Polisi Tewas Ditemabk Senior di Bogor

Bripda Ignatius Curhat Soal Senior Sebelum Tewas Dibongkar Kekasih: Bang Riko Tidak Dalam Masalah

Kekasih Bripda Ignatius Dwi Frisco, Claudia Tesa akhirnya bongkar terkait pengakuan sang kekasih soal senior sebelum tewas.

Ig@aidualc_c.t/TribunnewsBogor.com
Kekasih Bripda Ignatius Dwi Frisco, Claudia Tesa akhirnya bongkar terkait pengakuan sang kekasih soal senior sebelum tewas. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kekasih Bripda Ignatius Dwi Frisco, Claudia Tesa akhirnya bongkar terkait pengakuan sang kekasih soal senior sebelum tewas.

Seperti diketahui, Bripda Ignatius Dwi Frisco tewas tertembak senior di rumah Susun Polri, Cikeas, Gunungputri, Kabupaten Bogor, pada Minggu (23/7/2023).

Kematian Bripda IDF anggota Polri asal Kabupaten Melawi ini dinilai ada kejanggalan bagi pihak keluarga.

Sebagai kekasih, Claudia Tesa mengaku masih berkomunikasi dengan Bripda Frisco sebelum tewas.

Dilansir TribunnewsBogor.com, Jumat (28/7/2023) Claudia menjawab dugaan adanya konflik antara Bripda Ignatius Dwi Frisco dengan seniornya.

Awalnya Claudia mengonfirmasi kalau ia adalah pacar dari Bripda Frisco.

Claudia juga mengaku selalu menjalin komunikasi baik dengan Bripda Ignatius Dwi Frisco.

"Ada (pembicaraan sebelum penembakan), kami komunikasi puji Tuhan lancar," kata Claudia Tesa saat dihubungi TribunnewsBogor.com melalui pesan Instagram.

Kekasih Bripda Ignatius Dwi Frisco, Claudia Tesa, dimintai keterangan terkait kasus polisi tembak polisi di Cikeas, Kabupaten Bogor.
Kekasih Bripda Ignatius Dwi Frisco, Claudia Tesa, dimintai keterangan terkait kasus polisi tembak polisi di Cikeas, Kabupaten Bogor. (Kolase)

Lebih lanjut, Claudia menjawab soal isu permasalahan antara Bripda Rico dengan rekan seniornya.

Kepada sang kekasih, Rico selama ini tak pernah bercerita soal konflik dengan senior.

"Tidak ada bang Riko bilang sedang dalam masalah dengan senior," jawab Claudia lagi.

Baca juga: Claudia Tesa Ungkap Pesan Terakhir Bripda Ignatius Dwi Frisco Sebelum Tewas, Pamit ke Rumah Senior

Namun saat ditanya kapan komunikasi terakhirnya dengan Bripda Ignatius Dwi Frisco, Claudia tampaknya tak memberikan jawaban.

Momen Claudia Tesa, mengunjungi makam mendiang Bripda Ignatius Dwi Frisco sang kekasih yang tewas tertembak seniornya. tulisan doa untuk sang kekasih.
Momen Claudia Tesa, mengunjungi makam mendiang Bripda Ignatius Dwi Frisco sang kekasih yang tewas tertembak seniornya. tulisan doa untuk sang kekasih. (ig/aidualc_c.t)

Ayah Bripda Ignatius Duga Anak Tertembak Senior Mabuk

Ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco, Pandi bongkar fakta dibalik tewasnya sang anak yang diduga ditembak oleh senior.

Menurut Pandi, pelaku yang terlibat dalam kematian sang anak bukan hanya dua orang, melainkan tiga orang.

Baca juga: Perjuangan Bripda Ignatius Masuk Polisi hingga Lulus di Densus 88 Antiteror, Kini Tewas Tertembak

Pernyataan ini disampaikannya saat menjadi narasumber di Kompas TV pada Minggu (23/7/2023).

Pandi menjelaskan bahwa Bripda Ignatius sempat didatangi oleh tiga orang seniornya di kamarnya di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.

Inosensia Antonia Tarigas dan Y. Pandi menunjukan foto Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, anggota Polri yang tewas diduga tertembak oleh rekannya sesama Polisi di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Inosensia Antonia Tarigas dan Y. Pandi menunjukan foto Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, anggota Polri yang tewas diduga tertembak oleh rekannya sesama Polisi di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. (Tribunpontianak.com)

Ketiga senior Bripda Iganatius di Densus 88 tersebut diduga dalam keadaan mabuk.

"Mereka dalam kondisi mabuk," kata Pandi dikutip TribunJakarta dari Kompas TV, pada Kamis (27/7/2023).

Namun, Pandi memastikan bahwa putranya tidak ikut mabuk.

Tak hanya itu saja, Pandi menjelaskan pula kedatangan tiga senior Bripda Ignatius ini pula diduga menawarkan putranya untuk ikut dalam bisnis senjata api.

"Ketiga pelaku ini datangi kamar anak saya," ucap Pandi.

Namun, Bripda Ignatius menolakan ajakan senior tersebut karena mengetahui barang tersebut ilegal.

"Mereka diduga ada urusan bisnis senjata api, anak saya mungkin ditawari anak saya mungkin menolak, karena tahu itu barang ilegal," terang Pandi.

Atas kejadian itulah, diduga terjadi cekcok hingga berujung Bripda Ignatius ditembak.

"Yang terjadi disitu mungkin jadi cekcok," sambungnya.

"Nah akibatnya anak saya jadi korban," imbuhnya.

Pandi menjelaskan akibat ledakan senjata api tersebut, leher anaknya tertembak peluru.

"Tidak lama kemudian si pelaku mengambil senpi di tasnya dan meledak lalu mengenai leher anak saya lalu tembus ke telinga, lalu tembus ke dinding lagi." kata Pandi.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved