seputar islam

5 Rukun Umroh yang Wajib Dilaksanakan Agar Ibadah Sah, Niat Ihram, Tawaf, Sai, Tahallul dan Tertib

Dalam pelaksanaan umroh ada rukun umroh yang merujuk kepada elemen-elemen yang harus dilakukan dalam haji. Jika tidak, umrah dianggap tidak sah.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/welly triyono
5 Rukun Umroh yang Wajib Dilaksanakan Agar Ibadah Sah, Niat Ihram, Tawaf, Sai, Tahallul dan Tertib 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Pengertian Niat Ihram, Tawaf, Sai, Tahallul, Tertib, 5 Rukun Umroh yang Wajib Dilakukan agar Ibadah Sempurna.


Umroh adalah adalah ibadah sunnah yang pelaksanaannya mirip haji atau juga disebut haji kecil.


Dalam pelaksanaanya ada rukun umroh yang merujuk kepada elemen-elemen yang harus dilakukan dalam haji. Jika tidak, umrah dianggap tidak sah.

Berikut ini adalah 5 Rukun Umroh yang wajib dilakukan agar ibadah sempurna dan sah.


1. Niat/Ihram

Semua kegiatan pasti diawali dengan niat, termasuk ibadah umroh. Dalam ibadah umroh, niat ini diberi istilah ihram. Orang yang akan melakukan ibadah umroh menggunakan pakaian ihram (tanpa jahitan) dan melafazkan niat dari Miqat (titik awal memulai ibadah umroh).

Berikut bacaan niatnya:

Nawaitul 'umrata wa ahramtu bihi lillahi ta'ala labbaika Allahumma 'umratan.

Artinya:

“Aku niat melaksanakan umrah dan berihram karena Allah Swt. Aku sambut panggilanMu, ya Allah untuk berumrah

 

2. Tawaf
Rukun umroh selanjutnya adalah tawaf. Tawaf yakni mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Titik awal Thawaf ini dimulai dari Hajar Aswad dan dianjurkan untuk mengusap Hajar Aswad ketika melewatinya. Bila tidak memungkinkan untuk mengusap Hajar Aswad, jama’ah diperbolehkan dengan hanya memberi isyarat berupa lambaian tangan ke arah Hajar Aswad.

Ketika melakukan Thawaf kita diperbolehkan pula untuk berdzikir maupun melafadzkan doa atau harapan yang dimiliki.


3. Sa’i
rukun umroh

Sa’i adalah berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah. Rukun umroh yang satu ini dilakukan sebanyak tujuh kali. Tidak ada doa yang wajib dibacakan, sehingga dalam melakukan Sa’i kamu diperbolehkan untuk memanjatkan doa yang diinginkan. Rangkaian ibadah Sa’i ini berasal dari kisah Siti Hajar ketika mencarikan minum bagi Ismail saat masih kecil. Istri nabi Ibrahim itu berlari bolak-balik mencari air dari sumber mata air yang kini dikenal dengan mata air zam-zam.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved