Breaking News

Berita Selebriti

Alshad Ahmad Beberkan Hasil Autopsi Cenora Anak Harimau Mati, Kondisi Paru Paru dan Jantung Terkuak

Akhirnya Alshad Ahmad memberikan penjelasan terkait kematian anak harimau yang dirawatnya bernama Cenora.Melansir Instagram @alshadahmad, Rabu (26/7

Editor: Moch Krisna
Instagram Alshad Ahmad
Alshad Ahmad Beberkan Hasil Autopsi Cenora Anak Harimau Mati, Bantah Segala Tudingan Netizen 

Dugaan lain warganet terhadap kematian anak harimau Alshad Ahmad adalah pada kondisi di mana Cenora dipisahkan dari induknya.

Alshad pun tampak memahami hal tersebut dan mengungkap bahwa Cenora tak mendapat ASI dan Colostrum dari induk aslinya.

Cenora mengkonsumsi ASI dan Colostrum dari harimau lain karena induknya tak mau memberi dua asupan itu.

Mengaku tak ada pilihan lagi, Alshad pun menyebut bahwa hal itu tak akan memberikan hasil yang bagus.

"ASI dan Colostrum dari induknya adalah yang terbaik. Ga ada formula atau pengganti ASI dan Colostrum yang bisa samain kaya dari induknya. Tapi udah 3x kelahiran induknya tidak memberikan ASI dan Colostrumnya akhirnya anaknya mati. Sehingga pilihan lain kita kasih colostrum yang bukan dari induknya. Emang hasilnya tidak sebagus jika anaknya mendapatkan colostrum dan ASI dari induknya, tapi kita ga ada pilihan lagi," jelas Alshad Ahmad.

Bukan Karena Stres

Mendapat kritik dari warganet atas kematian Cenora, Alshad pun menegaskan suatu hal.

Sempat disebut bahwa Cenora mati karena stress sebab tak tinggal di habitannya, Alshad membantah hal itu.

Ia menyebut bahwa Cenora tak menunjukkan tanda dan gejala stres.

"Bukan karena stress juga, karena tidak ada gejala atau perilaku Cenora stress," tulis Alshad Ahmad.

Sementara itu, kematian 7 harimau Alshad ini juga menjadi perhatian Kementerian Lingkuhan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) KLHK Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko menuturkan, yang bersangkutan memang memiliki izin penangkaran.

KLHK pun menerjukan tim guna mengusut kasus kematian tujuh ekor harimau itu.

"Ada izin untuk penangkaran itu. Tim sedang teliti untuk kasus ini. Yang jelas harimau milik Alhsad ini adalah jenis Benggala bukan harimau Sumatera yang dilindungi," ujar Prof Satyawan saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (25/7/2023).

Melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat, KLHK tengah melakukan BAP untuk mengetahui lebih lanjut penyebab kematian.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved