Seputar Islam

Contoh Text Khutbah Jumat Edisi Juli 2023 Paling Inspiratif Lengkap Link PDF Disini

Inilah sajian naskah khutbah Jumat edisi Juli atau bulan Dzulhijjah tahun 2023, terbaru dan paling inspiratif. Tersedia pula file PDF yang bisa diundu

Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Abu Hurairah
Tribunsumsel.com
Contoh Text Khutbah Jumat Edisi Juli 2023, Terbaru dan Paling Inspiratif, Dilengkapi Link PDF Disini 

Begitu pula ketika ada ketaatan yang keluar dari dirinya, maka ia tidak melihat dirinya unggul dan memiliki kekuatan. Sebab, ketaatan itu semata-mata merupakan daya dan kekuatan dari Allah.

Sehingga dirinya tetap tenang terhadap takdir-takdir Allah. Hatinya tetap dalam cahaya-cahaya Allah. Baginya, tidak ada perbedaan antara baik dan buruk, mudah dan susah.

Sebab, dirinya tenggelam dalam samudera ketauhidan, tetap khauf dan raja’ (takut dan harap) kepada Allah. Khauf dan raja’-nya tetap sama dan berjalan bersamaan. Ia tetap takut meskipun sudah melakukan ketaatan. Dan ia tetap berharap rahmat Allah meskipun sudah melakukan kesalahan.

Demikian seperti yang telah dikemukakan dalam untaian hikmah Syekh Ibnu ‘Athaillah berikut ini: مِنْ عَلَامَاتِ الاِعْتِمَادِ عَلَى الْعَمَلِ نُقْصَانِ الرَّجَاءِ عِنْدَ وُجُوْدِ الزَّلَلِ

Artinya: “Di antara tanda bergantung pada amal adalah kurangnya harapan ketika tergelincir pada kesalahan.”

Pensyarah kitab Mahasin al-Majalis, Ibnul ‘Arif ash-Shanhaji menjelaskan bahwa orang-orang yang sudah sampai pada tingkatan makrifat akan selamanya bersama-sama dengan Allah, sebab dirinya yakin hanya Allah yang mengatur dan mengurus dirinya.

Yakin hanya Allah yang memberi kekuatan taat bagi dirinya.

Tak heran jika lahir satu ketaatan dari dirinya, ia tidak menuntut pahala. Sebab, ia tidak melihat dirinya yang melakukan ketaatan tersebut.

Lagi pula, amal ibadah dirinya belum tentu diterima Allah. Mengapa harus menuntut balasan dari Allah?
Begitu pula ketika terjerumus pada satu keburukan, dirinya segera memperbaikinya sebab hukuman Allah tetap bagi orang yang berbuat salah. Dosa harus segera ditaubati dan ditebus.

Dirinya tidak melihat siapa pun kecuali Allah, baik dalam keadaan sulit maupun mudah, baik dalam keadaan taat maupun maksiat. Penglihatannya fokus pada Allah. Takut hanya pada Allah dan harapannya hanya kepada rahmat Allah.

Sedangkan orang yang tidak makrifat akan menisbahkan amal dan perbuatannya kepada dirinya sendiri. Oleh karena itu, ia akan menuntut bagian dari amal dan kebaikannya, yaitu ganjaran dan pahala.

Penyebabnya selain belum makrifat, dirinya masih bergantung pada amal. Ia merasa tenang akan keadaan ruhaninya.

Ketika terjerumus dalam kesalahan, ia akan berkurang harapannya. Ketika melakukan ketaatan, ia akan berkurang ketakutannya.

Itu adalah bukti bahwa dirinya belum tajrid, belum terlepas dari sebab, dan belum makrifat pada Allah.
Siapa pun yang melihat pertanda ini dalam dirinya, maka janganlah dirinya mengaku sudah memiliki kedudukan khusus di sisi Allah.

Sebaliknya, ia baru termasuk orang baik dari kalangan awam.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved