Berita Bulutangkis

Rahmat Hidayat Akui Tak Bisa Menolak Duet Dengan Kevin Sanjaya, Poin Jadi Alasan Mundur di IIC 2023

Rahmat Hidayat juga menceritakan saat ia tak bisa menolak saat akan diduetkan dengan Kevin Sanjaya.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com/ instagram @kevin_sanjaya/ Bolasport.com
Rahmat Hidayat Akui Tak Bisa Menolak Duet Dengan Kevin Sanjaya, Poin Jadi Alasan Mundur di IIC 2023 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pasangan ganda putra terbaru Indonesia Kevin Sanjaya/ Rahmat Hidayat kini kembali menjadi sorotan pecinta bulutangkis di Indonesia.

Hal tersebut karena mereka sudah dipastikan mundur dari ajang Indonesia International Challenge (IIC) yang bakal digelar pada 29 Agustus-3 September 2023 di Medan.

Ternyata faktor poin dalam ajang itu menjadi alasan kenapa pasangan Kevin Sanjaya/ Rahmat Hidayat ini mundur dari IIC 2023.

Rahmat Hidayat juga menceritakan saat ia tak bisa menolak saat akan diduetkan dengan Kevin Sanjaya.

"Turnamen di Medan batal karena setelah berdiskusi dengan pelatih dan mas kevin mungkin persiapannya masih kurang dan juga mungkin kelasnya kecil ya," kata Rahmat ditemui BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu (9/8/2023).

"Seandainya menjadi juara juga poinnya masih kecil. Jadi kami pilih buat turnamen Super 300 atau 500," ucap pemain berusia 20 tahun itu.

Namun, alasan Kevin Sanjaya/Rahmat Hidayat memang sebaiknya mundur dari Indonesia International Challenge 2023 karena mereka memilih tiga turnamen penting untuk menghemat notional point.

Tujuannya, agar posisi ranking dunia keduanya bisa tetap terjaga.

Kevin/Rahmat mengantongi poin 29.445, hingga langsung berada di peringkat 50 besar di ranking BWF.

Jika sudah turun di tiga turnamen, notional point milik Kevin/Rahmat dianggap hangus dan poin yang dipakai untuk ranking mereka adalah hasil dari tiga ajang yang mereka ikuti.

Oleh karena itu, Kevin/Rahmat harus selektif memilih turnamen yang diikuti.

Berada di peringkat 50 besar dunia membuat Kevin/Rahmat bisa mengikuti turnamen Grade 2, mulai dari turnamen BWF level Super 100, Super 300, hingga kualifikasi Super 500.

"Saat ini saya belum tahu akan turun di turnamen mana, tergantung pelatih," ujar Rahmat.

Baca juga: Debut Kevin Sanjaya/ Rahmat Hidayat Tertunda, Kini Mengundurkan Diri di Indonesia Challenge 2023

Baca juga: Jadwal Indonesia Masters 2023, Pertualangan Pasangan Kevin Sanjaya/ Rahmat Hidayat di BWF World Tour

Bagi Rahmat, ini bukan pertama kali dia menjadi pemain "pengganti".

Sebelumnya, pemain asal PB Djarum itu menjadi tandem Pramudya Kusumawardana karena Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang menjadi partner reguler Yeremia mengalami cedera sehingga harus rehat selama enam bulan.

Meski begitu, Rahmat tidak mempersoalkan karena dia ingin memanfaatkan kesempatan tersebut.

Rahmat sebenarnya berpasangan dengan Muhammad Rayhan Nur Fadillah.

"Sebenarnya selagi saya masih muda. Jika saya berpasangan dengan partner asli (Rayhan) mungkin tidak mendapat pengalaman bersaing di level atas secepat ini. Saya berpikirnya lebih untuk pengalaman," tutur Rahmat.

"Saya juga baru tahu akan dipasangkan dengan Kevin saat diwawancara oleh media. Saya cuma tahunya mas Kevin memilih saya. Jadi, ya sudah tidak bisa menolak juga kan. Senior masa kita tolak," aku Rahmat.

Rahmat mengatakan bahwa dia sebenarnya tidak terlalu dekat dengan sosok Kevin Sanjaya,

"Tetapi, komunikasinya lebih masuk dengan saya daripada yang lain. Orangnya pendiam, tetapi asyik juga. Pastinya saya yang banyak bicara ke mas Kevin," ujar Rahmat sambil tertawa.

Dengan berbagai prestasi yang diraih Kevin termasuk pernah menjadi ganda putra nomor satu dunia bersama Marcus, Rahmat mengaku tidak merasa terbebani.

"Saat latihan biasa saja mungkin karena belum pertandingan. Jadi, belum tahu rasanya. Saya tidak memikirkan soal gelar karena kami semua di sektor ganda putra sama saat latihan," kata Rahmat.

"Latihan kami sudah padu, tetapi masih ada yang kurang sehingga kami mundur dulu mengikuti pertandingan. Setelah latihan, kami pasti ada evaluasi seperti bagaimana servisnya, buang bolanya bagaimana."

Meski punya kesempatan menimba ilmu dari pemain yang lebih berpengalaman, Rahmat mengaku jadi belum memiliki kesempatan membuktikan diri dengan partner asli.

"Saya malah jadi ada beban ke partner asli daripada penggemar bulu tangkis. Tetapi, saya tidak mau terlena karena bermain dengan senior sehingga saya yang dibimbing oleh senior," ucap Rahmat.

"Saya dan mas Kevin mengalir saja. Sebenarnya saya juga tidak mengajak bicara lebih dulu, tetapi terkadang dia mulai duluan sehingga kami bisa berbicara panjang."

"Salah satu hal yang kami benahi pastinya power karena kami sama-sama pemain depan. Jadi, mau tidak mau saya yang jadi cover belakang. Saya banyak latihan untuk menambah power," ucap pemain yang bergabung dengan pelatnas sejak 2020 itu.

"Di klub saya belum pernah bertemu mas Kevin karena saya masuk Djarum pada 2017, sementara mas Kevin sedang bagus-bagusnya itu."

Kevin/Rahmat berpeluang turun pada Hong Kong Open (Super 500) atau Vietnam Open (Super 100) yang sama-sama digelar pada 12-17 September mendatang.

 

Artikel ini telah tayang di Bolasport.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved