Berita PLN Insight
Mampu Atasi Oversupply Listrik, Komisi VII DPR RI Apresiasi PLN
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto juga menilai, langkah PLN dalam mengupayakan perluasan demand patut diapresiasi.
TRIBUNSUMSEL.COM,JAKARTA- Komisi VII DPR RI mengapresiasi berbagai upaya PT PLN (Persero) dalam mengatasi kelebihan pasokan listrik atau oversupply yang terjadi.
Pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu menjadi pemicu turunnya pertumbuhan konsumsi listrik yang menyebabkan terjadi oversupply.
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti menilai upaya yang dilakukan PLN dalam mengatasi oversupply perlu diapresiasi serta didukung. Menurutnya, PLN juga sudah melakukan langkah strategis dalam menggenjot konsumsi listrik masyarakat agar kondisi oversupply tak berdampak signifikan pada kondisi PLN.
"Kami mengapresiasi langkah PLN dalam mengatasi oversupply. Berbagai langkah PLN perlu didukung. Terobosan PLN dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik untuk bisa menurunkan oversupply ini juga merupakan langkah yang strategis," kata Dyah.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto juga menilai, langkah PLN dalam mengupayakan perluasan demand patut diapresiasi.
Ia menilai, mengatasi kondisi kelebihan pasokan listrik bukan hal yang mudah, namun PLN sudah berupaya dan perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak.
Baca juga: Berhasil Kurangi Emisi Karbon, PLN Dapat Apresiasi dari Komisi VII DPR
Baca juga: PLN UID S2JB Latih Personil Luncurkan Program TJSL
"Untuk bisa meningkatkan supply and demand itu tentu saja tidak mudah. Namun upaya PLN menciptakan strategi yang canggih dan cerdas seperti sekarang ini harus terus dijaga," ujar Mulyanto.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan kondisi oversupply yang terjadi saat ini erat kaitannya dengan adanya perubahan perilaku masyarakat dalam mengonsumsi listrik.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang menjadi salah satu acuan dari pertumbuhan listrik juga bergeser sehingga konsumsi listrik menjadi terkoreksi.
"Ada struktural change dalam stuktur pertumbuhan ekonomi. Khususnya yang semula pertumbuhan ekonomi berbasis manufaktur bergeser ke pariwisata yang berbasis jasa. Begitu ada covid-19, konsumsi listrik turun," ujar Darmawan.
Namun, PLN melakukan berbagai upaya untuk menjaga kondisi supply and demand.
Mulai dari mengatur beban pasokan listrik, meningkatkan pertumbuhan konsumsi listrik hingga efisiensi operasional.
"PLN berusaha keras mengejar target penyeimbangan pasokan dan demand.Pembangkit swasta yang sedang konstruksi beberapa kami renegosiasi dan melakukan penundaan masuk ke sistem PLN. Ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan pasokan dengan demand,dan memberi waktu untuk menaikkan demand," kata Darmawan.
Selain itu, PLN juga menggenjot pertumbuhan konsumsi lewat berbagai program seperti electrifying agriculture dengan mengganti alat pertanian dengan berbasis listrik.
Tak hanya meningkatkan konsumsi listrik, program ini juga mampu meningkatkan produktivitas dan memberikan manfaat efisiensi bagi para petani.
RUPTL Terbaru Berpotensi Tawarkan 91 Persen Green Jobs dari Sektor Pembangkit Listrik |
![]() |
---|
Kementrian ESDM Umumkan RUPTL PLN 2025-2034, Siap Buka Keran Investasi Swasta |
![]() |
---|
PLN Berhasil Turunkan ESG Risk Rating ke Medium Level, Dari 30,7 ke 27,4 |
![]() |
---|
PLN Dengan HDF Energy dan PT SMI Tegaskan Komitmen Akselerasi Pemanfaatan Hidrogen |
![]() |
---|
780 Ribu Rumah Tangga Bakal Dapat Program Listrik Desa 2025–2029 di RUPTL Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.