Arti Kata Bahasa Arab
Arti Wasjud Waqtarib, Bacaan Surat Al Alaq ayat 19, Perintah untuk Bersujud Agar Dekat dengan Allah
Wasjud Waqtarib adalah potongan bacaan ayat Alquran surat Al Alaq ayat 19. Sujud merupakan cara efesien untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Wasjud Waqtarib, Bacaan Surat Al Alaq ayat 19, Perintah untuk Bersujud Agar Dekat dengan Allah.
Wasjud Waqtarib adalah potongan bacaan ayat Alquran surat Al Alaq ayat 19 atau ayat terakhir dalam surat tersebut.
Wasjud Waqtarib artinya: sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).
Berikut bacaan selengkapnya
كَلَّاۗ لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ - ١٩
kallā, lā tuṭi'hu wasjud waqtarib
Artinya:
19.sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).
Perintah bersujud dalam bentuk jama’ (usjudu) maupun mufrod (usjud/usjudi), dalam Al-Quran ditemukan sebanyak 12 kali (Al-Baqarah: 34, Ali Imran: 43, al-A’raf: 11, Al-Isra’: 61, Al-Kahfi: 50, Thaha: 116, Al-Hajj: 77, Al-Furqan: 60, Fushilat: 37, An-Najm: 62, AL-Insan: 26, dan Al-‘Alaq: 19).
Meskipun dalam konteks yang berbeda-beda, makna sujud adalah agar lebih dekat dengan Allah.
Sujud merupakan cara paling efesien untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Ketika sujud posisi seseorang benar-benar mununjukkan kerendahannya di hadapan Sang Khaliq.
Kepala yang menjadi bagian paling istimewa dalam tubuh manusia dan tempat bersemayamnya pancaindera. Juga anggota tubuh yang paling dimuliakan oleh manusia, tiba-tiba diposisikan begitu rendahnya hingga rata dengan tanah, tempat kaki berpijak.
Sujud menjadi wahana hamba dengan Allah swt. Pada saat itulah mereka merasakan ke-hinaannya dan sekaligus ke-agungan Allah swt. Begitulah yang diisyaratkan Rasulullah saw dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.
أقرب ما يكون العبد الى الله عزوجل اذا سجد, فاكثروا الدعاء عند ذلك
Jarak paling dekat antara seorang hamba dengan Allah swt adalah ketika (hamba tersebut) sedang sujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika sujud.
Begitu pentingnya makna sujud sehingga Rasulullah saw pernah berwasiat kepada salah satu sahabatnya:
أن رجلا قال لرسول الله صلى الله عليه وسلم أدع الله أن يجعلنى من أهل شفاعتك وأن يرزقنى مرافقتك فى الجنة, فقال صلى الله عليه وسلم "أعنى بكثرة السجود"
Bahwasannya seorang lelaki berkata kepada Rasulullah saw, “do’akanlah aku agar dapat menjadi orang yang menerima syafaatmu (di hari kiamat) dan mendapatkan rizqi dengan menemanimu di surga”.
kemudian Rasulullah saw menjawab “maka aku perintahkan untuk memperbanyak sujud”
Sebagai bukti penguat betapa pentingnya sujud adalah cerita penderitaan setan ketika seseorang melakukan sujud tilawah (sujud yang diperintahkan ketika membaca ayat tertentu dalam al-qur’an).
maka setanpun berkata “sungguh beruntung hamba ini yang diperintahkan bersujud, kemudian ia bersujud. Maka surga akan menjadi bagiannya. Dan sungguh celaka diriku ini (setan) yang diperintahkan sujud, tetapi malah membangkang. Maka aku akan kebagian neraka.
Surat Al 'Alaq ayat 1-5 merupakan wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW pada 17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijrah atau tahun 610 M.
Turunnya wahyu pertama menandai pengangkatan Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir, seperti dikutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag).
Surat Al-Alaq ayat 1-5 turun di Gua Hira, Kota Suci Mekkah. Bagian ini membuka wawasan ilmu pengetahuan dan literasi yang diturunkan Allah bagi manusia yang tidak mengetahui.
Surat ke-96 ini juga mengandung perintah Allah SWT bagi Rasullah SAW untuk memerhatikan orang yang sombong, melarang orang yang hendak shalat, dan berpaling dari ajaran yang disampaikannya. Dalam surat Al 'Alaq, Allah SWT mengingatkan untuk tetap shalat dan mendekatkan diri pada-Nya.
Surat Al 'Alaq dan Terjemahan
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ - ١
iqra' bismi rabbikallażī khalaq
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ - ٢
khalaqal-insāna min 'alaq
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ - ٣
iqra' wa rabbukal-akram
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ - ٤
allażī 'allama bil-qalam
4. Yang mengajar (manusia) dengan pena.
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ - ٥
'allamal-insāna mā lam ya'lam
5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ ۙ - ٦
kallā innal-insāna layaṭgā
6. Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas,
اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰىۗ - ٧
ar ra'āhustagnā
7. apabila melihat dirinya serba cukup.
اِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجْعٰىۗ - ٨
inna ilā rabbikar-ruj'ā
8. Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali(mu).
اَرَاَيْتَ الَّذِيْ يَنْهٰىۙ - ٩
a ra`aitallażī yan-hā
9. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang?
عَبْدًا اِذَا صَلّٰىۗ - ١٠
'abdan iżā ṣallā
10. seorang hamba ketika dia melaksanakan shalat,
اَرَاَيْتَ اِنْ كَانَ عَلَى الْهُدٰىٓۙ - ١١
a ra`aita ing kāna 'alal-hudā
11. bagaimana pendapatmu jika dia (yang dilarang shalat itu) berada di atas kebenaran (petunjuk),
اَوْ اَمَرَ بِالتَّقْوٰىۗ - ١٢
au amara bit-taqwā
12. atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?
اَرَاَيْتَ اِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ - ١٣
a ra'aita ing każżaba wa tawallā
13. Bagaimana pendapatmu jika dia (yang melarang) itu mendustakan dan berpaling?
اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَنَّ اللّٰهَ يَرٰىۗ - ٤ ١
a lam ya'lam bi'annallāha yarā
14. Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?
كَلَّا لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ ەۙ لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙ - ١٥
kallā la`il lam yantahi lanasfa'am bin-nāṣiyah
15. Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (ke dalam neraka),
نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍۚ -٦ ١
nāṣiyating kāżibatin khāṭi`ah
16. (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka.
فَلْيَدْعُ نَادِيَهٗۙ -٧ ١
falyad'u nādiyah
17. Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),
سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَۙ - ١٨
sanad'uz-zabāniyah
18. Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah, (penyiksa orang-orang yang berdosa),
كَلَّاۗ لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ - ١٩
kallā, lā tuṭi'hu wasjud waqtarib
19. sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).
Itulah Arti Wasjud Waqtarib, Bacaan Surat Al Alaq ayat 19, Perintah untuk Bersujud Agar Dekat dengan Allah.
Baca juga: Arti Iqro Bismirabbikalladzi Kholaq, Bacaan Surat Al-Alaq Juz Amma Lengkap Tulisan Arab dan Latin
Baca juga: Lafal Doa Sujud Tilawah Latin dan Terjemahannya, Mudah Dihafal Serta Dibaca
Baca juga: Arti Subhanaka Allahumma Rabbana Wabihamdika, Bacaan Ruku dan Sujud Sholat Menurut HPT Muhammadiyah
Baca juga: Arti Nawaitu Sujudas Syukri Sunnatan Lillahi Taala, Bacaan Niat Sujud Syukur & Tata Caranya
Baca juga: Arti Rebo Wekasan, Istilah Bahasa Jawa untuk Gelaran Rabu Terakhir di Bulan Safar Lengkap Bacaan Doa
Wasjud Waqtarib arab
Wasjud Waqtarib artinya
ayat Wasjud Waqtarib
surat al alaq ayat 19 latin
surat al alaq 1-19
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
Arti Shollu Alan Nabi Muhammad, Sholli Alan Nabi dan Cara Menjawabnya, Seruan untuk Bersholawat |
![]() |
---|
Arti Laulaka Lama Khalaqtul Aflak, Hadits tentang Nabi Muhammad Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta |
![]() |
---|
Arti Laqad Kana Lakum Fi Rasulillahi Uswatun Hasanatul Liman Kana Yarjullah, Surat AL Ahzab Ayat 21 |
![]() |
---|
Arti Rabbana Atmim Lana Nurona Waghfirlana, Kutipan Surat At Tahrim ayat 8, Doa untuk Menjaga Anak |
![]() |
---|
Arti Sholawat Penutup Doa, Washalallahu Ala Sayyidina Muhammadin Wa Ala Alihi Wa Shahbihi Wasallam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.