sesar itu tertukar pada 18 Juli 2022, di rumah sakit.

Sementara Siti mengetahui ketukaran bayi tersebut setelah satu tahun dirawatnya.

Diketahui pula, Siti Mauliah bersama Nyonya D diduga ibu bayi tertukar melangsungkan tes DNA, pada Senin (23/8/2023).

Adapun tes DNA ini dilalukan kedua ibu bayi di di Puslabfor Polri di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor dari air liur.

Hasil tes DNA menyatakan bahwa kedua bayi tersebut dinyatakan 99,9 persen memang tertukar.

Korban Tuntut Tanggung Jawab

Kepada Kompas.com, keluarga bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat, menuntut pertanggungjawaban korporasi rumah sakit (RS) Sentosa, tempat bayi mereka dilahirkan satu tahun lalu.

Kuasa Hukum Siti Maulia, Rusdy Ridho menegaskan, pihaknya akan menempuh jalur hukum atas kesalahan Standar Operasional Prosedur (SOP) rumah sakit yang menyebabkan perawat dan bidan lalai saat melayani pasien.

Akibat kelalaian itu, dua bayi yang dilahirkan setahun lalu tertukar dari ibu biologis atau kandungannya.

"Kelalaian dari tenaga kesehatan itu tidak bisa dilimpahkan kepada mereka saja. Tapi harus ada pertanggungjawaban dari korporasi rumah sakit," ujar Rusdy saat dihubungi, Kamis (31/8/2023).
Jika dari awal SOP dilakukan dengan benar, kata Rusdy, tidak akan terjadi kelalaian yang menyebabkan dua bayi tertukar.

Adapun SOP yang dilakukan oleh Ibu Siti Maulia (37) atau kliennya selama ini adalah rawat pisah dari bayinya seusai bersalin. Seharusnya, Siti dan bayinya bisa melaksanakan rawat gabung.

Hal itulah yang membuat awal mula gelang dobel atau gelang dengan nama sama terpasang di kedua bayi hingga akhirnya dua bayi laki-laki tertukar.

Dalam PP Nomor 33 Tahun 2012 harus ada rawat gabung ibu dan bayi selama 24 jam.

Kelalaian pelayanan kesehatan sudah seharusnya menjadi tanggung jawab rumah sakit.

Namun, hingga kini, rumah sakit tidak bertanggung jawab dan justru malah melimpahkan kesalahan kepada lima perawat dan bidan. Mereka dinonaktifkan karena terlibat dalam kasus tersebut.

"SOP dari rumah sakit ini kan tidak benar, ya ada rawat pisah itu loh. Intinya yang kita laporkan itu korporasinya. Bukan perorangannya. Kalau dari awal rawat gabung, kan gak mungkin bayi bisa tertukar." ungkapnya.

Baca berita lainnya di Google News

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved