Berita Nasional
Mahasiswa Kedokteran Unismuh Makassar Dianiaya Senior saat Ospek, Lampu Dimatikan, Perut Ditendang
Humas Unismuh Makassar, Jadi Saputra mengungkapkan, tim investigasi ini dipimpin oleh Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran (FK) Unismuh.
TRIBUNSUMSEL.COM - Muhammad Fathan (21), seorang mahasiswa baru (maba) Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) diduga dianiaya senior saat ospek.
Peristiwa itu terjadi di salah satu markas tentara, Sabtu (24/6/2023).
Fathan terpaksa menjalani pengobatan di rumah sakit karena mengalami sejumlah luka.
Fathan mendapatkan kekerasan dengan cara ditendang perutnya hingga terjatuh.
Saat terjatuh, ia pun masih ditendangi oleh beberapa pelaku lainnya.
Kasi Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando KS pun mengonfirmasi hal tersebut.
"Luka atau keluhan yang dialami korban, keluhan rasa sakit di bagian perut akibat dari tendangan kearah perut korban," ungkap Landong, dikutip dari TribunMakassar.com.
Menanggapi adanya kasus penganiayaan tersebut, pihak Unismuh pun membentuk tim investigasi.
Humas Unismuh Makassar, Jadi Saputra mengungkapkan, tim investigasi ini dipimpin oleh Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran (FK) Unismuh.
"Ini kan sudah ada tim Investigasi dari Kedokteran, jadi saya tunggu dulu hasil investigasinya baru kita sampaikan," katanya.
"Iya (sudah ada tim Investigasinya), WD III kedokteran yang pimpin," sambungnya.
Kronologi
Dikutip dari Kompas.com, dari informasi yang dihimpun, dugaan penganiayaan terjadi pada Jumat (23/6/2023) saat para peserta kaderisasi Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar sedang melakukan istirahat. Pada pukul 00:30 Wita, para peserta dibangunkan oleh pihak panitia dan senior.
Mereka diarahkan untuk berbaris, disaat itu sejumlah senior mematikan lampu dan langsung melakukan aksi penganiayaan dengan cara menendang bagian perut.
Para senior yang melakukan penganiayaan juga disebut menggunakan penutup muka hingga helm saat melakukan aksi penganiayaan tersebut
"Berdasarkan keterangan yang kita dapat ada tiga korban berinisial MF, MR, dan MI. Untuk korban (MF) ditendang menggunakan lutut dua kali dan kaki satu kali," ucap Lando.
Polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Diduga pelaku merupakan senior Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar angkatan 2020.
"Masih diselidiki pelakunya, korban juga sudah melapor di Polsek Tamalanrea," tandasnya.
Sementara, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unismuh Makassar Muhammad Tahir mengatakan kekerasan itu terjadi di luar kampus.
Ia menyebut pengkaderan dilakukan secara internal.
"Pengkaderan internal mereka di fakultas dan masalah kekerasan yang terjadi itu memang benar adanya, tapi kita tetap tunggu hasil investigasi dari pihak fakultas kedokteran," kata Tahir.
Tahir mengatakan, kasus ini sementara dalam investigasi pihak fakultas untuk menyelidi dan mencari siapa saja yang terlibat dalam kasus kekerasan tersebut.
"Kasus ini dalam invesitigasi oleh pihak fakultas kedoketeran, kami belum mendapatkan informasi resmi dari fakultas sehingga kami belum bisa memberikan keterangan lebih jauh," ujarnya.
Kondisi Fathan
Wakil Dekan III FK, Asdar mengatakan, kegiatan tersebut berlangsung di Aula Markas Raider 700.
Kegiatan ospek tersebut dibuka Kamis (22/6/2023), namun materi baru disampaikan keesokan harinya.
Lalu pada Sabtu (24/6/2023) sore, seorang mahasiswa mengeluh sakit dan mendapatkan penanganan pertama.
"Pada Sabtu sore, salah seorang peserta (Fathan) yang mengeluh sakit dan diberikan penanganan pertama oleh tim medis kami," kata Asdar ditemui di Unismuh, Senin (26/6/2023) malam.
Fathan pun langsung dibawa ke RS Universitas Hassanuddin (Unhas) oleh panitia untuk mendapatkan perawatan medis.
"Dan di rumah sakit tersebut, peserta (Fathan) mengaku telah dipukul oleh oknum senior, sekitar pukul 00.20 pada Sabtu dini hari," ujarnya.
Selain itu, ada dua mahasiswa lainnya yang dibawa ke rumah sakit yang sama, namun dua mahasiswa ini bukan korban kekerasan, melainkan sakit.
Asdar juga menyebut, kondisi Fathan saat sudah membaik.
"Saat ini, berdasarkan hasil pemeriksaan USG dan CT Scan, kondisi Fathan kata dia, dalam keadaan baik," ungkapnya.
Pihak kampus juga meminta maaf kepada para keluarga korban.
"Tentunya permohonan maaf yang sebesar besarnya dari lubuk hati yang paling dalam kepada para korban dan orang tuanya," ucap Asdar.
Pihak kampus juga memberikan pendampingan terhadap tiga mahasiswa tersebut.
"Kami berkomitmen untuk memberikan pendampingan terhadap ketiga mahasiswa tersebut dan itu sudah sudah terlaksana ya. Ada yang kontrol ke poli karena dua dari mahasiswa terus sudah rawat jalan,"
"Ketiga kami juga berkoordinasi dengan dewan kehormatan etik dan advokasi," sebutnya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunMakassar.com, Muslimin Emba)
Baca berita lainnya di Google News
Mengenal Warsubi, Bupati Jombang Naikkan PBB 1.000 Persen, Punya Kekayaan Rp58 Miliar |
![]() |
---|
Motif Suami Bunuh Istri di Hutan Gua Lowo Ponorogo, Buat Sandiwara Korban Dikeroyok Orang Mabuk |
![]() |
---|
Daftar 5 Daerah di Indonesia yang Naikkan PBB 250-1.000 Persen hingga Warga Protes |
![]() |
---|
Sinergi dengan Pemerintah & Tokoh Masyarakat Jadi Kunci Kilang Pertamina Plaju Kelola CSR Berdampak |
![]() |
---|
VIDEO Momen Try Sutrisno Tegur Ajudan Gibran Karena Wapres Lepas Sepatu di Rumahnya, Bukan Masjid |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.