Arti Kata
Arti Kata POV dalam Bahasa Gaul, Istilah Sering Digunakan di Media Sosial
Arti kata POV bukan termasuk kosakata dalam Bahasa Indonesia, melainkan Bahasa Inggris, singkatan dari Point Of View.
Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Abu Hurairah
TRIBUNSUMSEL.COM - Kata ‘POV’ adalah singkatan dari ‘Point Of View’ dalam Bahasa Inggris yang diartikan dalam bahasa Indonesia adalah sudut pandang.
Dalam konteks percakapan, ‘POV’ bisa bermakna sudut pandang, perspektif atau pendapat.
Di sisi lain, ‘POV’ juga merupakan suatu jenis angle pengambilan gambar atau video.
Inilah yang sering kita jumpai di berbagai medsos, khususnya TikTok dan Twitter belakangan ini.
Dalam foto atau video ‘POV’, sudut pengambilan gambar dibuat agar seolah-olah orang lain merasakan posisi sebagai orang/pelaku utama dalam foto atau video tersebut.
Dikutip dari Kompas.com kalau arti kata POV bukan termasuk kosakata dalam Bahasa Indonesia, melainkan Bahasa Inggris.
POV bukan pula kata tunggal, POV adalah kata akronim atau singkatan dari istilah Bahasa Inggris yaitu Point Of View.
POV dalam media sosial memiliki arti sudut pandang dari sisi kreator melalui video maupun foto yang diunggahnya
Contohnya penggunaan POV postingan video menunjukkan situasi konser pemilik video dengan pacarnya.
Kemudian kreator video menuliskan POV "Ketika Semua baik-baik saja"
Berikut ini contoh penggunaan kata POV dengan konteks twit dibawah ini.
Baca juga: Apa Arti Typing dalam Bahasa Gaul? Istilah Kekinian Populer di Media Sosial
Singkatan dari istilah " Point Of View" dalam Bahasa Indonesia artinya adalah sudut pandang.
Kata tersebut dipakai untuk menyebut bagaimana seseorang memandang, melihat, mengalami atau merasakan sebuah fenomena tertentu.
Tidak heran kalau kata POV dipakai berbarengan dengan pernyataan atau penggambaran atas sebuah kondisi tertentu.
Kalau menjumpai pengguna yang menyeratakan kata POV di media sosial maka artinya adalah ingin menujukkan sudut pandang seseorang atas sebuah kondisi.
Dikutip dari Gramedia jika Jenis POV dibedakan menjadi 3 jenis.
Baca juga: Arti Kata Cegil dalam Bahasa Gaul Viral di Twitter dan IG, Ternyata Begini Makna Aslinya
3 Jenis POV Dalam Cerita Fiksi
1. Sudut Pandang Orang Pertama (POV 1).
POV 1 kalau sering membaca novel fiksi maupun non fiksi kamu tak asing dalam menemui penggunaan sudut pandang orang pertama.
POV 1 ialah cerita yang menceritakan diri sendiri atau kisah sang penulis.
Sudut pandang orang pertama menggunakan aku sebagai peran utama.
Sudut pandang orang pertama bisa membangun perasaan seolah-olah mengalami hal serupa dengan tokoh utama disebabkan menggunakan aku sebagai pusat cerita.
Contoh penggalan cerita yang menggunakan sudut pandang orang pertama.
Aku sudah merasa tenang dan aman di Wonokromo. Robert tak pernah kelihatan. Mama dan Annelies tak mengindahkannya. Walau begitu bukan berarti aku harus merasa telah menggantikan kedudukannya. Segala daya kukerahkan untuk mengesani orang luar rumah, aku bukan bandit, juga bukan maksud membandit. Dan bahwa aku hanya seorang tamu yang setiap waktu harus pergi.
Dan malam sehabis belajar ini sengaja aku tidak menulis. Ada keinginan meneruskan belajar setelah istirahat. Tak tahu aku mengapa sekarang rajin belajar. Ingin maju di sekolahan. Yang pasti bukan karena dorongan keluarga atau Annelies.
Dorongan itu juga bukan karena surat-surat Bunda yang selalu bertanya kalau-kalau diri ini di hambalang kesulitan. Suratnya yang keempat kubala, untuk menyatakan kelonggaranku, agar uang-bulananku sebaiknya untuk adik-adik.
-Bumi Manusia, Pramoedya Ananta Toer
Di potongan cerita Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Noer disimpulkan kalau penulis menggunakan aku sebagai tokoh utama berhasil membuat pembacanya jadi Minke sepanjang cerita.
2. Sudut Pandang Orang Kedua (POV 2)
Kalau POV 1 penulis banyak terlibat di cerita menggunakan aku.
Sebaliknya pada POV 2 sudut pandang orang kedua menggunakan" kamu) sebagai peran utamanya.
Sangat jarang sebuah cerita menggunakan POV 2, tetapi beberapa karya seperti di artikel akan sering menggunakan POV 2 dengan kamu, anda juga lo.
Contoh untuk cerita dengan sudut pandang orang kedua memang tak banyak, apalagi pada novel-novel Indonesia.
Beberapa novel seperti milik Lorrie Moore dengan Bukunya How to Become a Writer dan Camping Out karya Ernest Hemingway, menggunakan POV 2.
Matahari mulai menyingsing terik memanggil-manggi udara panas yang kian berhembus. Kamu melihat jam tangan menunjukan pukul sebelas siang dan kini kamu bahkan belum sampai setengah perjalanan menuju Central Park. Masih ada banyak blok lagi yang harus ditempuh dengan kendaraan usang milikmu yang nampak sudah tak sanggup jalan lagi. Betapa hari yang panjang dan menyebalkan! Ujarmu.
Pada beberapa artikel juga membahas tentang tutorial melakukan sesuatu akan cenderung menggunakan sudut pandang orang kedua.
Tinggal di negara yang maju layaknya negara-negara di Eropa sana memang tampak menyenangkan dan bahkan menjadi keinginan bagi beberapa orang, baik untuk menempuh karir maupun untuk menempuh pendidikan. Apakah kamu salah satunya? Jika kamu tertarik melanjutkan karir, studi bahkan menetap di luar negeri maka kamu mungkin akan memerlukan tips-tips bagaimana cara yang tepat untuk merantau ke negara orang dengan minim budget. Berikut tipsnya untuk kamu!.
3. Sudut Pandang Orang Ketiga
Di sudut pandang orang ketiga, penulis memposisikan dirinya seolah tahu segala hal yang terjadi di keseluruhan cerita.
POV 3 umumnya penulis menggunakan nama tokoh utama dan beberapa tokoh lainnya.
Sudut pandang ini, penulis serba mengetahui apa saja yang terjadi pada tokoh di sepanjang cerita, tetapi penulis tak mengetahui secara detail dan hanya berdasarkan pengamatan luar saja.
Inilah contoh penggalan cerita dengan sudut pandang ketiga terbatas.
Saat Natan masuk ke apartemen yang sudah dia tinggal pergi ke New York selama empat hari itu, Akbar sudah ada disana. Nonton berita bola di TV sambil makan keripik belut premium yang berhasil ia temukan, padahal seingat Natan, dia sudah menyembunyikan toples keripik itu di laci meja kerjanya di kamar.
“ Heh! Natan Sunatan!”
Rehanda Harris muncul dari balik punggung Natan, kemudian melongok ke dalam.
“Wei, Bar! Akbar Surakbar! Udah nyampe aja!” seru Rehan lagi.
Dan memang begitulah cara Akbar memanggil dua lelaki etnis Sunda itu. Dia asal memberikan rumus nama Dungung Tekudungdung pada mereka berdua. Masalahnya jadi tidak enak untuk nama Natan.
“Bantuin bawain dong Nat! Main Masuk aja!” kata Rehan lagi, menyerahkan salah satu plastik belanjaan yang dia tenteng pada Natan.
-The Case We Met, Flazia
Baca juga: Arti Rawr dalam Bahasa Gaul, Istilah Populer yang Viral di Medsos
Abolisi Artinya Adalah Apa? Diberikan kepada Tom Lembong, Ini Arti dan Mekanismenya |
![]() |
---|
Arti Peribahasa Emas Tetaplah Emas, Intan Tetaplah Intan, Mutiara Tetaplah Mutiara |
![]() |
---|
Apa Arti Kata Palum? Ternyata Lawan Kata Haus yang Baru Resmi Masuk KBBI |
![]() |
---|
Last Excited Artinya Apa? Bahasa Gaul Kekinian Populer di Instagram dan TikTok |
![]() |
---|
Velocity dalam Bahasa Gaul Artinya Apa? Istilah Viral Kekinian di TikTok dan Instagram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.