Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci

Libatkan Paranormal, Keluarga Yakin Idun Rohim Sehat, Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci

Sudah 25 hari berlalu, Idun Rohim Zen bin Rohim (84) jemaah haji OKI hilang di tanah suci. Libatkan paranormal, keluarga yakin Idun ditemukan sehat.

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Vanda Rosetiati
KOLASE TRIBUN SUMSEL/WINANDO DAVINCHI
Terawang dari paranormal, Jaidi dan keluarga besar Idun Rohim jemaah haji OKI hilang di tanah suci yakin jika Idun dapat segera ditemukan dalam keadaan hidup dan sehat. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Sudah sekitar 25 hari berlalu, pencarian jemaah haji bernama Idun Rohim Zen bin Rohim (84) yang hilang saat Wukuf Arafah masih terus dilaksanakan.

Hal tersebut disampaikan Jaidi saat ditemui Tribunsumsel.com pada Sabtu (22/7/2023) di Kayuagung.

"Sampai sekarang petugas di Arab Saudi masih terus mencari keberadaan orangtua saya. Mereka mencari dengan berbagai cara termasuk meminta bantuan habib atau kiyai," ujarnya anak kandung Idun ini.

Diceritakan pihaknya mendapatkan kabar langsung dari paranormal (orang pintar di Arab Saudi) melalui telepon yang menyebut kalau keadaan orangtuanya masih sehat dan berada di sekitar Ka'bah.

"Kemarin saya mendapatkan telepon dari petugas di sana, sudah ada belasan orang pintar yang menerawang," katanya.

"Rata-rata mereka menyebut sesuai penerawangan habib kalau orangtua saya masih hidup sampai sekarang dan kondisinya sehat. Sedangkan posisinya sekarang ada di sekitaran masjid ataupun Ka'bah," jelasnya.

Baca juga: Khitanan Cucu Herman Deru, Tari Pedang Iringi Arakan Dua Pengantin Sunat, Tradisi Ranau OKUS

Masih kata dia, kesulitan pencarian juga disebabkan Idun memiliki riwayat penyakit pikun (lupa ingatan) dan otomatis tidak lancar berkomunikasi.

"Ada juga orang pintar yang menyebut posisi saat ini bapak saya bisa melihat orang lain. Sedangkan orang lain tidak bisa melihat dia," cetusnya.

Atas dasar itulah, Jaidi dan keluarga besarnya masih merasa yakin Idun (84) masih dapat segera ditemukan dalam keadaan hidup dan sehat.

"Ya, sebagai anak tentunya kami masih yakin bapak saya bisa ditemukan dan dapat kembali berkumpul dengan keluarga di tanah air lagi," bebernya.

Menurutnya sesuai dengan jadwal, seharusnya orangtuanya yang tergabung dalam kloter 20 embarkasi Kota Palembang akan dipulangkan pada tanggal 29 Juli mendatang.

"Seluruh jemaah haji asal Indonesia ini hanya bapak saya yang hilang dan belum ditemukan. Meskipun nanti seluruh jemaah sudah pulang, pencarian masih akan terus dilakukan sampai benar-benar ada buktinya," pungkasnya.

Pamit ke WC 

Seorang jemaah haji bernama Idun bin Rohim (84) asal Dusun 1, Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir dikabarkan telah hilang kontak sejak 27 Juni 2023 lalu seusai wukuf di Arafah.

Idun berangkat ke tanah suci bersama 59 jemaah haji kloter 20 embarkasi Kota Palembang pada Senin (19/6/2023) kemarin.

Saat ditemui di kediamannya, Jam'an menyebut keluarganya kecewa sekaligus cemas lantaran sudah hampir dua minggu tak mendapat kabar dari orang tuanya yang kini tengah melaksanakan ibadah haji.

"Saya mendapatkan informasi dari pengurus agen haji beberapa jam setelah ibadah wukuf di Arafah, dia menyebut orang tua saya tertinggal oleh rombongannya saat tengah berada WC," ujarnya kepada Tribunsumsel.com pada Senin (10/7/2023) siang.

Idun Rohim Zen bin Rohim (84) jemaah haji asal OKI hilang kontak di tanah suci sejak dua pekan lalu. Keluarga zikir dan baca yasin bersama tiap hari berharap Idun ditemukan, Senin (10/7/2023). Sanuda (dua dari kanan) istri Idun didampingi keluarga.
Idun Rohim Zen bin Rohim (84) jemaah haji asal OKI hilang kontak di tanah suci sejak dua pekan lalu. Keluarga zikir dan baca yasin bersama tiap hari berharap Idun ditemukan, Senin (10/7/2023). Sanuda (dua dari kanan) istri Idun didampingi keluarga. (TRIBUN SUMSEL/WINANDO DAVINCHI)

Hingga kini pihaknya juga sudah mencoba menghubungi Kantor Kementerian agama Provinsi Sumatera Selatan maupun ketua kloter. Namun ia menyebut informasi terkait keberadaan orang tuanya masih nihil.

"Sampai hari ini saya terus menanyakan informasi terbaru ke pengurus agen haji dan saudara yang kebetulan berada satu kloter dengannya,"

"Tetapi sampai sekarang informasi yang kami peroleh masih sama atau belum ditemukan," ungkapnya.

Sebagai seorang anak, Jam'an menginginkan informasi yang jelas dari pihak terkait. Terutama dari ketua kloter, dokter kloter, pemerintah pusat dan pihak lain.

"Sesuai informasi yang kami dapatkan kalau mereka yang tergabung dalam kloter 20 masih berada di Mekkah sampai 4 hari ke depan. Setelah itu akan berpindah ke Madinah,"

"Kami sangat berharap orangtua saya bisa ditemukan dalam keadaan apapun. Semoga saya kondisinya masih sehat walafiat," harapnya.

Diceritakan Jam'an orangtuanya pertama kali mendaftar haji pada tahun 2014 silam bersama istrinya.

Belum selesai setoran selama 10 tahun, orang tuanya bernama Idun bin Rohim diperbolehkan berangkat haji duluan lantaran masuk kategori lansia yang wajib didahulukan.

"Tepat tanggal 18 Juni lalu kami keluarga besar mengantar ayah ke Asrama Haji Palembang. Selanjutnya tanggal 19 Juni dia diberangkatkan menuju ke Arab Saudi bersama 59 orang lainnya,"

"Sesampainya di Mekkah, pengurus agen haji mengabari kami kalau dia sudah sampai. Setelah 4 hari disana kami mendapatkan kabar kalau ayah hilang dan ditemukan di rumah sakit sedang dirawat karena darah tinggi," papar dia.

Tidak berselang lama, Idun kembali beraktivitas dan menjalani ibadah. Akan tetapi saat wukuf di Arafah korban meminta izin untuk ke WC.

"Sewaktu ditunggu oleh rombongan, orangtua saya ini tidak lagi kembali k elokasi dan setelah dicari tak kunjung ditemukan hingga sekarang," urainya.

Raut wajah kesedihan dan rasa kehilangan juga dirasakan oleh Sanuda (72). Ia tidak henti-hentinya menangis mengharapkan suaminya segera ditemukan dalam keadaan sehat dan bisa kembali ke tanah air.

Menurutnya hampir setiap saat berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah SWT. Agar mukjizat datang menghampiri.

"Setiap hari setelah saya berdoa dan sholat tahajud meminta pertolongan Allah SWT. Bahkan setiap malam disini selalu didatangi oleh sanak saudara untuk melantunkan dzikir dan yasin," ungkap Sanuda.

Besar harapan Sanuda agar pria kesayangannya tersebut bisa kembali ke rumah dan bisa hidup bersama kembali.

"Saya sangat berharap apapun keadaannya, suami saya bisa ditemukan dan kami mendapatkan kabar baik. Saya percaya pertolongan Allah SWT akan datang. Apalagi dia tengah beribadah di tanah suci," tukasnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved