Arti Kata Bahasa Arab

6 Istilah Dasar Bahasa Arab Berkaitan dengan Ibadah Umroh, Perlu Diketahui Sebelum ke Tanah Suci

Calon jemaah umroh perlu mempersiapkan diri. Salah satunya  perlu mengetahui beberapa istilah dalam ibadah umroh.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/welly triyono
6 Istilah dasar dalam Bahasa Arab berkaitan dengan Ibadah Umroh, perlu diketahui sebelum ke Tanah Suci. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- 6 Istilah dasar dalam Bahasa Arab berkaitan dengan Ibadah Umroh, perlu diketahui sebelum ke Tanah Suci.

Musim haji telah usai dan berganti dengan musim umroh, seiring dengan berakhirnya bulan Dzulhijjah dan masuknya bulan Muharram, Safar dan seterusnya.

Sebelum berangkat melaksanakan ibadah ziarah umroh atau umrah, calon jemaah umroh perlu mempersiapkan diri. Salah satunya  perlu mengetahui beberapa istilah dalam ibadah umroh.

Sebab, ketika sering didengar dan diamalkan (jika istilah tersebut berupa amalan) di Tanah Suci maka istilah-istilah tersebut akan terbiasa.

Karenanya sangat baik kalau calon  jamaah umroh sejak di Tanah Air sudah memahami artinya.

Berikut sedikitnya ada 6 Istilah dasar dalam ibadah umroh yang perlu diketahui dihimpun dari berbagai sumber:

1. Ihram
Ihram ialah berniat untuk memulai mengerjakan ibadah umrah dengan mengucapkan lafadz niat dan memakai kain ihram.

Lafadz niat umrah adalah “Labbaika allahumma ‘umratan”.

Artinya:

Ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu untuk ibadah umrah.

Niat ibadah umrah tersebut disunnahkan untuk dilafadzkan/diucapkan dengan ikhlas semata-mata mengharap ridha Allah SWT.

Sebab Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam melafadzkan umrah dengan mengeraskan suara mereka. Namun demikian jika seseorang tidak melafadzkannya dan cukup niat di dalam hati berarti ia telah berniat. Ini dilakukan ketika berada di miqat setelah mandi, shalat sunnah dua rakaat dan mengenakan pakaian ihram.

2. Pakaian ihram
Pakaian ihram adalah pakaian yang wajib dikenakan pada saat akan memulai ihram. Untuk laki-laki berupa dua lembar kain tanpa berjahit.

Satu lembar untuk menutupi badan bagian bawah dan satu lembar untuk menutupi badan bagian atas. Agar nyaman dan aman masih diperbolehkan menggunakan sabuk yang tidak berjahit untuk mengencangkan kain ihrom bagian bawah.

Warna kain ihrom disunahkan putih dan tidak boleh diseprotkan wangi-wangian apapun. 

Sedang untuk pakaian ihram wanita, adalah baju kurung yang benar yang menutupi seluruh bagian tubuhnya kecuali telapak tangan dan muka. Jadi mulai dari ujung rambut sampai ujung jari kaki harus tertutupi semua. Bahan baju harus diperhatikan jangan tipis dan harus longgar. Beda dengan kain ihram untuk pria, baju ihram untuk wanita boleh dijahit sebagaimana baju pada umumnya. Juga disunahkan menggunakan warna putih.

3. Miqat
Miqat atau miqot adalah tempat atau waktu untuk memulai berniat ihram. Miqat dalam ibadah umroh disebut miqat makani.

Miqat makani yaitu tempat-tempat yang ditentukan untuk memulai berniat melaksanakan ibadah umrah.

Tempat-tempat tersebut berbeda sesuai dengan darimana datangnya jamaah umroh. Secara keseluruhan, miqat tersebut ditentukan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam di dalam haditsnya,

“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam menentukan miqah bagi penduduk Madinah di Dzulhulaifa, bagi penduduk syam di Juhfah, bagi penduduk Najd di Qarnul Manazil, bagi penduduk Yaman di Yalamlam. Dan beliau saw berkata, tempat-tempat miqat ini bagi masing-masing penduduk tersebut dan bagi orang-orang yang melewatinya dari selain penduduknya, yaitu bagi orang-orang yang berhaji dan umrah. Barangsiapa yang lebih dekat (ke Mekah) dari tempat-tempat (miqat) tersebut maka (miqatnya) darimana dia berada hingga bagi penduduk Mekah (maka miqatnya) dari Mekah”. (HR Bukhari dan Muslim)

Semua tempat itu adalah tempat ihram bagi penduduk tempat tersebut dan bagi penduduk lain yang datang ke tempat-tempat itu dan bermaksud untuk mengerjakan ibadah umrah.

Bagi jamaah yang berangkat dari Indonesia dengan menggunakan pesawat terbang (karena sekarang sudah tidak ada lagi yang naik kapal laut) dapat mengambil miqat dari Dzul Hulaifah / Bi’r’Ali. Tempat miqat ini adalah bagi jamaah yang ketika datang ke tanah suci langsung berziarah ke Madinah.

Mereka biasanya adalah jamaah umroh yang berangkat umroh dengan rute ke Madinah dahulu. Mereka selama 3-6 hari berada di Madinah (sesuai paket umrohnnya) untuk beribadah dan berziarah ke makam Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam dan para sahabat.

Kemudian jika waktunya telah tiba untuk ibadah umroh, jamaah pergi ke Mekah untuk umrah dengan mengendarai bus. Lalu berhenti di Bi’r Ali untuk ihram dan berniat umroh.

Jamaah umroh Indonesia yang berangkat ibadah umroh dengan rute langsung ke Mekkah, dengan landing di Bandara King Abdul Azis Jeddah, maka jamaah umroh melakukan ihram diatas pesawat terbang, saat melintasi Qarnul Manazil, sekitar setengah jam sebelum pesawat terbang mendarat.

Sedangkan menurut beberapa pendapat, boleh berihram di Bandara King Abdul Azis, Jeddah, berdasarkan pada “hadwa miqat” (searah dengan miqat), sebagaimana dicontohkan oleh ‘Umar bin Khatab dalam menetapkan Dzatu ‘Irqin. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga memfatwakan dibolehkannya ihrom dari bandara King Abdul Aziz Jeddah.

 

4. Thawaf
Thawaf atau tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 putaran. Dimulai dari arah garis Hajar Aswad dan berakhir di arah garis Hajar Aswad pula dengan posisi Ka’bah berada di sebelah kiri (berlawanan dengan arah jarum jam). Garis Hajar Aswad bisa ditandai dengan garis lurus dari Hajar Aswad menuju dinding Masjidil Haram yang ditandai dengan lampu hijau. Thawaf harus dilakukan dalam keadaan suci dari hadats dan najis.

Pada saat memulai thawaf di garis sejajar Hajar Aswad, jamaah disunahkan menengokkan pundak dan kepalannya ke arah Hajar Aswad. Bersamaan dengan itu mengangkat atau melambaikan tangan ke arah Hajar Aswad lalu menciumnya. Pada saat melambaikan atau mengangkat tangan tersebut disertai mengucapkan lafadz: “Bismillahi Allahu Akbar” lalu mencium tangannya. Gerakan ini disebut dengan isti’lam. Kegiatan tersebut dilakukan jamaah umroh setiap kali melewati Hajar Aswad.

Jamaah umroh dari Indonesia biasanya berombongan dan dipimpin seorang muthowif. Saat memulai thawaf umumnya berbaris 3-4 baris ke belakang.

Thawaf ada beberapa macam yaitu:

Thawaf Qudum adalah ibadah thawaf ketika pertama kali datang, sebagai pengganti shalat tahiyatul masjid di Masjidil Haram. Bagi jamaah umroh dan yang melaksanakan haji Tamattu’ tidak perlu thawaf qudum karena sudah termasuk dalam thawaf umrah.
Thawaf Ifadhah yaitu ibadah thawaf sebagai rukun haji yang wajib dilaksanakan. Thawaf ifadhah dilanjutkan dengan sa’i dan tahallul. Dalam rangkaian ibadah umroh tidak ada thawaf ifadhah.
Thawaf Wada yaitu ibadah thawaf yang dilakukan ketika jamaah hendak meninggalkan Baitullah, Masjidil Haram maupun kota Makkah, untuk kembali pulang ke tanah air atau meneruskan ziarah ke Madinah. Hal ini sebagai penghormatan terakhir. Hukumnya adalah sunah. Thawaf wada tidak diikuti dengan sa’i.
Thawaf Sunnah adalah ibadah thawaf yang dapat dikerjakan setiap saat. Thawaf sunnah tidak perlu diiringi dengan sa’i.


5. Sa’i

Sa’i adalah berjalan dari bukit Shafa ke Marwa, kemudian sebaliknya dari Marwa ke Shafa sebanyak 7 kali. Dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwa (berjalan dari bukit Shafa ke Marwa dihitung 1x putaran). Sa’i harus didahului dengan thawaf namun tidak disyaratkan suci. Meski begitu sebaiknya dilakaukan dalam keadaan suci karena sedang beribadah.

Di antara bukit Shofa dan bukit Marwa ada lampu hijau, dimana lampu tersebut sebagai tanda kepada jamaah untuk melakukan lari-lari kecil, khusus untuk jamaah umroh laki-laki. Jadi setiap jamaah umroh melewati batas lampu hijau tersebut maka hendaknya melakukan lari-lari kecil.

Ada doa yang disunnahkan ketika jamaah berada di bukit Shofa dan bukit Marwa. Hendaknya tidak dilewatkan karena di kedua bukit ini merupakan tempat-tempat yang mustajab untuk berdoa.

6. Tahallul
Tahallul ialah dihalalkannya larangan-larangan ihram ibadah umrah dengan cara mencukur sebagian rambut atau seluruhnya alias cukur gundul khususnya bagi pria. Untuk wanita cukup memotong sebagian kecil rambut saja. Bagi jamaah umroh, dengan melakukan tahallul ini berarti selesai sudah seluruh rangkaian ibadah umroh dan hal-hal yang dilarang selama ihrom kembali dihalalkan.

Demikian persiapan ibadah umroh sesuai dengan sunnah Rasulullah Muhammad shalallaahu alaihi wasalam, semoga bermafaat dalam memantapkan niat kita untuk berangkat umroh, aamiin.

Itulah 6 Istilah dasar dalam Bahasa Arab berkaitan dengan Ibadah Umroh, perlu diketahui sebelum ke Tanah Suci.

Baca juga: Arti Umroh Adalah, Berikut Penjelasan Urutan Ibadah Umroh, Beda dengan Haji, Lengkap dengan Dalil

Baca juga: Arti Umroh dan Bacaan Niat Ibadah Umroh, Lengkap Penjelasan Syarat, Hukum, Rukun dan Tata Caranya

Baca juga: Pengertian Dam, Istilah dalam Ibadah Umroh dan Haji Bila Langgar Aturan danTata Cara Membayarnya

Baca juga: Arti Qabilakallahu Umrataka Wa Ghafara Dzanbaka, Bacaan Doa untuk Jemaah Umroh Pulang ke Tanah Air

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved