Arti Kata Bahasa Arab

Arti Dzalika Taqdirul Azizil Alim, Bacaan Surat Yasin Ayat 38-40 Tentang Tanda-tanda Kekuasaan Allah

Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui (QS Yasin: 38)

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/welly triyono
Arti Dzalika Taqdirul Azizil Alim, Bacaan Surat Yasin Ayat 38-40 Tentang Tanda-tanda Kekuasaan Allah 

TRIBUNSUMSEL.COM --Arti Dzalika Taqdirul Azizil Alim, Bacaan Surat Yasin Ayat 38-40 Tentang Tanda-tanda Kekuasaan Allah.

Kalimat dzalika taqdirul azizil alim merupakan penggalan dari surat Yasin ayat 38 yang memiliki makna luas bagi umat Islam yang membacanya.

Surat Yasin merupakan surat Makkiyah atau ayat-ayat yang turun sebelum Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam hijrah ke Madinah. Surat Yasin sendiri merupakan surat ke 36 dalam Al-Qur'an, terdiri dari 83 ayat, tepatnya pada Juz 22 (ayat 1-21) dan 23 (ayat 22-83). Dinamakan surat Yasin karena mengambil dari ayat pertama surat ini.

Berikut Surat Yasin ayat 38, bacaan selengkapnya dan artinya:


وَٱلشَّمْسُ تَجْرِى لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ ٱلْعَزِيزِ ٱلْعَلِيمِ

Latin :
Wasy-syamsu tajrii limustaqarril lahaa, żalika taqdiirul-'aziizil-aliim (QS. Yasin:38)

Artinya :
Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (QS. Yasin:38)

Surat Yasin Ayat 39
وَٱلْقَمَرَ قَدَّرْنَٰهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَٱلْعُرْجُونِ ٱلْقَدِيمِ

Arab-Latin: Wal-qamara qaddarnāhu manāzila ḥattā 'āda kal-'urjụnil-qadīm

Artinya: Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.

Surat Yasin Ayat 40
لَا ٱلشَّمْسُ يَنۢبَغِى لَهَآ أَن تُدْرِكَ ٱلْقَمَرَ وَلَا ٱلَّيْلُ سَابِقُ ٱلنَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِى فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Arab-Latin: Lasy-syamsu yambagī lahā an tudrikal-qamara wa lal-lailu sābiqun-nahār, wa kullun fī falakiy yasbaḥụn

Artinya: Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.

 

 

Makna surat Yasin Ayat 38-40 tentang Tata Surya dan Kekuasaan Allah

Dikutip dari tafsiralquran.id

 

Ayat 38

Dan di antara tanda kuasa-Nya adalah bahwa matahari berjalan di tempat peredarannya yang telah ditentukan dengan kehendak Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan sedikit pun tidak menyimpang.

Allah menjelaskan bukti lain tentang kekuasaan-Nya, yaitu peredaran matahari, yang bergerak pada garis edarnya yang tertentu dengan tertib menurut ketentuan yang telah ditetapkan Allah. Sedikit pun ia tidak menyimpang dari garis yang telah ditentukan itu. Andaikata ia menyimpang seujung rambut saja, niscaya akan terjadi tabrakan dengan benda-benda langit lainnya. Kita tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi akibat peristiwa itu.

Dilihat sepintas lalu, orang akan menerima bahwa hanya matahari yang bergerak, sedang bumi tetap pada tempatnya. Di pagi hari, matahari terlihat di sebelah timur, sedang pada sore hari ia berada di barat. Akan tetapi, ilmu falak mengatakan bahwa matahari berjalan sambil berputar pada sumbunya, sedang bumi berada di depannya, juga berjalan sambil berputar pada sumbunya, dan beredar mengelilingi matahari.

Ternyata apa yang ditetapkan oleh ilmu falak sejalan dengan apa yang telah diterangkan dalam ayat tersebut. Oleh sebab itu, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa semakin tinggi kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia, semakin terbuka pula kebenaran-kebenaran yang telah dikemukakan Al-Qur’an sejak empat belas abad yang lalu. All±hu Akbar. Allah Mahabesar kekuasaan-Nya.

Ayat 39

Allah telah menetapkan jarak-jarak tertentu bagi peredaran bulan, sehingga pada setiap jarak tersebut ia mengalami perubahan, baik dalam bentuk dan ukurannya, maupun dalam kekuatan sinarnya.

Mula-mula bulan itu timbul dalam keadaan kecil dan cahaya yang lemah. Kemudian ia menjadi bulan sabit dengan bentuk melengkung serta sinar yang semakin terang.

Selanjutnya bentuknya semakin sempurna bundarnya, sehingga menjadi bulan purnama dengan cahaya yang amat terang. Tetapi kemudian makin menyusut, sehingga pada akhirnya ia menyerupai sebuah tandan kering yang berbentuk melengkung dengan cahaya yang semakin pudar, kembali kepada keadaan semula.

Jika diperhatikan pula benda-benda angkasa lainnya yang bermiliar-miliar banyaknya, dengan jarak dan besar yang berbeda-beda, serta kecepatan gerak yang berlainan pula, semua berjalan dengan teratur rapi, semua itu akan menambah keyakinan kita tentang tak terbatasnya ruang alam ini dan betapa besarnya kekuasaan Allah yang menciptakan dan mengatur makhluk-Nya.

Dengan memperhatikan semua itu, tak akan ada kata-kata lain yang ke luar dari mulut orang yang beriman, selain ucapan “Allahu Akbar, Allah Mahabesar, lagi Mahabesar kekuasaan-Nya.”

Ayat 40

Berdasarkan pengaturan dan ketetapan Allah yang berlaku bagi benda-benda alam itu, peraturan yang disebut “Sunnatullah”, maka tidaklah mungkin terjadi tabrakan antara matahari dan bulan, dan tidak pula malam mendahului siang.

Semuanya akan berjalan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan-Nya. Masing-masing tetap bergerak menurut garis edarnya yang telah ditetapkan Allah untuknya.

Betapa kecilnya kekuasaan manusia, dibanding dengan kekuasaan Allah yang menciptakan dan mengatur perjalanan benda-benda alam sehingga tetap berjalan dengan tertib. Manusia telah membuat bermacam-macam peraturan lalu lintas di jalan raya dilengkapi dengan rambu-rambu yang beraneka ragam. Akan tetapi kecelakaan lalu-lintas di jalan raya tetap terjadi di mana-mana. Peraturan manusia selalu menunjukkan sisi kelemahannya.

 

Allahu akbar...
Meresapi ayat ini, kita merasa begitu kecil. Merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah tentang matahari yang beredar menurut orbitnya. Tanda datangnya pagi, siang, tanda malam hari dan ribuan peristiwa dan fenomena lainnya di bumi yang tak terhitung jumlahnya. 

Itu semua adalah atas kekuasaan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Tidakkah manusia berpikir dan mengambil hikmah atas semua ini?

Itulah arti Dzalika Taqdirul Azizil Alim, Bacaan Surat Yasin Ayat 38-40 Tentang Tanda-tanda Kekuasaan Allah.

Baca juga: Arti Subhanalladzi Khalaqal Azwaja, Bacaan Surat Yasin Ayat 36, Berikut Ayat-ayat Lain tentang Jodoh

Baca juga: Yasin 83 Ayat Lengkap, Disertai Tulisan Latin Mudah untuk Dibaca

Baca juga: Baca Yasin 3 Kali Malam Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445H, Lengkap Doa Akhir dan Awal Tahun

Baca juga: Arti Kun Fayakun, Kata Bahasa Arab Populer Sering Dibaca dalam Surat Yaasin dan Ayat Lainnya

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved