Polisi Tewas di Musi Rawas

BREAKING NEWS: Kapolda Sumsel Ungkap Penyebab Kematian Aipda Paimbonan, Dipicu Faktor Ekonomi

Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo ungkap penyebab kematian Aipda Paimbonan anggota Polres Musi Rawas yang ditemukan tewas di dalam mobil.

Penulis: Fransiska Kristela | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/FRANSISKA KRISTELA
Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo ungkap penyebab kematian Aipda Paimbonan anggota Polres Musi Rawas yang ditemukan tewas di dalam mobil, Senin (19/5/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo ungkap penyebab kematian Aipda Paimbonan anggota Polres Musi Rawas yang ditemukan tewas di dalam mobil.

Terkuak pemicu Aipda Paimbonan tewas karena faktor ekonomi yang diembannya.

"Aipda Paimbonan mengakhiri hidupnya karena faktor ekonomi yang diembannya," ujar Kapolda Sumsel A Rachmad Wibowo, Senin (19/6/2023)

Aipda Paimbonan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri menembakkan senjata pribadinya ke kepalanya.

"Kita turut perhatian, yang bersangkutan mengakhiri hidupnya dengan cara seperti itu," tegasnya.

Tambahnya hal itu merupakan suatu hak pilihan dari yang bersangkutan.

"Yang bersangkutan mengakhiri hidupnya dengan seperti itu (bunuh diri) itu sudah pilihan dari hidupnya dia,"

Baca juga: Isi Status Terakhir WA Aipda Paimbonan Polisi Tewas di Musi Rawas, Ungkap Alasan Hidup Jadi Bermakna

Kapolda mengatakan pemeriksaan terhadap kasus ini juga sudah selesai dilakukan.

"Pemeriksaan sudah dilaksanakan dan itulah hasilnya dia mengakhiri hidupnya dengan cara seperti itu," katanya.

Aipda Paimbonan, Tapi Minta Polisi Lakukan Penyelidikan
Aipda Paimbonan, polisi Polres Musi Rawas ditemukan tewas di mobil dengan luka tembak di kepala.  (Facebook Purna Paskibraka Indonesia Kab. Musi Rawas)

Lebih lanjut dikatakannya bahwa lantaran yang bersangkutan sudah meninggal dunia maka perkara ini tidak bisa dilanjutkan ke proses sidik.

Sedangkan mengenai senjata api yang digunakan oleh Aipda Paimbonan untuk mengakhiri diri yakni senjata api miliknya.

"Itu senjata pribadinya dia. Milik dinas tapi dipegang oleh beliau, dan jenisnya revolver," tutupnya.

Bendahara Koperasi Polres Musi Rawas

Sebelumnya, Kasi Humas Polres Musi Rawas, Iptu Herdiansyah menerangkan perihal uang koperasi yang diduga hilang miliaran rupiah di Koperasi Polres Musi Rawas, Herdiansyah mengatakan bahwa dalam koperasi itu Aipda Paimbonan merupakan bendahara Koperasi.

"Kalau soal itu kita belum dapat menjelaskan mengenai uang kas tersebut. Tapi yang kami tahu yang bersangkutan memang bendahara koperasi. Sedangkan jumlah uang dan segala macamnya itu kita belum dapatl menjelaskan secara rinci," katanya.

Namun dikatakannya anggota koperasi di polres Musi Rawas tidak semua anggota polri yang menjadi anggota koperasi.

"Untuk sementara buku rekening milik yang bersangkutan (Aipda Paimbonan) juga diperiksa oleh tim dari Polda apakah itu kosong atau masih ada dan jumlahnya berapa," tambahnya.

Menurut Herdiansyah anggota polri yang ikut menjadi anggota Koperasi Polres Musi Rawas kurang lebih berjumlah 270 orang.

Sedangkan saat ditanya mengenai alasan Pemakaman dari Aipda Paimbonan tidak dilakukan secara kedinasan, Herdiansyah mengatakan untuk hal itu merupakan kewenangan pimpinan.

" Menyangkut hal itu kurang jelas, mungkin itu ada dari pimpinan. Dan kalau soal upacara kedinasan (pemakaman kedinasan) bukan dari pihak kita Polres Musi Rawas tapi dari polres Musi Banyuasin. Mungkin koordinasi antara pimpinan, kita kurang tahu" tutupnya.

Watak Aipda Paimbonan

Watak Aipda Paimbonan polisi tewas di Musi Rawas dengan luka tembak di kepala diungkap ketua RT tempat tinggalnya.

Diketahui, Aipda Paimbonan polisi di Musi Rawas di Musi Rawas dalam kesehariannya kerap disapa Bonan.

Aipda Paimbonan adalah warga RT 10 Kelurahan Bandung Ujung Kecamatan Lubuklinggau Barat I.

Di rumahnya Bonan tinggal bersama sang istri, Rina dan keempat anaknya.

Warga mengenalnya sebagai sosok yang baik dan tidak pernah neko-neko meski berstatus sebagai anggota Polisi.

Samsu Dora Kurniawan Ketua RT 10 Kelurahan Bandung Kanan mengatakan cukup kaget ketika mendapat kabar kalau Bonan meninggal dunia.

"Dapat kabar di group whatsapppp, awalnya kami dapat kabar meninggal karena serangan jantung," katanya pada wartawan, Jumat (13/6/2023).

Kemudian informasinya simpang siur, hingga akhirnya banyak berita di media mengabarkan kalau Bonan meninggal dunia karena bunuh diri.

"Kabarnya simpang siur, cukup kaget, ada yang bilang serangan jantung, lalu muncul di media kalau bunuh diri," ujarnya.

Samsul mengungkapkan selama ini memang jarang bertemu dengan Bonan meski Bonan dan keluarganya sudah tiga tahun lebih tinggal di RT 10.

"Kami mengenalnya baik karena kami kira dia Polisi sering tidak di rumah, karena baliknya kadang malam atau sore," ungkapnya.

Meksi hanya sekali bertemu langsung dengan Bonan, Samsu mengaku paling sering bertemu dengan istrinya Bonan Rina.

"Ketemu istrinya Rina sering ketemu, terutama saat nagih SPPT, semenjak saya jadi RT baru sekali itulah," tambahnya.

Samsu menyampaikan dimata masyarakat tempat tinggalnya, warga mengenalnya dengan sosok yang baik.

"Kalau dengan masyarakat baik tapi karena kegiatan RT memang agak jarang, jadi jarang ketemu, kalau dengan petugas jaga malam sering," ujarnya.

Samsu menambahkan, menurut cerita petugas jaga malam, setiap pulang dinas Bonan mempunyai kebiasaan tidak langsung masuk ke dalam rumah.

"Kebiasaanya kalau pulang lihat petugas jaga malam diluar dulu, sering tanya dengan petugas jaga malam gimana kondisi keamanan," ungkapnya.

Diberikan sebelumnya, Aipda Paimbonan Kanit Paminal Polres Musi Rawas, Sumatera Selatan ditemukan tewas bersimbah darah di Kawasan Bundaran Helipad Pasar Induk Agropolitan Center Muara Beliti, Kamis (15/5/2023) pagi sekira pukul 11.00 WIB.

Dari informasi beredar, Aipda Paimbonan polisi Musi Rawas tewas dengan mengalami luka di bagian kepala. 

DISCLAIMER:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Bisa menghubungi RSJ Ernaldi Bahar Palembang

Nomor Telepon (0711) 5645126
WhatsApp 0813-7365-3005

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved