Mahasiswa UI Bunuh Adik Tingkat

Paman MNZ Ungkap Cerita Korban Anggap Pelaku Seperti Abang Sendiri, Tak Sangka Malah Dibunuh

Diungkap Paman korban, Faiz Rafsanjani, korban sudah menganggap pelaku, mahasiswa UI itu seperti kakak kandungnya sendiri, tapi tega membunuh.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
Tribunjakarta.com
Diungkap Paman korban, Faiz Rafsanjani, korban sudah menganggap pelaku, mahasiswa UI itu seperti kakak kandungnya sendiri, tapi tega membunuh. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM- Kematian MNZ alias Muhammad Naufal Zidan(19) membawa duka mendalam bagi keluarganya pasca dibunuh oleh seniornya Mahasiwa UI.

MNZ dibunuh atas dasar keirian pelaku karena tidak terima melihat kesuksesan yang diraih korban.

Padahal diungkap Paman korban, Faiz Rafsanjani, keponakannya itu sudah menganggap pelaku seperti kakak kandungnya sendiri.

Baca juga: Nangis Sesenggukan, Altaf Mahasiswa UI Ngaku Mimpi Didatangi Mendiang MNZ, Ingin Balas Dendam

AAB alias Altafasalya Ardnika Basya (23) dihantui rasa bersalah setelah membunuh juniornya, Muhammad Naufal Zidan(19). menangis didatangi di mimpi
AAB alias Altafasalya Ardnika Basya (23) dihantui rasa bersalah setelah membunuh juniornya, Muhammad Naufal Zidan(19). menangis didatangi di mimpi (Tribunjakarta.com)

Diketahui, Baik pelaku dan korban merupakan mahasiswa aktif di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Jurusan Sastra Rusia.

Sebelum tewas, MNZ sempat menceritakan sosok pelaku kepada pamannya yang dinilainya sangat perhatian.

Korban (sempat cerita) punya abang asuh kalau misalkan di universitas ya. Ponakan saya ini cerita abang asuhnya ini (pelaku) sangat care (perhatian)," ungkap Faiz, dilansir dari Tribunjakarta.com, Sabtu, (5/8/2023).

Dikatakan perhatian, karena pelaku disebut kerap membantu korban mulai dari masuk kuliah.

Namun, keluarga tak menyangka jika pelaku yang dianggap bak saudara sendiri tega menghabisi nyawanya.

"(pelaku) katanya sangat membantu mulai dari (korban) masuk kuliah, ternyata kita tidak tahu wallahualam saja tiba-tiba kejadian seperti ini kan tidak ada yang tahu.," serunya.

Faiz Rafsanjani, mengatakan pihaknya berharap pelaku mendapat hukuman seberat-beratnya dan setimpal dengan perbuatannya terhadap korban.

"Harapan kami dari pihak keluarga sendiri , saya pribadi mewakili pihak keluarga ingin dimaksimalkan dengan Pasal 340 KUHp (pembunuhan berencana terkait hukuman mati begitu kira-kira ke depan," ujar Faiz.

Pelaku Menangis Minta Maaf

Sementaraa, AAB alias Altafasalya Ardnika Basya (23) kini bak dihantui rasa bersalah setelah membunuh juniornya, Muhammad Naufal Zidan(19).

Altaf hanya bisa menyesali perbuatannya dan meminta maaf di Polres Metro Depok.

"Saya kaka tingkat dari almarhum Naufal ingin minta maaf sebesar-besarnya kepada ibu korban, bapak korban, keluarga korban dan kerabat-kerabat korban," kata AAB di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Sabtu (5/8/2023).

"Juga teman-teman dan pihak-pihak yang dirugika, dan semua orang yg sudah banyak saya kecewakan," timpalnya sambil menunduk menangis.

Baca juga: Pemicu Altaf Mahasiswa UI Bunuh Junior Demi Barang Berharga, Iri Korban Sukses, Terlilit Pinjol

Pelaku juga mengatakan bersedia menerima hukuman dan segala konsekuensi atas perbuatannya.

"Saya ingin menjalani hukuman dan menerima konsekuensinya dengan kooperatif," ucapnya.

Mahasiswa Sastra Rusia Universitas Indonesia ini menangis sesenggukan menyampaikan rasa takutnya hingga terbawa ke alam mimpi.

Altaf mengaku mendiang MNZ mendatanginya ke dalam mimpi dan mengancam akan membalas berbuatan kejinya.

Hal ini juga yang menjadi faktor AAB urung menjual barang-barang milik MNZ seperti Macbook hingga Iphone yang telah berhasil ia curi.

"Niatnya mau dijual (barang-barang korban) tapi belum sempat, karena pelaku ini sejak kejadian itu ketika tertidur didatangi korban di mimpinya dan pelaku diancam dibunuh oleh korban dalam mimpinya," ujar Wakasat Reskrim Polrestro Depok, AKP Nirwan Pohan, saat memimpin ungkap kasusnya, dilansir Tribunjakarta.com, Sabtu (5/8/2023).

Pelaku bahkan sempat berpikir untuk mengakhiri hidup saking takutnya.

Baca juga: Sosok Altafasalya Ardnika Basya Mahasiswa UI Bunuh Junior Gegara Terlilit Pinjol, Juara Karate

Senada dengan Nirwan, pelaku pun mengungkapkan isi mimpinya pasca menghabisi nyawa korban.

"Mimpi itu adalah pertanda, beberapa waktu lalu saya ditangkap terus dibunuh sama korban dan disaksikan banyak orang," ujar AAB di lokasi yang sama.

Sebelumnya diwartakan, pembunuhan ini terjadi pada Rabu (2/8/2023) petang sekira pukul 18.30 WIB, di kosan korban yang beralamat di Jalan Palakali, Kukusan, Beji, Kota Depok.

AAB (23) (kanan), mahasiswa Sastra Rusia UI yang bunuh juniornya, MNZ (19). Jasad MNZ ditemukan di kolong tempat tidur di indekosnya di Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat (4/8/2023). Ini kronologi AAB bunuh ZIdan
AAB (23) (kanan), mahasiswa Sastra Rusia UI yang bunuh juniornya, MNZ (19). Jasad MNZ ditemukan di kolong tempat tidur di indekosnya di Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat (4/8/2023). Ini kronologi AAB bunuh ZIdan (ISTIMEWA via KOMPAS.com/TRIBUNJAKARTA Dwi Putra Kesuma)

Sementara kasus ini baru terungkap pada Jumat (4/8/2023) kemarin siang.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi terbungkus plastik hitam dan disimpan di kolong tempat tidur oleh pelaku.

Adapun, Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan, mengatakan pelaku mengakui motif ia nekat menghabisi nyawa korban adalah karena terlilit uang pembayaran kamar kos.

Selain itu, Nirwan juga mengatakan pelaku iri dengan kesuksesan yang diraih korban.

"Pelaku iri dengan kesuksesan korban dan terlilit bayar kosan," ucap Nirwan pada wartawan dilansir dari Tribunbogor.com, Jumat (4/8/2023).

Dari hasil pemeriksaan polisi, jerat pinjaman daring serta tunggakan kosan memicu peristiwa keji ini.

Baca juga: Altaf Mahasiswa UI Bunuh Adik Tingkat Sempat Belajar dari Youtube, Terancam Penjara Seumur Hidup

Di tengah kecemasan itu, AAB melihat keadaan juniornya, MNZ, yang berteman dekat dengannya dinilai lebih sejahtera.

Karena diselimuti rasa iri hati itu, AAB sendiri yang akhirnya membawakan ajal untuk MNZ.

Selain itu, Nirwan mengungkapkan bahwa pelaku juga terlilit hutang pinjaman online.

"Serta (hutang) pinjol (pinjaman online)," bebernya.

Bahkan, Altaf juga turut mencurut barang korban.

Polisi juga mengamankan iPhone, Macbook, hingga dompet milik MNZ.

"Betul, (pelaku) lagi pemeriksaan intensif, di TKP juga ada barang-barang yang diambil pelaku, berupa laptop Macbook, dompet, HP iPhone," ujarnya Wakasatreskrim Polres Depok AKP Nirwan.

Ngerinya, AAB rupanya melukai dada korban dengan beberapa tusukan.

Tusukan itu dilakukan AAB menggunakan pisau lipat miliknya.

"Lukanya di dada lumayan banyak, lebih dari satu (tusukan)," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan di Mapolres Metro Depok, Pancoran Mas, Jumat (4/8/2023).

Altafasalya Ardnika Basya ditangkap pihak kepolisian setelah jasad Zidan ditemukan di kosannya di Kawasan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jumat (4/8/2023).

Wakasat Reskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan menjelaskan Altafasalya ditangkap saat pelaku hendak meninggalkan kosnya yang tak jauh dari kosan korban.

Baca berita lainnya di google news

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved