Bayi Kritis Karena Kelalaian Suster
Update Terbaru Bayi Kritis Kelalaian Suster, RS Klaim Membaik & Sudah Tak Pakai Oksigen Lagi
Pihak RSAB Harapan Kita mengklaim, bahwa bayi berusia dua bulan bernama Lanala Ayudisa Halim alias Nala kondisinya membaik
TRIBUNSUMSEL.COM - Begini update terbaru kondisi dari bayi dua bulan bernama Lanala Ayudisa Halim alias Nala yang viral diduga alami kondisi kritis gegara kelalaian suster.
Kondisi Nala kini diklaim Pihak Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita sudah membaik.
Pihak Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita mengklaim, bahwa bayi berusia dua bulan bernama Lanala Ayudisa Halim alias Nala kondisinya semakin membaik.
Hal itu disampaikan Humas RSAB Harapan Kita, Nia Kurniati saat dihubungi, Minggu (20/8/2023).
"Secara umum kondisi pasien perlahan menunjukan perbaikan. Saat ini pasien tidak pakai 02 (selang oksigen)," ujarnya WartaKotalive.com.
"Produksi cairan stoma 7CC ada ampas / pagi ini, lalu minum sudah naik 8 kali 10 ml ( toleransi baik)," imbuhnya.
Menurut Nia, terapi terus dilanjutkan berdasarkan informasi dari pihak dokter.

"Follow up dengan dokter tim infeksi, terapi dilanjutkan. Luka stoma baik tidak ada perdarahan," imbuhnya.
Sebelumnya, Chintia Suciati (29) hanya bisa pasrah kala mengetahui nasib bayinya Lanala Ayudisa Halim (2 bulan) harus berjuang menghadapi fase kritisnya di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Harapan Kita.
Menurutnya, perkembangan bobot tubuh Nala turun drastis dari semula 2,165 kilogram, menjadi hanya 1,4 kilogram.
Bahkan ia menggambarkan, tubuh mungil putrinya itu bak tengkorak yang diselimuti kulit.
Sementara sekujur badannya dipasangi selang-selang.
Chintia juga bahkan tak bisa terus-menerus menemani sang putri di ruang pembaringan, lantaran intensitas pertemuan yang dibatasi.
Menurutnya, putrinya sampai berada di titik kritis, diduga lantaran kelalaian perawat yang bertugas memberi susu formula di rumah sakit tersebut.
Diakui olehnya, Nala lahir dengan diagnosa penyumbatan usus dan kelainan hati di Rumah Sakit Pelni pada 13 Juni lalu.
Penjelasan RSAB Harapan Kita Soal Kondisi Pasien Nala saat Datang ke Rumah Sakit, Ada Penyakit Bawaan
Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita akhirnya beri penjelasan terkait kasus bayi bernama Lanala Ayudisa Halim diduga menjadi korban kelalaian.
Melansir dari Tribunnews.com, Sabtu (19/8/2023) Humas RSAB, Nia Kurniati menyampaikan, kondisi Nala sudah berat sejak pertama kali dipindahkan dari RS type B ke type A di RSAB.
Pasalnya, Nala sudah memiliki penyakit bawaan sejak dilahirkan ke dunia.
"Pasien ini lahir emang ada kelainan dengan atresia usus halus dan sudah dilakukan operasi di rumah sakit lain," kata Nia.
"Kemudian dengan operasi ini memang kondisinya adalah ususnya pendek. Dengan kondisi usus pendek ini, untuk penyerapan nutrisi ini juga sulit," lanjut dia.
Sementara saat perawatan di RSAB, lanjut dia, tim medis tidak melakukan operasi pada Nala, melainkan proses refeeding saja.
"Yaitu feses yang keluar ini ditampung selama tiga jam, kemudian yang cairnya diambil kembali, dimasukkan kembali. Harapannya adalah cairan elektrolit dan lain-lain bisa terserap," jelas Nia.
"Karena jika itu tidak terserap, maka akan mengganggu kondisi kesehatan gizi segala itu terganggu," lanjutnya.
Hal tersebutlah yang kemungkinan terjadi pada Nala. Pasalnya, lanjut Nia, bayi dengan kondisi berat seperti Nala memiliki risiko terkena infeksi.
Yang mana apabila infeksi tersebut terjadi, maka kecenderungan pendarahan menjadi sangat tinggi.
"Kondisinya sudah kondisi yang sangat berat. Kemudian dengan kondisi yang seperti itu, dia risiko infeksinya sangat berat dan memang sudah terjadi infeksi," kata Nia.
"Dengan terjadi infeksi yang menyeluruh di tubuhnya pasien ini, kecenderungan untuk terjadi perdarahan sangat tinggi," imbuhnya.
Akibatnya, nutrisi cairan yang keluar tidak terserap oleh tubuh. Walhasil, berat badan bayi pun sulit untuk merangkak naik.
"Kemudian bisa terjadi di gangguan hati. Kemudian dengan terjadi gangguan hati akan timbul kuning, selain itu jika memang terjadi perdarahan, ini masalah-masalah lain bisa timbul. Mungkin bisa terjadi kejang dan lain-lain," ungkap Nia.

Nia menegaskan, bukan perkara susu formula yang menyebabkan Nala mengalami kritis.
Tetapi, memang bayi tersebut sudah memiliki kelainan short bowel syndrom sejak lahir.
"Kami ingin masyarakat itu paham, mungkin bisa teredukasi kondisi Lanala seperti apa sih," kata Nia.
"Masyarakat bisa teredukasi bahwa sebetuknya kondisi adik Nala seperti apa sih. Kami pihak RS berupaya optimal, untuk sampai saat ini kami masih mengusahakan tata laksana pengobatan," jelasnya.
Di akhir, Nia menyampaikan jika Nala saat ini sudah membaik kondisinya. Selain itu, berat badannya juga mulai bertambah dan pendarahan di kepalanya berkurang.
Untuk informasi, melansir dari medspace.com, short bowel syndrom merupakan kelainan yang secara klinis didefinisikan sebagai malabsorpsi, diare, steatorrhea, gangguan cairan dan elektrolit, dan malnutrisi.
Faktor etiologi akhir yang umum pada semua penyebab sindrom usus pendek adalah hilangnya fungsi atau anatomi segmen usus halus yang luas sehingga kapasitas penyerapan sangat terganggu.
Meskipun reseksi usus besar saja biasanya tidak menyebabkan sindrom usus pendek, keberadaan kondisi tersebut dapat menjadi faktor penting dalam pengelolaan pasien yang kehilangan banyak usus kecil.
Reseksi usus kecil besar-besaran membahayakan proses pencernaan dan penyerapan.
Sementara pencernaan dan penyerapan yang memadai tidak dapat terjadi, dan status gizi yang tepat tidak dapat dipertahankan tanpa perawatan suportif. (*)
berita nasional
Tribunsumsel.com
Bayi Kritis Karena Kelalaian Suster
Update Terbaru Bayi Kritis Kelalaian Suster
Penjelasan RSAB Harapan Kita Soal Kondisi Pasien Nala saat Datang ke Rumah Sakit,Ada Penyakit Bawaan |
![]() |
---|
Bayi Kritis Diduga Karena Kelalaian Suster Membaik, Alat Bantu Pernapasan Dilepas: Masih Berjuang |
![]() |
---|
Didiagnosa Short Bowel Syndrome, Kondisi Terkini Nala Bayi Kritis Diduga Karena Kelalaian Suster |
![]() |
---|
Nasib Bayi Kritis di RSAB, Hotman Paris Turun Tangan, Sang Ibu Terpaksa Resign Desak Tanggung Jawab |
![]() |
---|
6 Dokter Turun Tangan, Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster RSAB Harapan Kita Masih Dirawat di PICU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.