Sidang Tahunan MPR

Dikenakan Presiden Jokowi di Sidang MPR, Inilah Makna Baju Adat Tanimbar Maluku, Ada Kesakralan

Melihat penampilan Jokowi, terlihat sang Presiden mengenakan kain ikat khas Tanimbr yang dipadukan denga setelan kemeja putih dan celana hitam.

Editor: Weni Wahyuny
Tribunnews/tangkap layar Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi kembali mengenakan pakaian adat saat menghadiri Sidang tahunan MPR bersama DPR dan DPD RI. Kali ini memakai adat daerah Tanimbar Maluku . Ini maknanya 

Tak hanya untuk menutupi tubuh, fungsi kain tenun di Tanimbar juga digunakan untuk acara adat seperti kematian.

Saat ada yang meninggal, maka anggota keluarga harus membawa kain tenun.

Hal serupa juga dilakukan saat upacara pernikahan hingga pelantikan kepala desa.

Pada umumnya kain tenun bagi masyarakat Tanimbar dianggap sebagai barang yang cukup berharga.

Dari awalnya menggunakan serat daun lontar, masyarakat beralih menggunakan benang dengan bahan dasar kapas sehingga kain tenun lebih bertahan lama.

Di Tanimbar sanggar-sanggar tenun sudah jarang memintal dari bahan kapas untuk pembuatan kain tenun.

Mereka lebih banyak memakai benang yang sudah dijual dipasaran untuk menenun karena lebih praktis.

Sehingga kain yang dibuat lebih cepat selesai dan cepat bisa dijual atau untuk dipakai sendiri atau untuk keperluan adat.

Kain tenun pada masyarakat Tanimbar terdapat hampir pada semua desa dengan motif yang berbeda antara desa satu dengan desa lainnya.

Sebagian besar penenun adalah perempuan.

Sejak dulu, saat anak perempuan sudah beranjak dewasa maka dia akan diajari menenun.

Jika belum bisa menenun, maka perempuan belum dianggap dewasa dan belum siap untuk menikah.

Dahulu, mereka membuat kain tenun dengan tiga warna yakni hitam, kuning dan merah.

Warna hitam didapatkan dari daun taru. Sementara warna kuning didapatkan dari pohong bengkudu atau nengwe. Sedangkan untuk warna merah, mereka menggunakan kulit pohon mangrove yang disebut dengan tongke/mange-mange.

Saat ini penenun jarang menggunakan benang yang terbuat dari kapas karena menenun membutuhkan waktu lebih lama, kain agak berat sehingga kurang diminati pembeli lokal.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved