Berita Viral
Viral Video Bernarasi Mahasiswa KKN Unram di Desa Kayangan Diusir Gegara Ucapan Ini di Medsos
Ucapan mahasiswi KKN yang menyebut di Desa Kayangan tidak ada yang cantik itu viral usai diunggah di Instagram story milik salah satu mahasiswa KKN Un
TRIBUNSUMSEL.COM - Beredar video bernarasi posko mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (Unram) di di Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, digeruduk oleh warga.
Tak hanya digeruduk, video itu menarasikan jika mahasiswa KKN Unram juga diusir.
Dugaan warga menggeruduk posko mahasiswa KKN Unram itu imbas dari video salah satu mahasiswa yang menyebut bahwa tak ada gadis cantik di Desa Kayangan.
Ucapan mahasiswi KKN yang menyebut di Desa Kayangan tidak ada yang cantik itu viral usai diunggah di Instagram story milik salah satu mahasiswa KKN Unram.
"Kita bikin mi. Belum ada jadi mi kita. Di telepon sama pak ... Hee adek adek jam 2 ke rumah saya ya. Padahal acaranya setengah 4. Biar kenapa? Susah ya jadi kembang desa di sini. Anak Kayangan ndak ada cantik-cantik. Jadi kita kembang desa jadinya," ujar salah satu mahasiswi dalam video viral itu.
Instagram story tersebut sontak membuat warganet geram dan kini story itu viral di media sosial.
Salah satu akun yang membagikan video itu adalah akun Instagram @majeliskopi08.
"Berawal dari story Instagram salah seorang peserta KKN Universitas Mataram (Unram) inisial NWAP bikin heboh warga Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, yang menyebut anak Kayangan tak ada yang cantik-cantik," isi narasi dalam keterangan unggahan itu.
Setelah video tersebut viral, mahasiswi berinisial AP itu kemudian membuat video klarifikasi permintaan maaf.
Dalam video klarifikasi tersebut, AP meminta maaf terkait pernyataannya yang membuat tersinggung warga Desa Kayangan.
“Selamat sore. Saya AP dari KKN Desa Kayangan 2023. Saya ingin meminta maaf atas kejadian yang tidak seharusnya saya lakukan yang ada di video tersebut,” kata AP.
Dalam video lainnya, terlihat posko KKN UNRAM ramai digeruduk oleh warga.
Terlihat AP juga menyampaikan permohonan maaf langsung di hadapan warga.
Setelah meminta maaf, AP beserta rombongan mahasiswa KKN Unram lalu meninggalkan desa Kayangan menggunakan mobil sembari diteriaki banyak warga.
“Dadah, selamat-selamat sampai rumah guys, jadi pelajaran ya,” ucap salah satu warga yang merekam video.
Saat ini Tribun Sumsel tengah mencari fakta peristiwa tersebut.
Sosok Mahasiswa
Diketahui, mahasiswi KKN Unram itu berinisial NWAP.
Dikutip dari Kompas.com, ia diusir oleh warga Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (24/7/2023).
Warga mengusir NWAP lantaran konten yang dibuat oleh mahasiswi itu membuat masyarakat tersinggung.
Kasat Reskrim Lombok Utara AKP I Made Sukadana membenarkan adanya peristiwa pengusiran terhadap mahasiswi KKN oleh warga Desa Kayangan.
"Iya benar (pengusiran), masyarakat setempat tersinggung karena konten yang dibuat yang bersangkutan NWAP," kata Sukadana melalui sambungan telepon, Senin (24/7/2023).
Sukadana menjelaskan, mahasiswa tersebut kini telah dijemput oleh keluarganya.
"Yang pulang hanya yang membuat konten itu, dia dijemput keluarganya langsung semalam. Ini untuk menjaga ketertiban di masyarakat," kata Sukadana.
Menurutnya, pihak desa setempat telah melakukan mediasi yang diikuti oleh NWAP dan masyarakat setempat.
Dalam mediasi, mahasiswi tersebut telah meminta maaf.
"Yang bersangkutan juga sudah minta maaf atas perbuatannya. Kondisi sekarang sudah aman," kata Sukadana.
Peristiwa Serupa
Hal serupa pernah terjadi di Sumatera Barat.
Mahasiswa KKN UNP tersebut diusir dari tempat KKN mereka di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumbar.
Hal tersebut buntut dari konten TikTok yang dibuat oleh sejumlah mahasiswa KKN itu yang mengkritik soal fasilitas di kecamatan Bungus tersebut.
Konten video mahasiswa KKN itu kini viral dan beredar di media sosial. Adapun salah satu akun yang mengunggah video itu adalah akun Instagram @undercover.id.
“Peserta KKN Diusir Warga Setelah Buat Konten Sindir Fasilitas Dilokasi,” isi narasi dalam unggahan Instagram @undercover.id.
Dalam video singkat tersebut, tampak sejumlah mahasiswa KKN wanita membuat konten soal fasilitas di Kecamatan Bungus.
"Kalian libur semester? Mana maen, KKN-lah. KKN kalian di mana? Tanah Datar, Lima Puluh Kota? Bungus lah, air gak ada, mandi di mushala. Diusir? Ngontrak bayar pula," ucap sejumlah mahasiswi dalam video konten tersebut.
Pada video lainnya, tampak pula mahasiswa KKN itu sudah mengemasi barang-barangnya.
Hal tersebut ternyata buntut dri konten TikTok yang dibuat oleh sejumlah mahasiswa KKN itu.
"Adik-adik dianggap tidak ada membawa perubahan, sampai nanti ada penyelesaiannya oleh dosen pembimbingnya kepada kami, kepada Bapak Camat dan Lurah. Jadi itu keputusannya, karena untuk mengingat keamanan adik-adik juga di lingkungan, karena pasti ada warga yang membaca itu, karena ini bukan masalah adik-adik dengan pemerintah," kata seorang pria dalam video itu.
Dilansir dari Tribun Padang, Erianjoni, Sekretaris UNP, menyatakan bahwa seharusnya hal tersebut tidak terjadi.
Menurutnya, jika ada masalah atau hal lain yang terjadi selama pelaksanaan KKN di lokasi tertentu, mahasiswa harus berkomunikasi dengan dosen pembimbing lapangan (DPL).
Selain DPL, UNP juga memiliki unit pelaksana pusat KKN sebagai wadah komunikasi bagi mahasiswa.
"Ini memang keliru. Mahasiswa kita harus diberi pembelajaran, tidak semua harus semuanya lewat media sosial, kan ada wadah komunikasinya, DPL dan unit pelaksana pusat KKN," kata Erianjoni, Minggu (25/6/2023).
"Sederhana saja, mereka kebablasan juga bermedia sosial, tentu masyarakat tidak terima. Menyangkut nama daerah tentu sensitif," tambahnya.
Selain itu, Erianjoni menilai sejumlah mahasiswi tersebut juga belum siap untuk memahami masyarakat dan daerah setempat.
"Jadi, ya mereka (warga) tak terima, mereka (mahasiswa KKN) posting di media sosial kekecewaannya karena harapan yang diharapkan tak terjadi. Fasilitas yang mereka harapkan tidak dapat, sementara mereka harus bayar. Barangkali anak KKN ini juga cemburu di daerah lain ada yang tidak bayar," ungkapnya.
Erianjoni melanjutkan bahwa setelah video viral tersebut, pihaknya akan berdialog dengan Camat Bungus Teluk Kabung mengenai hal ini.
Dia memastikan bahwa pihak kampus akan menangani kejadian ini. Jika memungkinkan, mahasiswa UNP tersebut tidak akan dapat melaksanakan KKN di Bungus Barat lagi, dan akan dipindahkan ke daerah lain.
"Kalau memang ndak bisa mahasiswa itu ditempatkan KKN di situ lagi, akan kita pindahkan ke tempat lain, dan ini memang kesalahan dari mahasiswa kita ya, karena etika berkomunikasinya yang buruk," tambah Erianjoni.
Setelah video tersebut viral dan diduga warga tidak menerima, mahasiswa KKN tersebut telah kembali ke kos-kosan dan rumah masing-masing.
(cr31/tribun-medan.com)
Baca berita lainnya di Google News
Berita viral
Mahasiswa KKN Unram
KKN Unram
Mahasiswa KKN Unram di Desa Kayangan
Universitas Mataram (Unram)
Tribunsumsel.com
Kisah Pilu Abah Bidin, Kakek 80 Tahun di Sukabumi Merangkak Keliling Jual Ayam, Hidup Sebatang Kara |
![]() |
---|
Kisah Sahida Ilmi Anak Petani Berhasil Tembus Kedokteran UGM, Bongkar Rahasia Untuk Bisa Lolos |
![]() |
---|
Tangis Dosen UI Dengar Perjuangan Anak Kuli Bangunan untuk Kuliah Meski Dicibir Miskin Oleh Warga |
![]() |
---|
Alasan Rosma Guru PNS di Batam Nekat Buat Laporan Palsu Kehilangan Uang Rp120 Juta, CCTV Jadi Bukti |
![]() |
---|
Nasib Rosma Guru di Batam Ketahuan Berbohong Soal Kehilangan Uang Rp210 Juta,Kini Terancam Dipenjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.