Profil dan Biodata

Profil Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun Dikabarkan Pendarahan Otak, Dijuluki Sosok Multidimensi

Inilah profil Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun yang kini dikabarkan alami pendarahan otak, dikenal sebagai sosok Multidimensi yang punya banyak karya...

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Tribunnews.com / Wikipedia
Profil Emha Ainun Nadjib Atau Cak Nun Alami Pendarahan Otak, Sosok Multidimensi Punya Banyak Karya 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Profil Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun yang kini dikabarkan alami pendarahan otak.

Cak Nun kini dirawat di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Jogjakarta.

Cak Nun diketahui lahir di Jombang, Jawa Timur pada 27 Mei 1953.

Nama Cak Nun diketahui dikenal lantaran menjadi penyumbang banyak pemikiran dalam banyak bidang.

Mulai dari bidang sastra, teater, tafsir, tasawuf, musik, filsafat, pendidikan, kesehatan, Islam, dan lain-lain.

Baca juga: Alami Pendarahan Otak, Kondisi Cak Nun Kini Kian Membaik, Eks Sekretaris Memohon Doa

Budayawan Emha Ainun Nadjib atau akrab disapa Cak Nun dikabarkan jatuh sakit, Kamis (6/7/2023). Cak Nun saat ini mendapat perawatan di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
Budayawan Emha Ainun Nadjib atau akrab disapa Cak Nun dikabarkan jatuh sakit, Kamis (6/7/2023). Cak Nun saat ini mendapat perawatan di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. (Kolase Tribunnews)

Oleh sebab itu, Cak Nun kerap dijuluki tokoh multidimensi, sebab kemampuannya dalam membahas banyak hal.

Cak Nun awalnya menuliskan namanya dalam karyanya dengan MH Ainun Nadjib.

Kemudian, ejaan tersebut diubah menjadi Emha. Itulah sejarah nama Emha Ainun Nadjib.

Emha Ainun Najib
Emha Ainun Najib (gramedia.com)

Cak Nun dikenal sebagai penyair, dramawan, cerpenis, budayawan, mantan pelukis kaligrafi (pelukis terkenal), dan penulis lagu.

Cak Nun pernah menjadi redaktur kebudayaan harian Masa Kini (sampai 1 Januari 1977) dan memimpin Teater Dinasti Yogyakarta.

Bahkan Cak Nun juga pernah menjabat Sekretaris Dewan Kesenian Yogyakarta.

Selain itu, dia ikut menangani Yayasan Pengembangan Masyarakat Al-Muhammady di Jombang yang bergerak di bidang pendidikan, sosial ekonomi, dan sosial budaya.

Di sana pula dia membentuk 'Komunitas Padhang Mbulan' pada awal tahun 1995 sebagai kelompok pengajar.

Baca juga: Tidur Bersama di Malam Pernikahan, D Teman Anggi Pengantin Baru yang Hilang Tak Tahu Keberadaannya

Baca juga: Contoh Proposal Acara Pentas Seni Siswa 2023, Lengkap Dalam Bentuk Word dan PDF

Dia juga berkiprah dalam Yayasan Ababil di Yogyakarta yang menyediakan tenaga advokasi pengembangan masyarakat dan penciptaan tenaga kerja.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved