Heboh Bayi Tertukar di Bogor

Nasib Rumah Sakit Sentosa di Ujung Tanduk Pasca Bayi Siti Mauliah dan Nyonya D Dipastikan Tertukar

Begini nasib rumah sakit Sentosa setelah bayi Siti Mauliah dan Nyonya D dipastikan tertukar dari hasil tes DNA.Adapun kini polres Bogor tengah menge

Editor: Moch Krisna
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani - Kompas.com
Imbas Bayi Tertukar di Bogor, 15 Nakes RS Sentosa Dinonaktifkan & Dapat SP1, Sudah Diperiksa Polisi 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Begini nasib rumah sakit Sentosa setelah bayi Siti Mauliah dan Nyonya D dipastikan tertukar dari hasil tes DNA.

Adapun kini polres Bogor tengah mengembangkan dugaan kasus tindak pidana dugaan kelalaian rumah sakit.

Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Sabtu (26/8/2023) Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan proses tertukar bayi terjadi kurang lebih hari H+1 setelah persalinan.

"Hasil tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) silang keluar dan dinyatakan 99,9 persen tidak identik atau tertukar dari orangtua biologisnya." terangnya.

Setelah hasil tes DNA silang kedua ibu bayi diketahui, polisi tidak menghentikan penyelidikan terhadap pihak rumah sakit yang bertanggung jawab atas kasus tertukarnya bayi tersebut.

Penyelidikan akan terus dilakukan dengan pendalaman saksi-saksi atau seluruh perawat dan bidan saat kejadian setahun lalu, 18 Juli 2022.

Hal itu dilakukan untuk mengetahui penyebab dua bayi laki-laki itu tertukar usai dilahirkan sehari di rumah sakit tersebut.

Tak hanya itu, penyelidikan ini juga terkait penegakan hukum dan pertanggung jawaban atas dugaan kelalaian yang menyebabkan bayi tertukar.

"Itu masih dalam rangka penyelidikan, mungkin dalam waktu dekat akan kita sampaikan. Moga-moga kita bisa mendapatkan jawaban dalam waktu satu minggu ke depan," ujarnya.

Dalam kasus ini, sambung Rio, pihaknya berupaya mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut dengan arif dan bijaksana.

Sebab, kasus bayi tertukar ini adalah masalah kemanusiaan sehingga penyelesaian harus bijaksana.

"Oleh sebab itu, berdasarkan kesepakatan di atas telah dibuatkan komitmen bersama, maka penyelesaian dalam hal Ibu SM dengan Ibu DP kami selesaikan secara restorative justice," ujarnya.

"Kami mencoba menyelesaikan ini di luar dari penyelidikan (RS Sentosa) tersebut yang dilaporkan oleh Ibu SM," imbuhnya.

Nasib Sosok Suster Rumah Sakit Bayi Tertukar di Bogor, Dipanggil RS Karena Lalai Bekerja
Nasib Sosok Suster Rumah Sakit Bayi Tertukar di Bogor, Dipanggil RS Karena Lalai Bekerja (TribunnewsBogor.com)

Bisikan Dian ke Siti Mauliah

Setelah mengetahui hasil tes DNA, Siti Mauliah dan Dian tak bisa menerima begitu saja.

Betapa tidak, mediasi yang digelar di Mako Polres Bogor berlangsung alot.

Mediasi digelar sejak pukul 15.00 WIB, Jumat (25/8/2023) hingga malam.

"Gak sih (perdebatan). Mediasinya gak cukup lama," kata kuasa hukum Dian, Binsar Aritonang.

Menurut Binsar, kliennya syok saat mendengar hasil tes DNA bayi tertukar di Bogor.

"Saat dibukakan fakta (hasil tes DNA) itu pasti ada psikis yang dari ibu Dian yang cukup syok, jadi butuh waktu untuk break," katanya.

Sementara itu kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho mengatakan mental Dian memang sangat diguncang oleh hasil tes DNA.

Kondisi ini jauh berbeda dengan Siti yang jauh lebih siap menerimanya.

"Lumayan lama (mediasi) karena memang dari pihak ibu Dian kan baru mendengar hasil tes DNA yah. Kalau kami dari bu Siti sudah dua kali. Memang sedikit syok mentalnya, psikisnya," kata Rusdy.

Walau begitu Dian disebut-sebut telah menerima kenyataan ini bahwa memang bayi yang ia rawat adalah anak kandung Siti Mauliah.

Ketika bertemu, Siti pun mengaku sempat membisikan sebuah pesan khusus yang menguatkan Dian.

"Saya mengucapkan, kita selamanya harus silaturahmi dan menjalin persaudaraan," kata Siti menirukan ucapannya saat membeluk Dian.

Kata Siti, Dian juga mengamini permintaan tersebut.

"Dari ibu b dia bersedia, 'iya, saya juga menerima'. Menerima saya juga, keluarganya juga menerima keluarga saya. Itu yang diinginkan beliau, menjalin kekeluargaan," kata Siti Mauliah.

Perawat Dinonaktifkan

Pihak RS Sentosa selaku tempat bayi tertukar di Bogor kini mengakui kelalaiannya.

Bahkan kini RS Sentosa menyebut jika perawat yang lalai menyebabkan bayi tertukar di Bogor telah diberikan sanksi dinonaktifkan.

Dilansir Kompas.com, RS Sentosa yakni Gregg Djako menyebut bahwa pihaknya mengakui kelalaian yang dilakukan oleh para perawatnya hingga membuat bayi tertukar di Bogor.

Ia juga mengakui bahwa memang ada kelalaian atau kekeliruan dari perawat RS tersebut.

"Iya berdasarkan keterangan mereka (ada gelang dobel). Dan itu harus diakui memang ada kelalaian atau kekeliruan," ungkapnya.

Bahkan Gregg menegaskan bahwa saat ini pihak RS sudah memberikan sanksi terhadap perawat yang terlibat dinonaktifkan tugasnya.

"Nah, mereka ini satu unit. Terus kemudian sudah dinonaktifkan. Tapi tidak diberhentikan ya. Untuk sementara, RS sedang konsentrasi terhadap persoalan ini," kata Gregg.

Sementara itu kini polisi telah memeriksa ketujuh saksi yang mengetahui atau menangani kelahiran hingga kepulangan bayi tersebut di Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor.

Adapun pemeriksaan terhadap suster RS Sentosa ini berlangsung hingga selama 10 jam di Kantor Unit Reskrim, Mapolres Bogor, Cibinong, Rabu (16/8/2023).

Gregg Djako mengatakan bahwa sudah ada tujuh saksi yang diperiksa pihak kepolisan yang mana saksi terdiri dari 6 perempuan dan 1 perawat laki-laki.

Gregg menjelaskan, lima bidan dan dua perawat ini diperiksa sebagai saksi yang mengetahui kronologi kejadian sesungguhnya.

"7 orang saksi ini terdiri dari 6 perempuan dan 1 perawat laki-laki. 5 bidan di ruangan unit, kemudian 1 kepala ruangan dan 1 kepala perawat. Mereka diperiksa dari jam 11 siang sampai jam 8 malam," ujar Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djako, pada  Kamis (17/8/2023).

"Pemeriksaan sampai malam dan berjalan lancar, polisi sangat humanis. Karena kita memang mencari fakta-fakta materil. Makanya, dilakukan pemeriksaan mendalam terkait peristiwanya. Nah, mereka sebagai saksi yang terlibat dan tahu peristiwa yang terjadi setahun lalu," sambungnya.

Tak hanya itu saja, Gregg juga menjelaskan bahwa penyidik juga sempat menanyakan soal gelang dobel yang dipasang oleh suster kepada bayi tersebut.

Menurutnya, apa yang disampaikan saksi telah sesuai dengan informasi soal adanya gelang dobel atau dua gelang atas nama yang sama, yaitu nama pasien atau Ibu B.

"Ada gelang yang copot, dan kemudian gelang yang copot itu atas nama ibu B," terangnya.

(*)

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved