Dinsos Vs Pratiwi Noviyanthi

Perjuangan Pratiwi Noviyanthi Demi 10 Anak Asuhnya, Kini Mohon ke Mensos Risma : Tolong Kasih Surat

Pratiwi Noviyanthi harus merelakan 10 anak asuhnya dibawa Dinsos kota Tangerang bersama Kemensos RI dan Polisi,Dijemput paksanya 10 anak asuh Pratiw

Editor: Moch Krisna
Kolase/Youtube Denny Sumargo/Tribunnewswiki
Pratiwi Noviyanthi Minta Mensos Risma Beri Surat Akui Sebagai Relawan 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Pratiwi Noviyanthi harus merelakan 10 anak asuhnya dibawa Dinsos kota Tangerang bersama Kemensos RI dan Polisi,

Dijemput paksanya 10 anak asuh Pratiwi Noviyanthi lantaran sang youtuber tidak bisa menunjukkan legalitas dan izin secara sah.

Hal tersebut membuat Pratiwi Noviyanthi terganjal untuk 'mengasuh' para anak asuh yang berada di yayasannya.

Melansir dari youtube konten Curhat Bang Denny Sumargo, Kamis (10/8/2023) Pratiwi Noviyanthi mengaku sebelum yayasan rumah peduli kemanusiaan miliknya ada, dirinya sempat meminta dan mohon bertemu Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

Tujuan Pratiwi Noviyanthi tak lain untuk melakukan audensi namun sampai saat  ini belum terealisasi.

Pasalnya dulunya sebelum ada legalitas, Pratiwi Noviyanthi kerap dipertanyakan saat membantu orang.

"Kita tidak minta donasi, kita cuma minta tolong kasih surat diakui sebagai relawan untuk bantu orang di seluruh indonesia," ujarnya.

Lebih jauh Pratiwi Novityanthi mengaku sudah ke sejumlah tempat membantu orang butuh bantuanya.

"Saya bantu pecandu lem yang hamil ODGJ ke Lubuklinggau, Palembang hingga Riau, itu pakek dana sendiri, ini cuma minta surat ajah tapi sulit," ujarnya.

Mendengar hal tersebut, Denny Sumargo menenangkan Pratiwi Noviyanthi dan menyebut jika sosok Mensos Risma pasti akan melakukan sesuatu.

"Semoga ibu Risma nonton video ini, ibu Risma saya yakin akan berbuat sesuatu," ujar Denny Sumargo.

Perjuangan Pratiwi Noviyanthi demi mengambil anak-anak asuhnya dari Dinas Sosial (Dinsos) Tangerang seolah tak berhenti meski tanpa bantuan pemerintah
Perjuangan Pratiwi Noviyanthi demi mengambil anak-anak asuhnya dari Dinas Sosial (Dinsos) Tangerang seolah tak berhenti meski tanpa bantuan pemerintah (youtube CURHAT BANG Denny Sumargo)

Sempat Ingin Berhenti

Pratiwi Noviyanthi kepada Denny Sumargo mengaku sempat ingin berhenti membantu orang orang kesusahan.

Namun hal tersebut dibatalkan setelah 'tersentak' dari kasus seorang ibu yang anaknya diambil orang lain sejak lahir.

Kejadian tersebut terjadi 3 minggu sebelum masalah anak asuhnya diambil dinas sosial viral.

"Fase aku mau berhenti saat itu, materi terkuras secara fikiran sudah bergekolak, tapi dia (ibu) minta tolong ke aku," ujarnya

"Aku fight banget ketemu orang yang ambil anaknya, bawa komnas perlindungan DKI Jakarta, aku memohon untuk dikembalikan solusi yang terbaik," jelasnya.

Orang tersebut maju dengan menggunakan jasa pengacara, sedangkan Pratiwi Noviyanthi maju sendiri tanpa bantuan hukum.

"Saya modal nekat, gimana pun ibunya tetap salah dia ngambil, pulang ke Pacitan tanpa konten video sama sekali, pertemuan antara pengcara, saya anteri perjalanan beberapa belas jam, tidur sebentar, kita meeting dengan pengacara jelasin semuanya, alhamdulilah berakhir dengan damai," jelas Pratiwi.

Disitu Pratiwi Noviyanthi merasakan kepuasan yang amat besar lantaran apa yang dilakukan tak bisa dinilai dari materi.

"Ini nggak bisa dibayar pakek apa apa, duit juga nggka, ini nggak jadi konten, cuma nolongin orang, ibu itu seneng banget sampe meluk merinding nggak tau gimana rasanya," ujarnya.

"Walaupun saya bukan seorang ibu tapi saya punya anak asuh dan saya bisa merasakan sebagai perempuan itu langsung," tuturnya.

Hal tersebut yang bak membuat Pratiwi Noviyanthi bersemangat lagi untuk membantu orang lebih banyak.

"Ngebangkitin aku lagi, bukan unsur materi tapi kepuasan batin," tegasnya.

Sakit Hati Dinsos

Pratiwi Noviyanthi tak terima pihak Dinsos mengambil anak asuhnya karena masalah pemberikasan administrasi.

Hal itu diungkap Pratiwi Noviyanthi saat berbincang dengan di podcast YouTube Denny Sumargo, Kamis, (10/8/2023).

Tangisnya pecah, mengingat telah merawat anak-anak dari ODGJ(orang dalam gangguan jiwa) sepenuh hati.

Namun secara mendadak, pihak Dinsos dan Kemensos Tangerang mengambil paksa anak asuhnya.

"Caranya mereka menurutmu oke atau ga?" tanya Denny Sumargo.

"Gimana ya aku ngejelasinya, kalau aku lebih ke sisi dimana aku mempertahankan anak, aku mempertahankan anak dengan penuh perjuangan dari mereka maaf tidak diakui masyarakat, mereka kotor, aku manusiakan aku bersihkan, aku bawa rawat di rumah sakit jiwa, aku rawat di rumah, bahkan usg sampai lahiran aku temenin," ungkap Pratiwi Noviyanthi.'

Kejadian penjemputan paksa anak-anak asuh oleh pihak pemerintah itu tidak bisa dilupakan hingga semakin membuatnya sakit hati.

Novi yang masih status lajang ini mengaku bisa merasakan menjadi sosok ibu sejak merawat anak-anak asuhnya dengan kasih sayang.

"Dengan mudahnya diambil itu sakit hati banget, jujur aku belum menikah tapi buat aku merasa jadi seorang ibu ketika aku punya anak-anak asuh," jelasnya.

Disisi lain, Novi menyadari pihaknya belum memiliki izin operasional terkait pengasuhan anak di Yayasan tersebut.

Hingga saat pihak Dinsos menanyakan pemberkasaan bayi yang dirawat, Pratiwi Noviyanthi mengaku tidak bisa menjawab.

"Mereka menanyakan anak ini dari mana, saya jelasin ini ada yang dari Tangerang, Batam, Lubuklinggau, Indramayu," ujar Pratiwi Noviyanthi.

"Dia nanya 'mana buktinya, mereka tanya soal pemberkasan," lanjutnya.

"Disitu saya gak bisa jawab karena tugas saya di lapangan, membantu orang, fokusnya lebih kesitu," ungkapnya.

Ia mengakui persoalan berkas bayi yang dirawatnya memang tidak lengkap.

"Ditanyakan soal pemberkasan jujur aku tidak bisa melengkapi pada saat itu," katanya.

Novi hanya membuktikannya lewat video Youtubenya, yang sempat terharu melihat kondisi anak-anak diasuhnya dengan layak.

"Akhirnya mereka melihat kondisi bayi kami, mereka bilang layak. Ada rekamannya itu," tegasnya.

Dari sana, Pratiwi Noviyanthi tidak bisa menerima sikap Dinsos yang masih mengambil bayinya.

Kini, Novi hanya bisa mengikuti semua persyaratan dari pihak berwajib meski 10 bayinya tetap diambil.

"Aku sudah mengikuti apa yang menjadi pertanyaan pihak berwajib tentang dokumen dan lainnya," tambahnya.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved