Heboh Bayi Tertukar di Bogor

Respon RS Sentosa Disebut Harusnya Bayar Triliunan Ganti Rugi Ibu Bayi Tertukar, Angkanya yang Logis

Rumah sakit Sentosa angkat bicara terkait uraian pihak keluarga bayi tertukar terkait biaya kompensasi.Gregorius B Djako selaku juru bicara RS Sento

Editor: Moch Krisna
Koalse/Tribunbogor/YoutubeMetroTV
Respon RS Sentosa Disebut Harusnya Bayar Kompensasi Triliunan ke Orang Tua Bayi Tertukar 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Rumah sakit Sentosa angkat bicara terkait uraian pihak keluarga bayi tertukar terkait biaya kompensasi.

Gregorius B Djako selaku juru bicara RS Sentosa mengatakan untuk saat ini masih berdiskusi dengan pihak keluarga.

Adapun Greg enggan membocorkan boaya ganti rugi yang diminta oleh keluarga berapa nominalnya.

"Kalau soal menawarkan ganti rugi, kompensasi, itu kan sedang kami diskusikan dengan mereka. Tanya juga sama mereka (korban bayi tertukar), mereka menawarkan kompensasi berapa," imbuh Greg melansi dari Tribunnewsbogor.com, Kamis (31/8/2023)

Menurut Greg, pihak korban harusnya meminta kompensasi yang masuk akal dan logis.

Yakni dengan tidak memberatkan pihak rumah sakit.

"Bukan mengajukan penawaran, rumah sakit itu menanyakan kira-kira kompensasi yang diberikan rumah sakit itu berapa

mereka pasti harus menyebut sejumlah angka dong yang logis, masuk akal dan tidak memberatkan rumah sakit dan pihak keluarga juga, baru rumah sakit kan kemampuan rumah sakit segini," ungkap Greg.

Lagipula diakui Greg, RS Sentosa adalah rumah sakit tipe C.

"Kalau saya menawarkan kan kesannya, rumah sakit enggak menawarkan, rumah sakit menawarkan Restorative justice.

Rumah sakit ini tipe c di kampung, bukan rumah sakit kaya raya," imbuh Greg.

Sebelumnya, pengacara ternama Hotman Paris bahkan menyebut pihak rumah sakit harusnya memberikan ganti rugi hingga triliunan rupiah kepada ibu bayi tertukar.

Hal tersebut merujuk pada kerugian immateriil yang dialami korban lantaran setahun mengalami kejadian tersebut.

Lagipula diakui Hotman Paris, kerugian immateriil yang didapatkan Siti Mauliah dan Dian selaku ibu bayi tertukar tidak bisa diukur dengan uang fantastis sekalipun.

Sebab Siti Mauliah dan Dian mengalami guncangan psikologis pasca mengetahui anak mereka tertukar usai setahun diasuh.

Karenanya, Hotman pun membandingkan kasus tersebut dengan di luar negeri.

Bahwa jika kasus tersebut terjadi di luar Indonesia, maka para korban akan mendapatkan ganti rugi hingga triliunan.

"Rumah sakit sudah mengakui bahwa ada malpraktik di kalangan bawahannya. Undang-undang udah tegas tindakan bawahan adalah tanggung jawab majikan. Kalau ini terjadi di Amerika itu sudah triliunan. Hukum kita ada kerugian materiil dan immaterial," kata Hotman Paris dalam tayangan Hotroom Metro TV, dilansir TribunnewsBogor.com Kamis (31/8/2023).

Penasaran, Hotman pun bertanya ke keluarga korban, Siti Mauliah.

Siti Mauliah ibu bayi tertukar di Bogor bakal melaporkan Rumah Sakit Sentosa ke Polres Bogor pada hari ini, Rabu (30/8/2023). Pihak RS bak ketar ketir
Siti Mauliah ibu bayi tertukar di Bogor bakal melaporkan Rumah Sakit Sentosa ke Polres Bogor pada hari ini, Rabu (30/8/2023). Pihak RS bak ketar ketir (Tribunnewsbogor.com)

Yakni berapa ganti rugi yang mereka minta ke pihak RS Sentosa.

"Saya pengin tahu angkanya aja deh (biaya ganti rugi yang diminta keluarga korban)," tanya Hotman Paris.

"Menurut Bang Hotman, berapa nominal yang layak?" respon Rusdy Ridho.

"Kalau saya mah triliunan. Tapi di Indonesia jangan harap begitu. Nilai kemanusiaan di Indonesia enggak setinggi di luar negeri sana, makanya semua orang pakai asuransi," ujar Hotman Paris.

"Mungkin (pihak korban mengajukan gugatan) triliunan juga (ke RS Sentosa)," imbuh Rusdy Ridho.

Siti Tolak Tawaran Beasiswa dan Berobat Gratis

Siti Mauliah meluapkan amarahnya saat tahu RS Sentosa hanya menawarkan beasiswa dan pengobatan gratis sebagai ganti rugi bayinya yang tertukar.

Siti Mauliah tak rela dengan tawaran tersebut karena dinilai tidak sebanding dengan penderitaannya selama ini

Apalagi mengingat Siti Mauliah sudah berjuang mencari anaknya yang tertukar di RS Sentosa tanpa bantuan selama setahun hingga mengalami depresei.

"Kalau masalah itu saya tidak (rela)," kata Siti Mauliah, Kamis (31/8/2023).

Bahkan selama setahun ini Siti mengaku stress akibat peristiwa itu.

"Soalnya saya juga sempat depresi, sempet stress, sempet depresi lama," kata dia.

Siti juga mengungkap soal kondisi hingga nasib dirinya yang selalu menangis tiap kali menggendong bayi yang ia rawat.

"Karena kita terlalu memikirkan si buah hati kita ada di mana soalnya," ucap Siti.

"Selama satu tahun seperti itu. Tidak pernah lepas satu menit pun, saya memikirkan bayi saya sendiri," tuturnya.

Sebab sejak awal kata Siti, dirinya merasa tidak ada kontak batin sama sekali dengan bayi tersebut.

"Walaupun tidak ada kontak tapi saya menyayangi bayi itu," ujarnya

Namun selama setahun ini, Siti selalu merasa sedang mengurusi anak orang lain.

"Seolah-olah kayak momong gitu," pungkasnya.

Setahun tak bertemu dengan anaknya, Siti pun merasakan kerinduan yang sangat mendalam.

"Kalau saya lagi kangen sama anak kandung saya, saya melampiaskan ke anak yang di sini dengan memeluk dan mencium," tandasnya.

Tak hanya itu saja, Rusdy Ridho pengacara Siti mengungkap alasan kliennya menolak tawaran itu lantaran menurutnya kesehatan dan pendidikan sudah menjadi hak dasar setiap orang.

"Kami tolak itu," ucap Rusdy Ridho Kuasa Hukum Siti Mauliah dilansir dari Youtube Metro TV.

"Biaya pendidikan kalau sampai SMA, di Pemerintah Kabupaten Bogor memang gratis," tambahnya.

(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved