Seputar Islam

Apakah Hewan Kurban yang Dipotong Secara Syariat Islam Merasakan Sakit? Ini Penjelasannya

Prof Wilhelm schulze dan koleganya Dr. Hazim dari Hannover University melakukan penelitian pemotongan hewan kurban menurut syariat islam.

Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Novaldi Hibaturrahman
tribunsumsel/welly triyono
Prof Wilhelm schulze dan koleganya Dr. Hazim dari Hannover University melakukan penelitian pemotongan hewan kurban menurut syariat islam. 

TRIBUNSUMSEL.COM-Pada Hari Raya Idul Adha Umat Islam pasti akan menyembelih hewan kurban.

Tujuan dari penyembelihan kurban dalam rangka beribadah dan membagikannya pada masyarakat.

Lalu yang menjadi pertanyaan orang awam khususnya dunia internasional apakah hewan yang disembelih itu tersiksa.

Dikutip dari Bangkapos.com ternyata hewan yang disembelih secara syariat islam tidak merasakan sakit.

Baca juga: 6 Tips Menyimpan Daging Kurban Didalam Freezer Agar Awet Berbulan-Bulan

Apakah Hewan Kurban Dipotong Secara Syariat Islam Merasakan sakit.

Penelitian Penyembelihan Secara Syariat Islam

Penelitian ini dilakukan oleh Prof Wilhelm schulze dan koleganya Dr. Hazim dari Hannover University.

Penelian juga memperlihatkan kalau menyembelih dengan cara pemingsanan/dipukul kepalanya justru hewan merasakan sakit.

Percobaan pun dilakukan dipermukaan otak kecil sapi dipasangan Electro Encephalograph (EEG).

EEG dipasang untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit.

Tidak hanya itu di jantung sapi juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat keluar darah.

Kemudian dilakukan cara pemingsanan dan disembelih dengan syariat islam.

Penyembelihan Cara Syariat Islam
Pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus) tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG.

Sehingga di 3 detika tidak ada rasa sakit.

Baca juga: Pelindo Group Salurkan Hewan Kurban Untuk Masyarakat Lingkungan Pelabuhan

Lalu 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap mirip dengan kejdian deep sleep, sapi benar-benar hilang kesadaran.

Di detik 6 pertama ECG pada jantung merekam adanya akitifitas luar biasa dari jantung menarik banyak darah dari seluruh anggota tubuh.

Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yg terputus dibagian leher, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampe zero level (angka nol).

Hal ini diterjemah oleh kedua ahli itu bahwa "No Feeling of pain at all" (tidak ada rasa sakit sama sekali).

Dikarenakan darah tertarik dan terpompa jantung keluar tubuh secara maksimal dihasilkan "Healthy Meat".

Untuk penyembelihan cara syariat islam tidak meraskan sakit.

Penelitian Penyembelihan Dibius, Disetrum, Dipukul Bukan Syariat Islam

Setelah dilakukan metode pemingsanan sapi jatuh, setelah sapi tidak bergerak lagi dan mudah dikendalikan.

Sapi disembelih tampak tak merasakan sakit, serta darah yang keluar hanya sedikit.

Kemudian setelah poses pemingsanan tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata dari grafik EEG yang mengindikasikan adanya rasa sakit diterima hewan.

Grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop kebatas paling bawah.

Akibatnya jantung kehilangan kemampuan untuk menarik darah dari seluruh organ tubuh serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.

Karena darah tidak tertarik & tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itupun membeku di dalam urat/pembuluh darah dalam daging.
Hal tersebut menghasilkan "unhealthy meat" (daging yang tidak sehat) dengan demikian menjadi tidak layak dikonsumsi oleh manusia.

Adanya darah beku yang tidak keluar saat hewan disembelih menjadi tumbuh kembangnya bakteri pembusukan yang merusak kualitas daging.

Dari penelitian Prof Schultz dan Dar Hazim membuktikan kalau penyembelihan syariat islam tidak membuat hewan kurban sakit.

Ditambah lagi dengan peraturan untuk menajamkan puasa dalam merunagi rasa sakit hewan kurban, sbagaimana sabda Rasulullah SAW

"Sesungguhnya Allah menetapkan ihsan (kebaikan) pada segala sesuatu. Maka jika kalian membunuh hendaklah kalian berbuat ihsan dalam membunuh, dan apabila kalian menyembelih maka hendaklah berbuat ihsan dalam menyembelih. (Yaitu) hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya agar meringankan binatang yang disembelih."

Baca juga: Ciri Hewan Kurban yang Sehat, Disbunak Banyuasin Pantau Pedagang Antisipasi Kecurangan

Itulah penjelasan mengenai pemotongan hewan kurban secara syriat islam.

Baca artikel dan berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved